Setan dapat masuk dalam salat kalian, dalam pekerjaan kalian dan di dalam makanan kalian. Itu yang paling penting. Ia akan mengambil berkah dari makanan kalian, terutama bagi mereka yang makan dengan tangan kiri. Orang tua mereka tidak mengajari mereka ketika kecil dan Nabi (s) melarang untuk makan dengan tangan kiri karena Setan masuk melalui makanan. Ketika kalian tidak membaca Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim, Setan masuk bersama makanan dan berbagi makanan itu dengan kalian. Ketika kalian memakai pakaian kalian, ucapkanlah Bismillahi 'r-Rahmani 'r-Rahiim. Jika kalian berusaha melawan nafsu kalian dengan melakukan semua ini, maka nafsu mengisi perut akan berkurang, nafsu mengikuti Setan akan berkurang. Ketika kalian berjuang melawan Setan, berkonstrasi di dalam salat kalian dan kalian bernapas dengan zikrullah, dan makan dengan menyebut nama Allah, ini akan mengurangi nafsu terhadap makanan dari diri kalian.
Jadi Setan datang kepada kita melalui makanan, terutama ketika anak-anak mengisi piringnya dan mereka menghambur-hamburkannya, itu adalah salah. Bahkan orang dewasa, mereka hanya memakan separuh piring lalu meninggalkannya. Ambillah (porsi makanan) yang kalian perlukan saja. Ajari anak-anak kalian bahwa mata mereka tidak akan puas dengan makanan yang sedikit, mereka ingin mengisi piring dengan banyak makanan. Itu bukannya perut yang lapar, tetapi mata yang lapar. Kalian dapat makan dari apa yang dekat dengan kalian, tetapi kalian ingin makan apa yang jauh dari kalian, khususnya ketika makan dengan gaya buffet, orang-orang mengecek setiap nampan, o ini enak, itu tidak, setan datang dan berkahnya mungkin berada pada makanan yang kalian tinggalkan.
{dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 13 Agustus 2012}a
Jadi Setan datang kepada kita melalui makanan, terutama ketika anak-anak mengisi piringnya dan mereka menghambur-hamburkannya, itu adalah salah. Bahkan orang dewasa, mereka hanya memakan separuh piring lalu meninggalkannya. Ambillah (porsi makanan) yang kalian perlukan saja. Ajari anak-anak kalian bahwa mata mereka tidak akan puas dengan makanan yang sedikit, mereka ingin mengisi piring dengan banyak makanan. Itu bukannya perut yang lapar, tetapi mata yang lapar. Kalian dapat makan dari apa yang dekat dengan kalian, tetapi kalian ingin makan apa yang jauh dari kalian, khususnya ketika makan dengan gaya buffet, orang-orang mengecek setiap nampan, o ini enak, itu tidak, setan datang dan berkahnya mungkin berada pada makanan yang kalian tinggalkan.
{dari Shuhba Mawlana Syekh Hisyam Kabbani (q), 13 Agustus 2012}a