Nabi Muhammad ﷺ berkata kepada Mu’adz (radhiAllahu anhu) ketika beliau pergi ke Yaman, “Bersikaplah lemah lembut terhadap mereka, jangan menyerang, jangan berbicara buruk, berbicaralah hal-hal yang baik karena mereka mempunyai hati yang lembut.” Jadi Mu'adz dan dan umat Muslim membangun tenda di luar kota dan setiap kali waktu salat tiba, mereka berdiri, mengambil wudu, membersihkan diri mereka, kemudian salat. Orang-orang Yaman mengamati mereka dan dari luar kota utusan Nabi (saw) itu membantu mereka dan melakukan hal-hal yang baik bagi mereka dari tenda-tendanya sehingga orang-orang mulai menyukai mereka dan bertanya, “Bolehkah kami berdoa bersamamu?”
Dengan
cara inilah perlakuan terhadap hati mereka dimulai, yaitu dengan
kelembutan dan keringatan, mereka mampu menarik hati orang-orang,
sehingga ketika mereka berkata, “Dapakah kami berdoa bersamamu?” itu
semakin berkembang dan setelah enam bulan mereka mengucapkan Syahadat
dan menjadi Muslim. Nabi ﷺ menasihati Mu`adz agar bersikap lunak dan
lemah lembut karena dengan demikian setiap orang akan mencintai kita.
Islam adalah lemah lembut, bukan kekerasan.
Shaykh Hisham Kabbani
https://percikanhikmah.wordpress.com/2016/05/30/islam-adalah-lemah-lembut-bukannya-kekerasan/
Shaykh Hisham Kabbani
https://percikanhikmah.wordpress.com/2016/05/30/islam-adalah-lemah-lembut-bukannya-kekerasan/