Kisah sayyidina Abu Bakar yg membakar jiwa

Dalam silsilah rantai emas yg pertama setelah baginda Nabi Saw adalah

1. Sayyidina Abu Bakar Assiddiiq

Sabda Rasulullah saw, “Abu Bakar mengungguli kalian bukan kerana banyaknya solat dan banyaknya puasa, tapi kerana sesuatu yang bersemayam di hatinya.” (HR at-Tirmidzi di an-Nawaadir  dan al-Ghazali di Ihya' Ulumuddin)

Dikisahkan Setiap malam Jumat, selesai solat Isya', sayyidina Abu Bakar dengan tubuh yang dibalut jubah kasar duduk berzikir. Kepalanya menunduk sangat rendah sampai menyentuh lutut. Begitu khusyuk dan khidmat, tidak sedikit pun bergerak untuk mendongak. Menjelang fajar terbit, kepalanya baru diangkat, menghela nafas yang panjang dan tersendat-sendat. Saat itu aroma ruangan itu berubah. Tercium bau gosong hati yang terpanggang. Itulah ibadah khusus Abu Bakar Radhiallaahu’anhu yang diceritakan oleh istri beliau setelah mendapat permintaan dari sayyidina Umar bin Khatthab

Sayyidina Umar menitikkan air mata, terharu mendengar cerita dari istri pendahulunya itu.“Bagaimana mungkin putra al-Khatthab memiliki hati yang terpanggang,” desah sayyidina Umar.

Hati yang terbakar kerinduan memuncak kepada Rasulullah Saw. Hati yg terbakar oleh rasa takut melihat kebesaran Allah, juga terbakar oleh harapan yang memuncak akan belas kasih Allah Swt

Pada saat Rasulullah SAW mengumumkan agar kaum Muslimin menyumbangkan harta mereka untuk dana perang melawan pasukan Room di Tabuk, Sayyidina Abu Bakar membawa seluruh hartanya kepada Rasulullah SAW. “Apa yang engkau sisakan untuk keluargamu?” tanya Rasulullah saw kepada sayyidina Abu Bakar.“Allah dan Rasul-Nya?” jawab sayyidina Abu Bakar tanpa keraguan sedikitpun. Inilah keikhlasan hati sayyidina  Abu Bakar.“Orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan sepenuh hati tidak menyisakan apapun melainkan apa yang ia cintai,”

Dan masih sangatlah banyak lagi kisah2 beliau yg agung sebagai manusia yg mencintai dan dicintai oleh baginda Nabi Saw. Hingga sayyidina Abu Bakar memperoleh derajat  _assiddiq_

_wallahu 'alam bisshawab_

_wal 'afwu mingkum ajma'iin_