Tanah memang merupakan bagian permukaan bumi tempat tumbuhnya berbagai jenis tumbuhan serta tempat hidupnya berbagai jenis hewan dan milyaran mikroorganisme. Tahukah kamu bahwa tanah itu tidak hanya terdiri atas satu komponen saja?
Berikut ini akan dibahas lebih jelas tentang komponen-komponen penyusun tanah.
a. Batuan
Coba perhatikan tanah di sekitarmu! Apakah kamu dapat menemukan batuan dengan mudah? Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Jenis-jenis batuan tersebut sudah pernah kamu pelajari pada saat Sekolah Dasar. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara
Pernahkah kamu berpikir bahwa pada tanah terdapat udara? Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara. Tahukah kamu di manakah posisi rongga udara tersebut? Agar kamu dapat mengetahuinya perhatikan Gambar 10.19!
Berdasarkan Gambar 10.19 kamu dapat mengetahui bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
c. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Kamu tentunya sudah sering mendengar bahwa humus adalah tanah yang subur. Tahukah kamu mengapa demikian? Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga mengandung mineralmineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
d. Air
Apakah kamu menemukan air pada aktivitas pengamatan ‘Komponen-komponen Penyusun Tanah’ yang telah kamu lakukan? Apakah sebenarnya pada tanah terdapat air? Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan lainlainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan dan lain sebagainya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah.
e. Mineral
Masih ingatkah kamu dari manakah asal tanah? Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah ion bukan?
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat (NO3 -), fosfat (H2PO4-), dan sulfat (SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah. Tidak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam bukan? Menurut pendapatmu, tanah pada daerah manakah yang sangat mendukung untuk bercocok tanam?
yang dapat diamati dengan mudah untuk menentukan kesuburan tanah adalah warna tanah. Salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7. Pada kisaran pH tersebut tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal.
Semakin gelap warna tanah kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah yang gelap juga akan menyerap panas lebih cepat dibandingkan dengan warna yang terang. Coba ingat-ingat kembali pelajaran kelas VII tentang kalor! Karena banyak menyerap panas maka kandungan air pada tanah yang gelap akan lebih cepat menguap sehingga tanah menjadi lebih cepat kering. Kondisi warna tanah inilah yang secara tidak langsung dapat dikatakan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Warna tanah akan mempengaruhi temperatur dan kelembaban sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanahnya.
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu mengapa saat ini orang lebih banyak beralih pada pertanian organik? Pertanian organik menggunakan pupuk alami/organik bukan pupuk kimia yang berasal dari pabrik. Pupuk alami memberikan beberapa keuntungan bagi kita karena pupuk organik melepaskan mineral secara perlahan melalui pelapukan alami. Oleh karena itu, ketersediaan mineral tanah lebih terjaga dan kita tidak perlu sering memupuk. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia, pupuk kimia menyediakan mineral secara langsung namun mineral dari pupuk kimia ini akan lebih cepat hilang dari tanah.
Pupuk organik dan pupuk kimia memang akan melepaskan mineral-mineral yang sama sesuai dengan apa yang dibutuhkan tumbuhan, namun kita juga harus pandai dan bijak dalam menggunakannya. Jika kita terlalu sering memupuk tanah dengan pupuk kimia maka akan berdampak buruk pada lingkungan di sekitar kita. Pupuk kimia akan mudah terlarut dan terbawa oleh air hujan ke sungai sehingga menyebabkan suburnya tanaman air.
Jika tumbuhan air terlalu subur maka akan mengganggu kehidupan ikan. Apabila tumbuhan air tersebut mati, maka organisme pengurai akan membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi tersebut menyebabkan oksigen terlarut di dalam air menjadi berkurang sehingga dapat menyebabkan banyak ikan atau organisme air yang mati. Selain itu, berkurangnya oksigen terlarut dalam air juga disebabkan kurangnya cahaya matahari yang tidak dapat menembus dasar sungai sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air.
f. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. Masih ingatkah kamu bahan-bahan apa saja yang mampu diuraikan oleh organisme tanah tersebut sehingga menjadikan tanah subur?
Ayo, Kita Renungkan
Setelah kita belajar tentang tanah kita menjadi tahu bahwa tanah yang kita injak setiap hari merupakan tempat tinggal milyaran makhluk hidup yang sangat berperan dalam menjaga kelangsungan hidup di bumi. Makhluk hidup yang tak tampak oleh penglihatan kita bukanlah makhluk hidup yang tidak berguna, justru organisme itulah yang membantu menyediakan nutrisi untuk tumbuhtumbuhan.
Kita sebagai manusia hendaknya dapat bersikap bijak dalam menjaga tanah sebagai tempat hidup makhluk di bumi. Sudah menjadi tugas kita menjaga kelestarian tanah dengan mengolah tanah dengan baik, menjaga tanah agar tidak terkena erosi, tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah yang mengganggu kehidupan organisme dalam tanah.
Kita juga patut bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan anugerah tempat tinggal di bumi yang begitu subur, maka sudah sepatutnya kita dapat hidup selaras dengan makhluk hidup lainnya di bumi. Marilah kita menjaga tanah tempat tinggal kita agar mekanisme kehidupan tetap berjalan dengan baik dan semua makhluk hidup dapat menjalankan perannya masing-masing dengan seimbang.
Sumber : Buku k 13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX
Berikut ini akan dibahas lebih jelas tentang komponen-komponen penyusun tanah.
a. Batuan
Coba perhatikan tanah di sekitarmu! Apakah kamu dapat menemukan batuan dengan mudah? Batuan merupakan bahan padat yang terbentuk secara alami yang tersusun dari campuran mineral dan senyawa dengan berbagai komposisi. Para ahli geologi mengelompokkan batuan menjadi 3 jenis berdasarkan proses terjadinya yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Jenis-jenis batuan tersebut sudah pernah kamu pelajari pada saat Sekolah Dasar. Batuan dapat berasal dari magma gunung berapi yang mendingin. Batuan-batuan yang ada di bumi tersebut mengalami pelapukan sehingga menjadi bahan pembentuk tanah.
b. Udara
Pernahkah kamu berpikir bahwa pada tanah terdapat udara? Meskipun tanah adalah benda yang kelihatannya padat, tetapi sebenarnya pada tanah tersebut terdapat rongga-rongga yang berisi udara. Tahukah kamu di manakah posisi rongga udara tersebut? Agar kamu dapat mengetahuinya perhatikan Gambar 10.19!
Berdasarkan Gambar 10.19 kamu dapat mengetahui bahwa rongga udara terdapat di antara partikel (butiran) tanah. Selain di antara partikel tanah, rongga udara juga terdapat di antara batuan yang terdapat di tanah, di antara batuan dan partikel tanah, di antara partikel tanah dengan akar tumbuhan ataupun di antara akar tanaman dengan batu. Rongga udara juga dapat terbentuk oleh aktivitas hewan tanah, misalnya cacing.
c. Humus
Humus adalah komponen organik yang dihasilkan dari proses dekomposisi (penguraian) hewan atau tumbuhan yang telah mati, daun yang gugur, ataupun feses oleh bakteri dan jamur. Kamu tentunya sudah sering mendengar bahwa humus adalah tanah yang subur. Tahukah kamu mengapa demikian? Humus adalah tanah yang memiliki tekstur gembur dan memiliki banyak pori-pori sehingga memungkinkan untuk terjadinya pertukaran udara. Kondisi tersebut menyebabkan akar memperoleh cukup udara dan tanah humus mampu mempertahankan air sehingga tanah selalu lembab. Selain itu humus juga mengandung mineralmineral dan nutrisi yang penting bagi pertumbuhan tumbuhan.
d. Air
Apakah kamu menemukan air pada aktivitas pengamatan ‘Komponen-komponen Penyusun Tanah’ yang telah kamu lakukan? Apakah sebenarnya pada tanah terdapat air? Seperti yang telah kamu pelajari sebelumnya, tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan, dan lainlainnya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah. Begitu pula tumbuhan juga membutuhkan air. Air diserap oleh tumbuhan setelah air menembus tanah dan mencapai akar.
Tanah merupakan tempat hidup bagi berbagai makhluk hidup, seperti bakteri, cacing, jamur, tumbuhan dan lain sebagainya. Makhluk hidup yang hidup di tanah pada umumnya butuh kelembaban tanah. Kelembaban tanah disebabkan karena keberadaan air di dalam tanah.
e. Mineral
Masih ingatkah kamu dari manakah asal tanah? Tanah dapat berasal dari pelapukan batuan dan kerak bumi. Kerak bumi memiliki tebal 10-15 kilometer atau bahkan lebih. Nah, di dalam kerak bumi inilah banyak terdapat kandungan mineral berupa ion-ion positif dan ion-ion negatif. Tentu kamu sudah tidak asing dengan istilah ion bukan?
Beberapa ion positif yang ada dalam tanah adalah Kalium (K+), Kalsium (Ca2+), dan magnesium (Mg2+). Sedangkan ion-ion negatif adalah nitrat (NO3 -), fosfat (H2PO4-), dan sulfat (SO42-). Ion-ion tersebut merupakan nutrisi bagi tumbuhan yang diserap melalui akar.
Kandungan mineral dalam tanah yang berbeda-beda menentukan sifat dan karakter suatu tanah. Tidak semua tanah sesuai untuk bercocok tanam bukan? Menurut pendapatmu, tanah pada daerah manakah yang sangat mendukung untuk bercocok tanam?
yang dapat diamati dengan mudah untuk menentukan kesuburan tanah adalah warna tanah. Salah satu sifat kimia tanah yang menjadi indikator kesuburan tanah adalah derajat keasaman atau pH tanah. Tanah yang subur memiliki pH tanah sekitar 7. Pada kisaran pH tersebut tumbuhan dapat menyerap nutrisi secara optimal.
Semakin gelap warna tanah kandungan bahan organiknya tinggi. Warna tanah yang gelap juga akan menyerap panas lebih cepat dibandingkan dengan warna yang terang. Coba ingat-ingat kembali pelajaran kelas VII tentang kalor! Karena banyak menyerap panas maka kandungan air pada tanah yang gelap akan lebih cepat menguap sehingga tanah menjadi lebih cepat kering. Kondisi warna tanah inilah yang secara tidak langsung dapat dikatakan berpengaruh terhadap tingkat kesuburan tanah. Warna tanah akan mempengaruhi temperatur dan kelembaban sehingga berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, aktivitas organisme tanah, dan struktur tanahnya.
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu mengapa saat ini orang lebih banyak beralih pada pertanian organik? Pertanian organik menggunakan pupuk alami/organik bukan pupuk kimia yang berasal dari pabrik. Pupuk alami memberikan beberapa keuntungan bagi kita karena pupuk organik melepaskan mineral secara perlahan melalui pelapukan alami. Oleh karena itu, ketersediaan mineral tanah lebih terjaga dan kita tidak perlu sering memupuk. Hal ini berbeda dengan pupuk kimia, pupuk kimia menyediakan mineral secara langsung namun mineral dari pupuk kimia ini akan lebih cepat hilang dari tanah.
Pupuk organik dan pupuk kimia memang akan melepaskan mineral-mineral yang sama sesuai dengan apa yang dibutuhkan tumbuhan, namun kita juga harus pandai dan bijak dalam menggunakannya. Jika kita terlalu sering memupuk tanah dengan pupuk kimia maka akan berdampak buruk pada lingkungan di sekitar kita. Pupuk kimia akan mudah terlarut dan terbawa oleh air hujan ke sungai sehingga menyebabkan suburnya tanaman air.
Jika tumbuhan air terlalu subur maka akan mengganggu kehidupan ikan. Apabila tumbuhan air tersebut mati, maka organisme pengurai akan membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi tersebut menyebabkan oksigen terlarut di dalam air menjadi berkurang sehingga dapat menyebabkan banyak ikan atau organisme air yang mati. Selain itu, berkurangnya oksigen terlarut dalam air juga disebabkan kurangnya cahaya matahari yang tidak dapat menembus dasar sungai sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air.
f. Komponen Organik
Tanah merupakan tempat hidup dari beberapa makhluk hidup mulai dari bakteri, jamur, alga, serangga, dan cacing tanah. Organisme tanah tersebut menguraikan bahan-bahan yang berasal dari makhluk hidup sehingga menghasilkan meterial organik di dalam tanah. Masih ingatkah kamu bahan-bahan apa saja yang mampu diuraikan oleh organisme tanah tersebut sehingga menjadikan tanah subur?
Ayo, Kita Renungkan
Setelah kita belajar tentang tanah kita menjadi tahu bahwa tanah yang kita injak setiap hari merupakan tempat tinggal milyaran makhluk hidup yang sangat berperan dalam menjaga kelangsungan hidup di bumi. Makhluk hidup yang tak tampak oleh penglihatan kita bukanlah makhluk hidup yang tidak berguna, justru organisme itulah yang membantu menyediakan nutrisi untuk tumbuhtumbuhan.
Kita sebagai manusia hendaknya dapat bersikap bijak dalam menjaga tanah sebagai tempat hidup makhluk di bumi. Sudah menjadi tugas kita menjaga kelestarian tanah dengan mengolah tanah dengan baik, menjaga tanah agar tidak terkena erosi, tidak mencemari tanah dengan sampah-sampah yang mengganggu kehidupan organisme dalam tanah.
Kita juga patut bersyukur kepada Tuhan karena telah memberikan anugerah tempat tinggal di bumi yang begitu subur, maka sudah sepatutnya kita dapat hidup selaras dengan makhluk hidup lainnya di bumi. Marilah kita menjaga tanah tempat tinggal kita agar mekanisme kehidupan tetap berjalan dengan baik dan semua makhluk hidup dapat menjalankan perannya masing-masing dengan seimbang.
Sumber : Buku k 13 Ilmu Pengetahuan Alam kelas IX