Berwirausaha Budidaya Ikan Hias


Perencanaan usaha yang kita lakukan dapat menganalisis prospek keberhasilan usaha yang dijalankan nanti dan juga harus bisa menyakinkan orang lain tidak akan merugi bila melakukan kerjasama. Perencanaan usaha harus didasarkan pada kebutuhan pasar (masyarakat) akan barang dan jasa, sehingga perencanaan usaha harus berbasis pada permintaan pasar. Perencanaan usaha pada umumnya memiliki pokok pikiran seperti nama perusahaan, lokasi, komoditi yang diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki, partner yang akan diajak kerjasama, peralatan yang perlu disediakan, dan penyebaran promosi. Langkah-langkah melakukan usaha pembenihan ikan hias juga tidak jauh berbeda dengan pembenihan ikan konsumsi. Langkahlangkah yang perlu diperhatikan sebelum melakukan budidaya ikan hias diantaranya yaitu memahami jenis spesies yang akan dikelola baik dari cara pembenihan, pembesaran, perawatan dan lain sebagainya.

Kebutuhan biaya produksi dalam usaha pembenihan ikan diperlukan untuk menentukan seberapa besar keuntungan yang dihasilkan dari usaha pembenihan ikan. Pendapatan dalam suatu usaha dibagi menjadi dua yaitu: pendapatan kotor (omset) dan pendapatan bersih (keuntungan). Pendapatan kotor (omset) didapatkan dari semua hasil penjualan dari sutu produk pembenihan ikan hias (benih ikan), sedangkan pendapatan bersih didapatkan dari nilai pendapatan kotor dikurangi dengan biaya produksi yang dikeluarkan dalam satu siklus operasional pembenihan ikan hias. Biaya produksi dalam pembenihan ikan hias dibagi menjadi dua yaitu biaya bahan tidak habis pakai dan bahan habis pakai. Biaya yang dikeluarkan untuk bahan yang tidak habis pakai seperti biaya untuk pembuatan media pemeliharaan, pembelian seser, alat pengukur kualitas air, dan lain-lain. Sedangkan biaya yang dikeluarkan untuk bahan yang habis pakai seperti pembelian atau pembuatan pakan ikan.

Break Event Point (BEP) menyatakan volume penjualan dimana total penghasilan tepat sama besarnya dengan total biaya, sehingga suatu usaha tidak memperoleh keuntungan dan juga tidak menderita kerugian. BEP sangat penting jika kita membuat usaha agar kita tidak mengalami kerugian, baik usaha jasa ataupun manufaktur. BEP memiliki manfaat, diantaranya:
1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.
2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungan dan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti sistem laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

Sumber : buku k13 Prakarya dan Kewirausahaan kelas XI