macam teknik pembuatan batik :
1. Teknik Canting Tulis
Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan
menggunakan alat yang disebut canting yang biasanya digunakan di Jawa. Canting
berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola di kain mori. Ini
membutuhkan ketelitian yang tinggi, dan keuletan seniman, tak heran batik tulis
mahal. Saat kain dimasukkan ke dalam larutan pewarna, bagian yang tertutup
malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknikÂ
membatik tradisional.
 2. Teknik Celup Ikat
Teknik celup ikat merupakan pembuatan motif pada
kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan ke dalam larutan
pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna, ikatan dibuka sehingga bagian
yang diikat tidak terkena warna. Sejalan perkembangan zaman, teknik celup ikat
tidak hanya juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dan lain-lain.
Celup ikat menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau
perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia  dengan
nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta) , Sasirangan (Banjarmasin),
dan Pelangi (Palembang).
3. Teknik Printing dan Cap
Teknik printing dan cap menggunakan canting cap.
Canting cap merupakan pelat berisi
gambar yang timbul. Proses pembuatannya
permukaan canting cap dicelupkan dalam cairan malam. Kemudian, dicapkan pada
kain mori, dan akan meninggalkan motif. Keuntungan menggunakan canting cap
yaitu proses pemalaman lebih cepat.
Berbeda dengan batik cap, batik printing ini proses
pewarnaan hanya satu sisi kain mori saja. Sehingga warna dari batik sablon
printing ini lebih cepat pudar. Kelebihan dari teknik batik sablon printing
adalah kecepatan dalam produksinya, yang sekali cetak satu warna hanya
membutuhkan waktu 5 menit. Selain itu motif batiknya juga lebih detail.
4. Teknik Colet
Batik tulis warna yang motif batiknya dibuat dengan
teknik colet. Teknik colet  disebut juga dengan teknik lukis, dengan caraÂ
mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis
tertentu pada pola batik dengan kuas. Teknik colet membutuhkan cita rasa
seniman yang tinggi, kreatifitas dan skill maupun pengkombinasian warna dari
pelukis batik ini. Semakin kecil, rumit dan detil gambar yang di hasilkan,
semakin tinggi nilai seni dan nilai jual dari batik colet ini.
Alat dan bahan yang digunakan untuk membuat batik
ada beberapa jenis, masing-masing alat dan bahan memiliki fungsi dan tujuan
sendiri. Untuk membuat batik diperlukan beberapa peralatan dan bahan. Pada
artikel ini akan diuraikan jenis peralatan dan bahan serta fungsi alat tersebut
dalam membuat batik.
Peralatan Untuk Membuat
Batik
Peralatan Untuk Membuat BatikPeralatan sederhana
untuk belajar membuat batik
Jenis alat untuk membatik antara lain :
Canting tulis: untuk membatik di atas kain
Canting cap
dan meja cap: untuk membuat motif cap di atas kain
Wajan dan kompor: untuk mencairkan lilin batik
Stik besi: untuk menghilangkan tetesan lilin
Timbangan: untuk menimbang warna
Dingklik: untuk duduk pada waktu membatik tulis
Gawangan: untuk membentangkan kain/mori batik
Meja pola: untuk memindahkan gambar dari kertas ke
kain
Gelas ukur : Untuk mengukur kebutuhan air/larutan.
Sarung tangan : Untuk pelindung tangan pada saat
mewarna kain.
Mangkok, gelas dan sendok : Untuk tempat melarutkan warna batik
Ember : Untuk tempat mewarna kain batik
Gunting : untuk memotong kain
Penghapus, pensil, spidol, rautan, dan penggaris :
untuk menggambar pola
Meteran: untuk mengukur panjang atau lebar kain
Scrap: untuk membersihkan lilin yang menetes di
lantai.
Seterika dan meja seterika: untuk menghaluskan kain
Kompor pompa dan kompresor: untuk merebus air
lorodan
Kenceng: untuk tempat melorod kain batik.
Wajan cap (Loyang, serak kasar, serak halus, kain
blaco kasar, kain blaco tipis): untuk mencairkan lilin batik cap.
Rak kompor: untuk tempat kompor dan wajan cap pada
waktu membatik cap
Ceret dan kompor minyak: untuk merebus air
Jemuran: untuk menjemur kain batik.
Kuas: untuk mencolet kain batik.
Baju kerja: untuk kesehatan dan keselamatan kerja
Bahan Untuk Membuat Batik
Bahan untuk membuat batik ada beberapa jenis,
masing-masing memiliki jenis dan fungsi sendiri. antara lain:
Lilin klowong: untuk membatik (Klowong/garis motif)
Lilin Tembok: untuk menembok/menutup bagian yang
tidak dikehendaki berwarna
Parafin: untuk membuat motif pecahan pada kain batik
Soda Abu: untuk obat bantu melorod
TRO: untuk pembasah
Kostik: obat bantu zat warna napthol
Natrium nitrit: untuk obat bantu zat warna indigosol
HCl: untuk obat bantu pembangkit warna indigosol
Garam biru BB: pembangkit zat warna napthol
Garam kuning GC: pembangkit zat warna napthol
Garam orange GC: pembangkit zat warna napthol
Indigosol violet B: untuk zat warna batik
Indigosol kuning IGK: zat warna untuk batik
Napthol AS : sebagai warna dasar
Napthol AS- 0L : sebagai warna dasar
Napthol AS- BS: sebagai warna dasar
Napthol ASG: sebagai warna dasar
Kertas roti: untuk menggambar pola batik.
Selendang sutera: bahan untuk batik
Selendang katun: bahan untuk batik
Kain sutera: bahan untuk batik
Mori primisima : bahan untuk batik
Blaco dan santung: bahan untuk batik
Kain untuk kaos: bahan untuk batik