Kita
mencintai Nabi (s) di dalam kalbu kita, dan tubuh kita, kehidupan kita,
kita ingin menyerahkannya kepada Nabi (s)! Dan setiap Muslim ingin
melakukan hal itu dan para Sahabat melakukan hal itu. Jadi kita
berharap bahwa Allah (swt) akan membusanai kita dengan busana cinta
sejati terhadap Nabi (s) dan tidak ada cinta lain di dunia ini selain
dari cinta tersebut, dan kita telah menyebutkannya mengapa.
Kita mencintai Nabi (s) dan kita suka memujinya sebanyak yang kita mampu dan karena hal itu kita telah dituduh syirik, mereka mengatakan, "Terlalu banyak memuji Nabi (s) adalah syirik." Tidak, itu syirik! Allah (swt) memerintahkan para malaikat untuk melakukan shlawat pada Nabi (s), dan para malaikat tidak sama jumlahnya dengan manusia, malaikat jauh lebih banyak daripada manusia dan mereka semua diperintahkan untuk bershalawat terhadap Nabi (s).
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah pada Nabi (s) dan berikan salam penghormatan kepadanya. (Surat al-'Ahzaab, 33:56)
‘Allah dan para malaikat-Nya’: Allah memberikan Rahmat-Nya kepada Nabi (s) dan para malaikat diperintahkan untuk bershalawat, dan Allah (swt), sebagaimana sabda Nabi (s):
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
Barangsiapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (Sahih Muslim)
Barang siapa yang bershalawat atas Nabi (s), Allah akan memberinya shalawat sepuluh kali. Itu artinya Allah mencintai hamba-hamba-Nya melakukan shalawat atas Nabi (s). Dan shalawat seperti apa yang mereka buat, apakah shalawat mereka, apakah seperti shalawt kita? Shalawat mereka suci, sedangkan shalawat kita bercampur dengan ego (nafs) kita. Shalawat mereka tidak seperti shalawat kita, kita punya satu, dua, tiga macam cara untuk bershalawat, yang dalam bahasa Arab disebut “siigha”. Dan banyak Muslim yang melakukan hal itu dan ada banyak buku yang menuliskan tentang shalawat Nabi (s) dengan ribuan macam shalawat.
Tetapi para malaikat berbeda dengan kita, shalawat mereka bukan hanya satu macam shalawat, tidak sama, karena allah memberi shalawat yang berbeda-beda pada setiap malaikat, jadi banyangkan berapa macam shalawat yang telah dikirimkan kepada Nabi (s)! Ketika Allah mengatakan, “Inna-Llaaha wa malaa'ikatahu yushalluuna `ala 'n-nabiyy,” kata kerja di sana dalam bentuk future tense (bentuk yang akan datang) dan ini artinya “non-stop”, mereka tidak pernah berhenti memuji Nabi (s) dalam bahasa langit mereka!
Dan bahasa di Langit adalah bahasa al-Qur'an, yaitu bahasa Arab; itu artinya para malaikat ini melakukan shalawat dengan bahasa al-Qur'an dengan cara yang tidak dapat kita pahami, kita tidak dapat mendengar shalawat mereka. Dan jangan berpikir bahwa malaikat memberi shalawat lalu ia akan mengulangi shalawat itu, tidak, ia akan membuat shalawat lainnya karena tidak ada pengulangan dalam shalawat mereka!
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya, ketika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya "Jadilah" maka jadilah ia!
(Surah Yasiin, 36:82)
Allah, kun fayakuun, Allah (swt) Allahu Akbar al-`Azhamtu li-Llah! Tidak ada mesin foto kopi di sana untuk mengulangi shalawat yang sama. Jika malaikat itu membuat satu shalawat, maka shalawat beriktunya adalah berbeda, dan shalawat ketiga berbeda lagi, keempat berbeda dan tidak ada akhir bagi shalawat-shalawat ini, yang berbeda antara malaikat yang satu dengan lainnya.
Wahai Muslim! Itulah sebabnya kita senang mendengar qasaa'id dan Mawlid an-Nabi (s), [bacaan untuk] merayakan hari kelahiran Nabi (s). Sebagian orang mengatakan bahwa itu tidak dapat diterima, tetapi kita tidak ingin berdebat apakah itu diterima atau tidak; orang bebas memilih. Jika kalian suka, kalian melakukannya tetapi bila tidak suka, jangan dilakukan. Kalian berada di negeri yang memiliki demokrasi, jika saya dapat mengatakan hal ini, kalian juga dapat mengatakan apa yang ingin kalian katakan, sepanjang masih berada dalam batasan Syari`ah.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
Kita mencintai Nabi (s) dan kita suka memujinya sebanyak yang kita mampu dan karena hal itu kita telah dituduh syirik, mereka mengatakan, "Terlalu banyak memuji Nabi (s) adalah syirik." Tidak, itu syirik! Allah (swt) memerintahkan para malaikat untuk melakukan shlawat pada Nabi (s), dan para malaikat tidak sama jumlahnya dengan manusia, malaikat jauh lebih banyak daripada manusia dan mereka semua diperintahkan untuk bershalawat terhadap Nabi (s).
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya, Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah pada Nabi (s) dan berikan salam penghormatan kepadanya. (Surat al-'Ahzaab, 33:56)
‘Allah dan para malaikat-Nya’: Allah memberikan Rahmat-Nya kepada Nabi (s) dan para malaikat diperintahkan untuk bershalawat, dan Allah (swt), sebagaimana sabda Nabi (s):
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
Barangsiapa yang bershalawat untukku sekali, Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. (Sahih Muslim)
Barang siapa yang bershalawat atas Nabi (s), Allah akan memberinya shalawat sepuluh kali. Itu artinya Allah mencintai hamba-hamba-Nya melakukan shalawat atas Nabi (s). Dan shalawat seperti apa yang mereka buat, apakah shalawat mereka, apakah seperti shalawt kita? Shalawat mereka suci, sedangkan shalawat kita bercampur dengan ego (nafs) kita. Shalawat mereka tidak seperti shalawat kita, kita punya satu, dua, tiga macam cara untuk bershalawat, yang dalam bahasa Arab disebut “siigha”. Dan banyak Muslim yang melakukan hal itu dan ada banyak buku yang menuliskan tentang shalawat Nabi (s) dengan ribuan macam shalawat.
Tetapi para malaikat berbeda dengan kita, shalawat mereka bukan hanya satu macam shalawat, tidak sama, karena allah memberi shalawat yang berbeda-beda pada setiap malaikat, jadi banyangkan berapa macam shalawat yang telah dikirimkan kepada Nabi (s)! Ketika Allah mengatakan, “Inna-Llaaha wa malaa'ikatahu yushalluuna `ala 'n-nabiyy,” kata kerja di sana dalam bentuk future tense (bentuk yang akan datang) dan ini artinya “non-stop”, mereka tidak pernah berhenti memuji Nabi (s) dalam bahasa langit mereka!
Dan bahasa di Langit adalah bahasa al-Qur'an, yaitu bahasa Arab; itu artinya para malaikat ini melakukan shalawat dengan bahasa al-Qur'an dengan cara yang tidak dapat kita pahami, kita tidak dapat mendengar shalawat mereka. Dan jangan berpikir bahwa malaikat memberi shalawat lalu ia akan mengulangi shalawat itu, tidak, ia akan membuat shalawat lainnya karena tidak ada pengulangan dalam shalawat mereka!
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Sesungguhnya, ketika Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya "Jadilah" maka jadilah ia!
(Surah Yasiin, 36:82)
Allah, kun fayakuun, Allah (swt) Allahu Akbar al-`Azhamtu li-Llah! Tidak ada mesin foto kopi di sana untuk mengulangi shalawat yang sama. Jika malaikat itu membuat satu shalawat, maka shalawat beriktunya adalah berbeda, dan shalawat ketiga berbeda lagi, keempat berbeda dan tidak ada akhir bagi shalawat-shalawat ini, yang berbeda antara malaikat yang satu dengan lainnya.
Wahai Muslim! Itulah sebabnya kita senang mendengar qasaa'id dan Mawlid an-Nabi (s), [bacaan untuk] merayakan hari kelahiran Nabi (s). Sebagian orang mengatakan bahwa itu tidak dapat diterima, tetapi kita tidak ingin berdebat apakah itu diterima atau tidak; orang bebas memilih. Jika kalian suka, kalian melakukannya tetapi bila tidak suka, jangan dilakukan. Kalian berada di negeri yang memiliki demokrasi, jika saya dapat mengatakan hal ini, kalian juga dapat mengatakan apa yang ingin kalian katakan, sepanjang masih berada dalam batasan Syari`ah.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
We
love the Prophet (s) in our hearts, and our body, our life, we want to
give it to the Prophet (s)! And every Muslim likes to do that and
Sahaabah (r) did that. So we hope that Allah (swt) will dress us with
the real dress of love to the Prophet (s) and there is no other love in
dunya except that one, and we mention why.
We love the Prophet (s) and we like to praise him as much as we can and because of that we have been accused of shirk, they say, “Too much praising of the Prophet (s) is shirk.” No, it is not shirk! Allah (swt) ordered angels to make salawaat on the Prophet (s), Allah ordered them to make salawaat on Prophet (s), and the angels are not on the same number as human beings, angels are far more in number than human beings and all of them are ordered to make salawaat on the Prophet (s)!
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Verily, Allah and His angels send praise on the Prophet. O Believers! Pray upon him and greet him with a worthy salutation. (Surat al-'Ahzaab, 33:56)
‘Allah and His angels’: Allah is giving His Mercy to the Prophet (s) and angels are ordered to make salawaat, and Allah (swt), as the Prophet (s) said:
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
Whoever prays on me one time, Allah prays on him ten times. (Sahih Muslim)
Whoever makes salawaat on the Prophet (s), Allah makes on him ten salawaat. That means Allah loves His servants to make salawaat on the Prophet (s). And what kind of salawaat do they make, what is their salawaat; is it like our salawaat? Their salawaat is clean, but ours is blended with our ego. Their salawaat is not typical of ours; we have one, two, three ways of doing salawaat that we call in Arabic “seegha”. And many Muslims did that and there are many books written on salawaat of Prophet (s), with thousands and thousands of salawaat.
But angels are different than us, their salawaat is not one salawaat, it is not the same as Allah gave a different salawaat to every angel, so imagine how many different salawaat have been sent on the Prophet (s)! When Allah says, “Inna-Llaaha wa malaa'ikatahu yusalloona `ala 'n-nabiyy,” the verb is in the future tense and this means “non-stop”, they never stop praising the Prophet (s) in their heavenly language!
And the language in Heaven is the language of Holy Qur'an, which is Arabic; it means these angels are doing a salawaat in the language of Holy Qur’an in a way we cannot understand their salawaat, we cannot hear it. And don’t think that the angel is given a salawaat and he will repeat that salawaat; no, he will do another salawaat because there is no repetition of any salawaat!
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Verily, when He intends a thing, His Command is, "Be!" and it is (comes into being)!
(Surah Yaseen, 36:82)
Allah, kun fayakoon, Allah (swt) Allahu Akbar al-`Azhamtu li-Llah! There is no copy machine there to repeat the same salawaat. If that angel does one salawaat, the next salawaat is different, the third salawaat is different, the fourth salawaat is different and there is no end to these salawaats which are all different from one angel to another.
O Muslims! That is why we like to hear qasaa'id and Mawlid an-Nabi (s), [recitations for] the Prophet's Birthday. Some people say it is not accepted and we are not going to argue if is it accepted or not; people are free to chose if you like to do it, you do it and if you don't like to do it, don’t do it. You are in a country that has democracy, if I can say this, so you can say what you like as long as it is within the limit of Shari`ah.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
https://www.facebook.com/haqqani.indonesia/posts/10203897666896466
We love the Prophet (s) and we like to praise him as much as we can and because of that we have been accused of shirk, they say, “Too much praising of the Prophet (s) is shirk.” No, it is not shirk! Allah (swt) ordered angels to make salawaat on the Prophet (s), Allah ordered them to make salawaat on Prophet (s), and the angels are not on the same number as human beings, angels are far more in number than human beings and all of them are ordered to make salawaat on the Prophet (s)!
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Verily, Allah and His angels send praise on the Prophet. O Believers! Pray upon him and greet him with a worthy salutation. (Surat al-'Ahzaab, 33:56)
‘Allah and His angels’: Allah is giving His Mercy to the Prophet (s) and angels are ordered to make salawaat, and Allah (swt), as the Prophet (s) said:
من صلى علي مرة صلى الله عليه بها عشرا
Whoever prays on me one time, Allah prays on him ten times. (Sahih Muslim)
Whoever makes salawaat on the Prophet (s), Allah makes on him ten salawaat. That means Allah loves His servants to make salawaat on the Prophet (s). And what kind of salawaat do they make, what is their salawaat; is it like our salawaat? Their salawaat is clean, but ours is blended with our ego. Their salawaat is not typical of ours; we have one, two, three ways of doing salawaat that we call in Arabic “seegha”. And many Muslims did that and there are many books written on salawaat of Prophet (s), with thousands and thousands of salawaat.
But angels are different than us, their salawaat is not one salawaat, it is not the same as Allah gave a different salawaat to every angel, so imagine how many different salawaat have been sent on the Prophet (s)! When Allah says, “Inna-Llaaha wa malaa'ikatahu yusalloona `ala 'n-nabiyy,” the verb is in the future tense and this means “non-stop”, they never stop praising the Prophet (s) in their heavenly language!
And the language in Heaven is the language of Holy Qur'an, which is Arabic; it means these angels are doing a salawaat in the language of Holy Qur’an in a way we cannot understand their salawaat, we cannot hear it. And don’t think that the angel is given a salawaat and he will repeat that salawaat; no, he will do another salawaat because there is no repetition of any salawaat!
إِنَّمَا أَمْرُهُ إِذَا أَرَادَ شَيْئًا أَنْ يَقُولَ لَهُ كُنْ فَيَكُونُ
Verily, when He intends a thing, His Command is, "Be!" and it is (comes into being)!
(Surah Yaseen, 36:82)
Allah, kun fayakoon, Allah (swt) Allahu Akbar al-`Azhamtu li-Llah! There is no copy machine there to repeat the same salawaat. If that angel does one salawaat, the next salawaat is different, the third salawaat is different, the fourth salawaat is different and there is no end to these salawaats which are all different from one angel to another.
O Muslims! That is why we like to hear qasaa'id and Mawlid an-Nabi (s), [recitations for] the Prophet's Birthday. Some people say it is not accepted and we are not going to argue if is it accepted or not; people are free to chose if you like to do it, you do it and if you don't like to do it, don’t do it. You are in a country that has democracy, if I can say this, so you can say what you like as long as it is within the limit of Shari`ah.
Mawlana Shaykh Hisham Kabbani
https://www.facebook.com/haqqani.indonesia/posts/10203897666896466