Seorang wanita tua bercerita bahwa dulu dia adalah seorang wanita yang sangat cantik. Ia suka mengggoda laki-laki untuk berkencan dengannya. Pada suatu hari ia menerima tantangan dari kawan-kawannya untuk menggoda seorang laki-laki yang sangat tampan dan taat bernama Thawus.
Pada suatu hari wanita cantik itu mendatangi rumah Thawus. Memang benar, Thawus merupakan lelaki yang sangat tampan. Ia merayu Thawus dan menawarkan diri untuk berkencan dengannya. Dengan ramah Thawus menanggapi pembicaraannya. Kemudian Thawus berkata kepada wanita itu agar datang kembali ke rumahnya esok hari.
Pada keesokan harinya wanita cantik itu datang ke rumah Thawus dengan bertabur harapan dan keindahan. Sesampai di rumahnya, wanita itu mendapati Thawus sedang menantikan kedatangannya. Thawus kemudian mengajaknya berjalan-jalan ke luar rumah. Wanita itu pun mengikuti ajakan Thawus. Setelah lama berjalan-jalan dan bercakap-cakap tiba-tiba wanita itu menyadari bahwa ia sudah ada di dalam Masjidil Haram, di depan Ka’bah.
Wanita itu sangat heran dan membuka matanya lebar-lebar. Dilihatnya orang-orang sedang khusyuk beribadah. Ia kemudian menjadi bertambah terkejut ketika Thawus berkata kepadanya, “Ayo lepaskanlah pakaianmu dan kita berkencan.” Dengan sangat kaget wanita itu menjawab, “Apa? Kita akan berkencan di sini, Thawus. Kita akan malu dilihat banyak orang. Bukankah lebih baik kita cari tempat yang sepi?”
Thawus menjawab, “Tahukah kamu bahwa di tempat yang ramai maupun yang sepi, Allah Swt. tetap melihatnya?” Kata-kata Thawus membuat wanita itu terdiam. Tak lama kemudian wanita itu menangis dan bersujud kepada Allah di depan Ka’bah. Ia bertaubat atas kemaksiatan yang selama ini telah dilakukannya.
Sumber: Teladan Humor Su!stik
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix
Pada suatu hari wanita cantik itu mendatangi rumah Thawus. Memang benar, Thawus merupakan lelaki yang sangat tampan. Ia merayu Thawus dan menawarkan diri untuk berkencan dengannya. Dengan ramah Thawus menanggapi pembicaraannya. Kemudian Thawus berkata kepada wanita itu agar datang kembali ke rumahnya esok hari.
Pada keesokan harinya wanita cantik itu datang ke rumah Thawus dengan bertabur harapan dan keindahan. Sesampai di rumahnya, wanita itu mendapati Thawus sedang menantikan kedatangannya. Thawus kemudian mengajaknya berjalan-jalan ke luar rumah. Wanita itu pun mengikuti ajakan Thawus. Setelah lama berjalan-jalan dan bercakap-cakap tiba-tiba wanita itu menyadari bahwa ia sudah ada di dalam Masjidil Haram, di depan Ka’bah.
Wanita itu sangat heran dan membuka matanya lebar-lebar. Dilihatnya orang-orang sedang khusyuk beribadah. Ia kemudian menjadi bertambah terkejut ketika Thawus berkata kepadanya, “Ayo lepaskanlah pakaianmu dan kita berkencan.” Dengan sangat kaget wanita itu menjawab, “Apa? Kita akan berkencan di sini, Thawus. Kita akan malu dilihat banyak orang. Bukankah lebih baik kita cari tempat yang sepi?”
Thawus menjawab, “Tahukah kamu bahwa di tempat yang ramai maupun yang sepi, Allah Swt. tetap melihatnya?” Kata-kata Thawus membuat wanita itu terdiam. Tak lama kemudian wanita itu menangis dan bersujud kepada Allah di depan Ka’bah. Ia bertaubat atas kemaksiatan yang selama ini telah dilakukannya.
Sumber: Teladan Humor Su!stik
SUMBER : Buku K13 Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti kelas ix