(Sebuah kisah ilustrasi)
Sandi mengeluh kepada ayahnya karena tugas dari gurunya dirasakannya sulit. “Ayah, bantu saya mengerjakan tugas ini! “, Sandi meminta bantuan ayahnya. “Iya, sini ayah bantu, Sandi”, Ayahnya segera mengabulkan permintaan Sandi. Tidak kali ini saja, keluh kesah Sandi terdengar hampir tiap hari. Ayah dan ibunya amat menyayanginya, karena dia anak tunggal. Oleh karenanya semua permintaan Sandi dipenuhi oleh orangtuanya. Kasih sayang orangtuanya boleh dikatakan melebihi batas wajar. Pembantu di rumahnya juga ikut membantu Sandi dalam menyiapkan peralatan sekolahnya. Ia tidak pernah mengalami kesulitan apa pun termasuk keuangan.
Alat tulis, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya sudah disiapkan pembantunya tiap pagi. Ia tinggal berangkat ke sekolah tanpa perlu repot ini dan itu. Ke sekolah pun ia diantar jemput oleh sopir pribadinya. Sandi juga sama sekali tidak pernah mencuci dan menyetrika pakaiannya termasuk seragam sekolah, sebab semuanya dikerjakan oleh pembantunya.
Suatu ketika, perusahaan milik orangtua Sandi mengalami kebangkrutan karena krisis ekonomi global. Kini, mereka bukan lagi keluarga kaya. Hidup mereka seadanya dan sangat jauh berubah. Sandi yang terbiasa hidup serba enak, serba mudah kini merasa sangat tertekan. Ia sering termenung, seperti orang gelisah karena permintaan-permintaannya sulit dipenuhi oleh orangtuanya. Orangtuanya menyesal karena telah mendidik Sandi dengan cara tidak tepat. Sejak kecil mereka memanjakan Sandi, mereka tidak mengira kejadiannya akan seperti ini.
Sumber : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix
Sandi mengeluh kepada ayahnya karena tugas dari gurunya dirasakannya sulit. “Ayah, bantu saya mengerjakan tugas ini! “, Sandi meminta bantuan ayahnya. “Iya, sini ayah bantu, Sandi”, Ayahnya segera mengabulkan permintaan Sandi. Tidak kali ini saja, keluh kesah Sandi terdengar hampir tiap hari. Ayah dan ibunya amat menyayanginya, karena dia anak tunggal. Oleh karenanya semua permintaan Sandi dipenuhi oleh orangtuanya. Kasih sayang orangtuanya boleh dikatakan melebihi batas wajar. Pembantu di rumahnya juga ikut membantu Sandi dalam menyiapkan peralatan sekolahnya. Ia tidak pernah mengalami kesulitan apa pun termasuk keuangan.
Alat tulis, buku, dan perlengkapan sekolah lainnya sudah disiapkan pembantunya tiap pagi. Ia tinggal berangkat ke sekolah tanpa perlu repot ini dan itu. Ke sekolah pun ia diantar jemput oleh sopir pribadinya. Sandi juga sama sekali tidak pernah mencuci dan menyetrika pakaiannya termasuk seragam sekolah, sebab semuanya dikerjakan oleh pembantunya.
Suatu ketika, perusahaan milik orangtua Sandi mengalami kebangkrutan karena krisis ekonomi global. Kini, mereka bukan lagi keluarga kaya. Hidup mereka seadanya dan sangat jauh berubah. Sandi yang terbiasa hidup serba enak, serba mudah kini merasa sangat tertekan. Ia sering termenung, seperti orang gelisah karena permintaan-permintaannya sulit dipenuhi oleh orangtuanya. Orangtuanya menyesal karena telah mendidik Sandi dengan cara tidak tepat. Sejak kecil mereka memanjakan Sandi, mereka tidak mengira kejadiannya akan seperti ini.
Sumber : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix