Sebagaimana telah dijelaskan di atas, masalah
tata pentas berkaitan erat dengan masalah unsur pendukung pertunjukan lainnya,
seperti keberadaan artistik pertunjukan yang dapat diwakili dengan adanya unsur
dekorasi pertunjukan dan properti tarian, serta tata lampu pertunjukan. Salah
satu unsur pendukung lainnya yang keberadaannya tidak kalah pentingnya pula adalah
unsur tata bunyi atau tata sound sistem.
Komponen pendukung ini pun sangat penting diperhatikan dalam konteks
pertunjukan seni dewasa ini untuk mempertegas karakter bunyi yang disampaikan
dalam bahasa musik atau bunyi lainnya sehingga mampu didengar oleh penonton.
a. Tata Panggung
Tata panggung atau staging dalam sebuah pertunjukan tari dewasa ini sangat
perlu diperhatikan, karena keberadaannya memiliki nilai fungsi estetis yang
mampu mempengaruhi kualitas pertunjukan yang ditampilkan Keberadaan tata panggung dalam dunia seni
pertunjukan tidak hanya dipergunakan pada pertunjukan seni tari saja, melainkan
dipergunakan juga pada kegiatan pertunjukan seni musik, teater bahkan pameran
seni rupa. Oleh karena itu, dengan penataan panggung yang baik akan mampu
menciptakan dimensi ruang yang lain sehingga mampu membantu menyampaikan maksud
atau pesan yang akan disampaikan terhadap penonton melalui karyanya.
Dalam pertunjukan tari, terdapat beberapa jenis
panggung yang sering digunakan untuk pertunjukan tari, seperti karya tari
tradisional, kreasi baru, kontemporer dan modern dance. Jenis panggung yang dimaksud terbagi pada tiga
macam bentuk jenis panggung, yaitu (1) bentuk arena, (2) bentuk prosenium, dan
(3) bentuk campuran. Ketiga jenis panggung tersebut memiliki karakteristik
berbeda yang mampu menciptakan suasana pertunjukan yang berbeda juga bergantung
pada fungsi dan tujuan pertunjukannya. Bentuk panggung dari ketiga tersebut
diciptakan untuk menghadirkan pertunjukan seni tari yang memiliki konteks dan
karakteristik sajian yang berbeda-beda. Salah satu contohnya, di Bali
pertunjukan tari biasa dilakukan di halaman depan sebuah pure atau di depan
candi bentar, yaitu sebuah puri yang sekaligus menjadi latar belakang yang
menyatu dengan penonton. Meskipun dalam perkembangan saat ini telah banyak
jenis-jenis tarian dari berbagai daerah di Indonesia yang sering menggunakan
jenis panggung prosenium sebagai tempat pertunjukannya.
b. Tata Lampu
Seringkali dalam konteks seni pertunjukan tari
tradisional persoalan tata lampu tidak menjadi persoalan utama, karena
fungsinya hanya sebagai penerang cahaya saja. Akan tetapi dalam peradaban
perkembangan seni dewasa ini, tata lampu menjadi bagian yang penting
diperhatikan, karena keberadaannya mampu memiliki nilai estetis tertentu yang
mampu memperkuat maksud dari penyajian gerak yang disampaikan pada penonton.
Persoalan tata lampu akan berkaitan erat dengan masalah jenis dan warna lampu
yang dipergunakan dalam pertunjukan.
Pada perkembangan tari tradisional zaman dahulu,
tata cahaya pertunjukan hanya cukup dengan menggunakan oncor atau obor yang terbuat dari bambu. Dewasa ini
tata cahaya pertunjukan sudah ditunjang dengan kecanggihan teknologi modern.
Berbagai jenis lampu sering dipergunakan dalam pertunjukan tari. Permainan
jenis dan warna lampu ternyata mampu memperkuat dan menghidupkan suasana yang
dibangun melalui gerak.
Berbagai dimensi ruang pentas mampu didukung
dengan tata cahaya, seperti permaianan cahaya dari posisi depan (fronlight), samping (side light), belakang (back light) dan bawah depan (foot light). Dalam menata pencahayaan sebuah pertunjukan
tari, tiga objek yang mesti diperhatikan adalah penari, area pentas, dan latar
belakang pertunjukan.
Fokus pencahayaan penari sangat kompleks
masalahnya, seperti penggunaan warna dan desain busana, tata rias, dan lintasan
gerak yang perlu diperkuat oleh warna tata lampu.
c. Tata Dekorasi
Panggung atau Setting Panggung
Tata dekorasi panggung dapat diartikan sebagai
segala benda yang memiliki nilai estetika pertunjukan yang difungsikan untuk
memperkuat sebuah pertunjukan seni (seni tari). Jadi, dekorasi ini lebih
berfokus pada masalah efek atau pengaruh dari sebuah benda yang dipergunakan
untuk membantu memperkuat pertunjukan. Dalam perkembangan teknologi dewasa ini,
tata dekorasi panggung dapat dilakukan dengan membuat slide animasi dari
komputer atau laptop yang didesain sesuai dengan kebutuhan garapan tari.
Misalnya, untuk menciptakan suasana hebatnya ribuan perang senjata anak panah,
dibuat dengan animasi komputer dan ditampilkan dengan ditunjang oleh efek
cahaya. Hasilnya akan mampu menciptakan dimensi imajinasi penonton pada suasana
yang diinginkan. Akan tetapi, tidak jarang pula pembuatan tata dekorasi
pertunjukan dengan dirancang berbagai jenis bahan-bahan tertentu untuk didesain
ulang sesuai dengan bentuk dekorasi yang diinginkan. Misalnya untuk menciptakan
adegan dan suasana di hutan, dibuat dekorasi pohon dan ranting buatan dengan
perpaduan warna yang disesuaikan.
d. Properti
Pertunjukan
Masalah lainnya yang perlu diperhatikan dalam
pertunjukan seni tari adalah pembuatan properti tari. Komponen ini selalu
menjadi bagian penting yang hadir dalam pertunjukan tari. Komponen ini
seringkali dibawa dan dipergunakan langsung oleh si penari sebagai media ungkap
dari maksud penyampaian pesan yang tidak cukup diwakili dengan bahasa gerak
tubuh saja, tetapi memerlukan media ungkap lainnya. Dalam pertunjukan tari tradisional,
properti tari yang sering digunakan pada umumnya menggunakan properti sampur,
keris, gada, gondewa, dan lain sejenisnya. Meskipun dalam perkembangan tari
kreasi properti tersebut sering pula dipergunakan sebagai media ungkapnya. Akan
tetapi, dalam perkembangan tari kreasi yang lebih modern dan kontemporer,
berbagai properti tari sering dimunculkan sebagai media ungkap lain dalam
bentuk benda yang dihadirkan koregrafer untuk membantu menyampaikan pesan dalam
garapannya.