Pertama yang harus diperhatikan adalah rangka
ceritera. Bagaimana ceritera itu akan dibuat secara garis besarnya. Selain itu,
adegan mana yang akan disimpan di bagian permulaan serta adegan mana yang akan
disimpan pada bagian akhir. Hal ini harus dipertimbangkan demi terwujudnya
sebuah struktur dramatik yang menarik.
Kedua adalah karakter, yaitu perwatakan yang
terdapat dalam tokohtokoh ceritera yang perlu siswa buat. Apakah akan
menghadirkan tokoh jahat dengan perangai yang buruk atau sebaliknya. Selain
itu, berapa tokoh yang terdapat dalam ceritera atau naskah yang Anda buat.
Apakah dalam naskah yang siswa buat itu hanya ada satu tokoh, sehingga
dimainkan oleh satu orang, atau beberapa tokoh sehingga memerlukan beberapa
orang pemain. Di samping itu berapa babak drama yang akan Anda buat. Apakah hanya
satu babak yang terdiri dari beberapa adegan? Atau lebih dari satu babak yang
sudah barang tentu harus disesuaikan dengan kemampuan kerja tim. Terlalu banyak
babak otomatis akan menyita waktu serta tenaga yang banyak pula. Pertunjukan
yang terlalu panjang akan membuat penonton bosan. Selain itu para penonton juga
belum tentu siap untuk tetap bertahan mengikuti jalannya pertunjukan.
Ketiga adalah diksi (bahasa). Yang dimaksud
dengan diksi di sini adalah bahasa verbal atau bahasa kata-kata yang diucapkan
oleh pemain sebagai salah satu bahasa ungkap dalam drama. Apakah siswa akan
membuat naskah dengan bahasa puisi? Atau dengan bahasa keseharian seperti yang
siswa gunakan sehari-hari. Dalam bahasa drama sebenarnya tidak terbatas pada bahasa
kata-kata, tetapi dapat juga bahasa visual (yang dapat dilihat), bahasa gerak
yang dilakukan oleh pemain, serta bahasa musik yang dimainkan oleh pemusik atau
pemain. Sekarang bagaimana naskah yang akan dibuat siswa? Apakah menggunakan
bahasa verbal saja? Bahasa visual? Bahasa gerak? Atau bahasa musik? Naskah yang
baik adalah naskah yang banyak memberi keleluasaan kepada penggarap drama untuk
menggunakan aneka bahasa ungkap. Adapun pertunjukan drama yang baik adalah
pertunjukan yang memiliki keseimbangan dalam menggunakan media ungkap. Dengan demikian
di samping tidak menjenuhkan bagi para penonton, juga garapan drama tersebut
akan berkesan bervariasi.
Keempat, yang harus diperhatikan dalam menyusun
naskah drama adalah ide atau gagasan. Gagasan apa yang ingin disampaikan kepada
penonton.
Kelima, yang harus diperhatikan dalam naskah
drama adalah perlengkapan. Ada jenis perlengkapan dalam pertunjukan drama,
yaitu Bagian ini merupakan kegiatan analisis naskah drama secara lebih lengkap
dan detail lanjutan dari pertemuan sebelumnya.Guru memilih empat judul cerita
karya siswa yang dianggap paling baik untuk kemudian digarap oleh empat
kelompok siswa dalam satu kelas. Kehadiran guru dalam proses bimbingan sangat
diperlukan untuk memberi masukan terhadap garapan siswa. Wujudkan proses
kreatif dan kerja sama yang kondusif di antara siswa dan guru. Guru harus
meyakinkan siswa bahwa disiplin dan kerja sama adalah segalanya dalam proses
karya cipta teater.