Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan akan memperoleh banyak manfaat. Di antaranya sebagai berikut.
a) Menenangkan jiwa
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan akan mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt. Tidak ada kekhawatiran dalam jiwa, karena ia meyakini bahwa Allah Swt. senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya.
b) Senantiasa bersikap sabar dan syukur
Apabila mendapat nikmat maka ia akan bersyukur kepada Allah Swt. Ciri orang yang bersyukur yaitu di dalam hatinya merasa cukup atas pemberian Allah Swt. Kemudian rasa syukur tersebut diwujudkan secara lisan dan perbuatan. Syukur secara lisan yaitu dengan mengucapkan “alhamdulillah”, memperbanyak ibadah, sedekah, serta menggunakan nikmat-nikmat tersebut sesuai kehendak Allah Swt. Orang yang beriman kepada qa«±’ dan juga akan sabar, pasrah, dan tawakal apabila mengalami kesulitan, kesusahan, terkena musibah, ataupun cobaan. Bentuk musibah atau cobaan bisa berupa bencana alam, kebakaran, !sik yang lemah, penyakit, kekurangan bahan makanan, dan lain sebagainya. Semua musibah dan cobaan pada hakikatnya bertujuan untuk menguji keimanan seorang hamba. Oleh karena itu sikap terbaik dalam menghadapi musibah dan cobaan adalah dengan bersabar.
c) Menumbuhkan sifat optimis
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan akan memiliki sifat optimis. Kegagalan meraih cita-cita tidak membuatnya berputus asa, justru sebaliknya semakin bersemangat berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya. Ia meyakini setiap kegagalan pasti ada pelajaran berharga. Ia akan segera introspeksi diri mencari kelemahan dan kekurangannya. Setelah mengetahui kelemahan dan kekurangan tersebut, maka ia akan belajar dan berlatih dengan tekun. Di hatinya ada keyakinan bahwa suatu saat cita-cita tersebut pasti tercapai.
d) Menjauhkan diri dari sifat sombong
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan apabila memperoleh keberhasilan ia menganggap semua itu adalah karunia Allah Swt. Ia tidak pernah mengatakan semua itu merupakan hasil usahanya sendiri. Ia tetap merasa rendah hati kepada siapa pun.
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix
a) Menenangkan jiwa
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan akan mendapatkan ketenangan jiwa. Hal ini dikarenakan ia merasa senang dan menerima dengan ikhlas atas semua ketentuan Allah Swt. Tidak ada kekhawatiran dalam jiwa, karena ia meyakini bahwa Allah Swt. senantiasa menghendaki kebaikan pada diri hamba-Nya.
b) Senantiasa bersikap sabar dan syukur
Apabila mendapat nikmat maka ia akan bersyukur kepada Allah Swt. Ciri orang yang bersyukur yaitu di dalam hatinya merasa cukup atas pemberian Allah Swt. Kemudian rasa syukur tersebut diwujudkan secara lisan dan perbuatan. Syukur secara lisan yaitu dengan mengucapkan “alhamdulillah”, memperbanyak ibadah, sedekah, serta menggunakan nikmat-nikmat tersebut sesuai kehendak Allah Swt. Orang yang beriman kepada qa«±’ dan juga akan sabar, pasrah, dan tawakal apabila mengalami kesulitan, kesusahan, terkena musibah, ataupun cobaan. Bentuk musibah atau cobaan bisa berupa bencana alam, kebakaran, !sik yang lemah, penyakit, kekurangan bahan makanan, dan lain sebagainya. Semua musibah dan cobaan pada hakikatnya bertujuan untuk menguji keimanan seorang hamba. Oleh karena itu sikap terbaik dalam menghadapi musibah dan cobaan adalah dengan bersabar.
c) Menumbuhkan sifat optimis
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan akan memiliki sifat optimis. Kegagalan meraih cita-cita tidak membuatnya berputus asa, justru sebaliknya semakin bersemangat berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya. Ia meyakini setiap kegagalan pasti ada pelajaran berharga. Ia akan segera introspeksi diri mencari kelemahan dan kekurangannya. Setelah mengetahui kelemahan dan kekurangan tersebut, maka ia akan belajar dan berlatih dengan tekun. Di hatinya ada keyakinan bahwa suatu saat cita-cita tersebut pasti tercapai.
d) Menjauhkan diri dari sifat sombong
Seseorang yang beriman kepada qa«±’ dan apabila memperoleh keberhasilan ia menganggap semua itu adalah karunia Allah Swt. Ia tidak pernah mengatakan semua itu merupakan hasil usahanya sendiri. Ia tetap merasa rendah hati kepada siapa pun.
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix