Reproduksi Aseksual Pada Hewan

Beberapa hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti halnya tumbuhan. Apakah hewan juga menggunakan bagian tubuhnya untuk bereproduksi? Bagian tubuh hewan manakah yang dapat mengalami reproduksi aseksual? Bagaimanakah sifat keturunan yang dihasilkan dari reproduksi aseksual pada hewan? Hewan dapat melakukan reproduksi aseksual seperti halnya tumbuhan, yaitu dengan menggunakan bagian tubuhnya. Berikut ini beberapa reproduksi hewan secara aseksual.

a. Membentuk Tunas
Reproduksi aseksual dengan cara membentuk tunas untuk menghasilkan keturunan. Con toh hewan yang melakukan re produksi dengan cara ini antara lain Hydra sp., Porifera, dan Coelenterata.

b. Fragmentasi
Planaria merupakan salah satu contoh hewan yang melakukan fragmentasi. Reproduksi dengan cara ini terjadi melalui dua tahap. Tahap pertama adalah fragmentasi, yaitu pematahan atau pemotongan tubuh induk menjadi dua bagian atau lebih. Selanjutnya terjadi tahap regenerasi, yaitu setiap potongan tubuh induk tersebut membentuk bagian tubuh lain yang tidak ada pada bagian tersebut. Pada akhirnya, setiap potongan tubuh tersebut akan membentuk individu baru dengan bagian tubuh yang lengkap seperti induknya. Ayo lakukan kegiatan berikut agar mengetahui bagian tubuh mana yang akan tumbuh jika tubuh Planaria dipotong!

c. Partenogenesis
Partenogenesis secara alami dapat terjadi pada hewan seperti lebah, semut, tawon, kutu daun, dan kutu air. Pada hewan tertentu, misalnya lebah, ovum yang dibuahi akan tumbuh dan berkembang menjadi lebah betina, sedangkan yang tidak dibuahi akan tumbuh menjadi lebah jantan. Lebah betina bersifat steril dan memiliki tugas sebagai pekerja dalam kawanan lebah. Lebah jantan bersifat fertil.
Lebah jantan mampu menghasilkan sel kelamin yang digunakan untuk membuahi sel telur yang dihasilkan oleh lebah ratu. Lebah ratu adalah lebah yang menghasilkan telur-telur yang menjadi lebah betina dan lebah jantan.
Selain lebah, kutu daun dan kutu air juga dapat bereproduksi dengan cara partenogenesis. Kutu daun betina dan kutu air betina dapat terus menerus bertelur. Te lur yang dihasilkan akan berkembang dan menetas menjadi kutu betina tanpa didahului proses fertilisasi.
Meski demikian fertilisasi tetap diperlukan untuk menghasilkan in - dividu baru setelah beberapa ge nerasi kutu mengalami partenogenesis. Berdasarkan contoh dan uraian yang telah disebutkan, sudah tahukah kamu apa itu partenogenesis?

Sumber : Buku k 13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX