Bu Alimah adalah seorang pedagang buah di pasar. Setiap agi dia menjajakan dagangannya dengan penuh harap agar laku keras. Di dalam pasar itu Bu Alimah tidak berjualan sendiri, banyak pesaing dari pedagang buah lain. Namun Bu Alimah tetap tidak mau berbuat curang dan berkata bohong.
Pada suatu ketika ada seorang pembeli bertanya, “Harga buah jeruk sekilo berapa, Bu?”
Bu Alimah menjawab sambil menunjukkan, “O ya Mbak, kalau yang ini sekilo lima belas ribu, yang itu sebelas ribu”.
“Bedanya apa, Bu?”
“Yang ini lebih manis, Mbak. Yang itu sedikit masam.”
Setelah sepakat dengan harganya lalu Bu Alimah menimbang buahnya dengan jujur. Dengan kejujurannya ini banyak pembeli datang sehingga barang dagangannya menjadi laris.
Begitulah yang terjadi di lapak Bu Alimah sehari-hari. Ia melayani para pembelinya dengan sabar, santun, dan penuh kejujuran. Dengan kejujurannya itu ia merasakan ketenangan dan kebahagiaan.
Sumber : buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti k 13 kelas IX
Pada suatu ketika ada seorang pembeli bertanya, “Harga buah jeruk sekilo berapa, Bu?”
Bu Alimah menjawab sambil menunjukkan, “O ya Mbak, kalau yang ini sekilo lima belas ribu, yang itu sebelas ribu”.
“Bedanya apa, Bu?”
“Yang ini lebih manis, Mbak. Yang itu sedikit masam.”
Setelah sepakat dengan harganya lalu Bu Alimah menimbang buahnya dengan jujur. Dengan kejujurannya ini banyak pembeli datang sehingga barang dagangannya menjadi laris.
Begitulah yang terjadi di lapak Bu Alimah sehari-hari. Ia melayani para pembelinya dengan sabar, santun, dan penuh kejujuran. Dengan kejujurannya itu ia merasakan ketenangan dan kebahagiaan.
Sumber : buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti k 13 kelas IX