Keragaman seni Nusantara

1. Parholin adalah sarkofagus atau sebutan untuk peti mati di daerah Samosir, Sumatra Utara.
2. - Jagoan (tokoh yang berhadapan).
- Playon (tokoh yang menghadap ke arah yang sama).
3. Kaligrafi dan non-kaligrafi.
4. Relief itu dipahat pada dinding pagar balkon Candi Siwa dan Candi Brahma dalam kompleks Candi Prambanan. Relief itu menceritakan kehidupan Rama, yaitu titisan dewa Wisnu yang kedelapan. Ia diutus untuk menyelamatkan dunia dari kehancuran.

I.
1. Keragaman seni Nusantara disebabkan oleh faktor wilayah, waktu, kepercayaan, dan kehidupan sosial-budaya masyarakatnya.
2. - seni hias
- seni patung
- seni bangunan
- seni anyaman
- seni tembikar
- seni ukir
3. Lain tenun, damarkurung (lampion), dan hiasan kulit kayu.
4. Damarkurung/pelita yang ditutupi tudung berbentuk kotak yang terbuat dari kertas. Biasanya, Damarkurung memiliki gambar bertema sakral dan profan. Cerita tentang idul fitri, ikan duyung, dan Rojomino merupakan contoh gambar bertema sakral.
5. a. mikrokosmos: alam/dunia kecil ang menjadi bagian dari alam semesta.
b. makrokosmos: alam semesta yang melingkupi kita.
c. metakosmos: sesuatu yang ada di luar dunia yang kita diami.
6. sakral: cerita tentang idul fitri, ikan duyung, dan Rojomino
profan
7. Prinsip masyarakat Hindu-Buddha bahwa keberadaan alam semsta (baik makro, mikro, dan metakosmos) adalah suatu keutuhan, kesatuan, serta tidak terbatas ruang dan waktu.
8. Seni patung di Nusantara memiliki berbagai fungsi yang berbeda-beda. Pada masa lalu, patung merupakan representasi dewa atau nenek moyang, disembah dan memiliki fungsi ritual. Saat ini, patung lebih banyak memiliki fungsi estetis, misalnya sebagai penghias ruangan.
9. Sarkofagus merupakan patung yang berfungsi seperti peti mati. Fungsi sarkofagus adalah untuk menyimpan tulang belulang masyarakat Batak dari golongan ningrat. Nama lain sarkofagus di Batak adalah parholin.
10. Patung yang berdiri sendiri (bukan bagian dari bangunan) dan patung relief (menyatu dengan bangunan).
11. a. Surakarta, Jawa Tengah.
b. Yogyakarta, Jawa Tengah.
c. Samosir, Sumatra Utara.
d. Dayak, Kalimantan.
e. NTT.
12. Seni bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal, umumnya dulu terbuat dari material kayu. Bangunan ibadah di era Hidu-Buddha terbuat dari material batu.
13. Patung ganesha/dewa ilmu pengetahuan dan penolah marabahaya. Terdapat pada candi Siwa. Dewa itu selalu disebut pertama kali dalam setiap upacara keagamaan.
14. Candi merupakan replika alam karena mencakup dunia manusia dan dunia dewa. Demikianlah ajaran agama Hindu.
15. Anyaman, awalnya memiliki fungsi untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakatnya (fungsi pragmatis), seperti perabot dan perkakas. Bahan untuk membuat anyaman cukup berlimpah dan mudah didapat. Oleh karena itu, masyarakat memproduksi barang anyaman untuk dijual dan menjadi barang komoditi yang bisa menambah penghasilan.
16. - daun tal (palmyra)
- gebang (corphya)
- lalang (imperata cylindrica)
- purun
- daun kelapa muda
- rotan dan bambu
17. - Fungsi estetis, berarti anyaman memiliki fungsi keindahan, misalnya atap bambu yang eksotis dan tas bambu yang cantik.
- Fungsi pragmatis, berarti anyaman bambu memiliki fungsi tertentu bagi aktivitas manusia, misalnya caping untuk menutup kepala dan tudung saji untuk menutup makanan.
18. - Tasikmalaya (Jawa Barat).
- NTT.
- Lombok.
- Padang.
- Bali.
19. (jawaban sesuai pemahaman dan pengalaman siswa)
20. A.  Nama: tas, dompet.
Bahan: akar tanaman.
Fungsi: untuk menyimpan atau membawa sesuatu.
B.   Nama: kotak penyimpan barang.
Bahan: kulit bambu.
     Fungsi: untuk menyimpan berbagai macam barang.
C.  Nama: tudung saji.
Bahan: rotan.
Fungsi: untuk menutupi makanan di atas meja dari kotoran.
21. Tembikar di Nusantara ada sejak zaman prasejarah. Tembikar di Nusantara tertua ditemukan di desa Kalumpang, Sulawesi Selatan. Tembikar itu diperkirakan berasal dari tahun 3500—2500 SM. Berbeda pada masa-masa sebelumnya yang cenderung berfungsi sebagai peralatan hidup, pada abad ke-14 tembikar juga berfungsi sebagai celengan dan hiasan. Saat ini, fungsi dan desain tembikar dipengaruhi oleh seniman, pemerintah, wisatawan dan produsen cendera mata. Pamor tembikar menurun karena adanya perabot yang terbuat dari logam. Namun, pembuatan tembikar saat ini juga telah memanfaatkan toknologi modern.
22. a. Galagandang, Payakumbuh, Sumatra Barat.
b. Kayu Agung, Sumatra Selatan.
c. Ciruas, Banten.
d. Kampung Ajun, Indramayu.
e. Bayat dan Kolon di Klaten, Jawa Tengah.
f. Banyumuluk, Panunjuk, dan Mastagih di Lombok.
23. Puncak perkembangan seni tembikar di Majapahit berlangsung pada abad ke-14. Tembikar tidak hanya berfungsi sebagai peralatan hidup sehari-hari, tetapi juga sebagai celengan, relief hias bangunan, dan patung.
24. - Kasongan: sejak 20 tahun yang lalu, ada tembikar berbentuk binatang, lalu tembikar juga memiliki fungsi dekoratif.
- Pejaten: seni tembikar berkembang karena ada teknik produksi baru dan perubahan dari teknik bakaran rendah ke teknik bakaran tinggi.
- Ciruan (Banten) dan plered (Jawa Tengah): terjadi perubahan juga karena adanya teknik produksi yang lebih modern.
25. (jawaban relatif, sesuai pengalaman dan pemahaman siswa)
26. Jika jenazahnya merupakan seorang pendeta, ukiran pada peti matinya berbentuk benteng. Jika jenazahnya merupakan seorang raja, ukiran pada peti matinya berbentuk singa.
27. - Yogyakarta
- Surakarta
- Jepara
- Batak
- Minangkabau
- Toraja
- Bali
28. Biasanya berbentuk manusia, taru, dan satwa, atau ragam hias abstrak. Biasanya, ukiran terdapat pada tembok, pintu, jendela, dan plafon.
29. Sesajen merupakan dasar semua jenis ritual upacara adat. Sesajen bersifat instan, atau hanya berfungsi sementara, yaitu saat upacara/ritual berlangsung. Unsur/bahan sesajen berbeda-beda sesuai daerah dan kepentingannya. Sesajen di Bali berisi tepung beras, bagian tubuh hewan, kertas, daun palem, kayu bambu dan rotan. Alas sesajen biasanya daun pisang, daun kelapa, atau daun palem yang dianyam.
30. Karena sesajen hanya berfungsi sementara, yaitu saat upacara/ritual berlangsung.
31. Seni lukisan wayang berlaku pada wayang beber, yaitu pertunjukan wayang yang menggunakan media gambar wayang di atas kain atau kertas yang lebar. Tiap bentangan kain/kertas mengandung adegan tertentu (prompangan). Oleh karena itu, gambar merupakan unsur yang penting.
Seni lukis wayang tidak hanya berfungsi untuk dipertunjukkan, tetapi juga  berfungsi sebagai hiasan pada jenis-jenis seni lainnya. Misalnya, lukisan wayang digunakan sebagai hiasan pura di Bali.
32. a. Prompangan: adegan dalam pertunjukan wayang beber yang direpresentasikan melalui gambar wayang pada bentangan kain/kertas.
b. Jagoan: gambar tokoh yang saling berhadapan pada pertunjukan wayang beber.
c. Playon: gambar tokoh wayang berupa sekelompok rakyat yang menghadap ke arah yang sama.
33. Dahulu, wayang digunakan sebagai media untuk menyampaikan cerita. Saat ini, wayang juga dapat berfungsi sebagai hiasan serta motif/gaya pada jenis-jenis seni yang lain.
34. Sekuen adalah penggalan kisah pewayangan, atau babak-babak cerita.
35. Ilustrasi naskah merupakan gambar pada naskah tulis dengan media apa pun yang berfungsi sebagai hiasan sekaligus visualisasi kandungan isi naskah. Ilustrasi naskah muncul di nusantara sejak abad ke-8. Ilustrasi naskah tertua terdapat pada prasasti batu dan logam abad ke- 8 dan ke-16.
36. - sebagai hiasan naskah
- sebagai visualisasi kandungan isi naskah
37. Penting, karena ilustrasi akan memperkuat imajinasi dan pemahaman pembaca terhadap hal yang diungkapkan di dalam naskah.
38. Seni lukisan kaca ditemukan pertama kali di Belanda pada abad ke-14. Pada abad ke-19, lukisan kaca dikapalkan dari Belanda ke Jepang melalui Batavia (Jakarta) sehingga kemudian dikenal oleh orang Indonesia. Setelah itu, seni lukisan kaca berkembang secara terbatas di kalangan istana. Sebebnya adalah harga kaca yang sangat mahal. Objek lukisan kaca terdiri atas 2 jenis, yaitu kaligrafi dan non-kaligrafi (misalnya wayang dan pemandangan alam).
39. Karena pada saat itu harga kaca sangat mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa.
40. - ilustrasi adegan cerita rakyat
- tokoh-tokoh wayang
- gambar masjid
- pemandangan alam
41. - Nasrin H.
- Johar
- Astika
- Rastika
- Haryadi Suadi
- Djumelan
- Guruh
- Toto Sunu