Kelompok Wacana Argumentatif.

a. Eksposisi Analitik
Tujuan:
Mengungkapkan pada pembaca bahwa suatu hal adalah hal yang penting
Struktur Generik:
1. Tesis
2. Argumen (-argumen)
3. Reiterasi/Simpulan
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan modalitas
2. Penggunaan kata kerja aksi
3. Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran; merasa, berpikir, dst
4. Penggunaan nomina umum dan abstrak
5. Penggunaan konektor
Contoh:
MASALAH-MASALAH YANG MUNCUL AKIBAT OBESITAS
Berat badan yang berlebihan dalam dunia kesehatan dikenal sebagai obesitas (kegemukan). Obesitas dalam hal ini didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana tubuh manusia menyimpan lemak yang berlebih. Obesitas sangat potensial menyebabkan gangguan pada kehidupan manusia.
Dalam dunia kedokteran, obesitas dikenal sebagai faktor utama penyebab penyakit jantung. Akibat dari kelebihan berat badan, jantung bekerja lebih keras. Jika jantung bekerja terlalu keras, hal ini jelas sangat berbahaya bagi kesehatan. Serangan jantungpun dapat terjadi. Selain itu, obesitas dapat pula meningkatkan kolesterol serta tekanan darah. Tingginya kolestorol dan tekanan darah dapat menyebabkan pembuluh darah pecah sehingga apa yang disebut sebagai stroke, dapat terjadi. Tidak hanya masalah serangan jantung dan stroke, obesitas dapat pula meningkatkan jumlah gula dalam darah. Jumlah gula yang tidak terkontrol ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang kita kenal sebagai diabetes.
Selain masalah kesehatan di atas, obesitas juga dapat mengganggu kehidupan sehari-hari manusia utamanya wanita. Kebanyakan kaum wanita seringkali berusaha keras menjaga tubuh mereka agar terhindar dari obesitas. Bagi kebanyakan wanita, menjadi gemuk adalah sebuah kekurangan. Dengan gemuk, kesempurnaan penampilan mereka menjadi berkurang dan ini tentu saja dapat berpengaruh negatif terhadap kepercayaan diri mereka.
Penelitian-penelitian serius sangat diperlukan untuk meneliti pengaruh obesitas pada manusia. Namun dari apa yang dipaparkan di atas, telah jelas bagi kita bahwa obesitas tidak baik bagi kehidupan manusia.

b. Eksposisi Hortatorik
Tujuan:
Meyakinkan pembaca bahwa sesuatu harus atau tidak harus dilakukan
Struktur Generik:
1. Tesis
2. Argumen (-argumen)
3. Rekomendasi
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan modalitas
2. Penggunaan kata klerja aksi
3. Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran; merasa, berpikir, dst
4. Penggunaan nomina umum dan abstrak
5. Penggunaan konektor
Contoh:
TEMPAT SAMPAH BANYAK, SEKOLAH SEHAT
Sebagai seorang guru, saya meyakini bahwa kesehatan lingkungan sekolah kita dapat mendukung prestasi anak didik kita. Untuk mewujudkan kesehatan sekolah ini, kita dapat melakukan banyak hal, salah satunya yaitu dengan cara meningkatkan jumlah tempat sampah di sekolah
Biasanya, ketika kita menengok kondisi kelas kita, koridor sekolah, halaman depan dan halaman belakang sekolah, kita sering menjumpai kertas-kertas, gelas atau botol air mineral, sedotan, plastik-plastik makanan ringan, berserakan di tempat tersebut. Benda-benda tersebut sebagian besar berasal dari anak didik kita. Kondisi ini jelas dapat merusak pemandangan dan mengganggu kesehatan sekolah. Kertas-kertas dan plastik-plastik yang berserakan dapat menyumbat selokan sekolah ketika hujan tiba. Gelas dan botol minuman bekas yang berceceran dapat menjadi sarang tempat berkembangnya nyamuk.
Saya melihat sebagian besar anak-anak kita telah memiliki rasa tanggungjawab yang tinggi untuk menjaga kebersihan sekolah. Mereka seringkali saya jumpai membuang sampah di tempat sampah. Meskipun demikian, ada juga sebagian dari mereka yang saya jumpai malas untuk membuang sampah di tempat sampah. Mereka lebih memilih membuang tempat sampah di pojok kelas, atau bahkan di depan kelas. Ketika saya tanya mengapa mereka melakukan hal tersebut, sebagian besar dari mereka menjawab bahwa mereka melakukan hal tersebut karena tempat sampah yang ada, sangat jauh dari kelas mereka. Mendengar jawaban ini saya menjadi sadar betapa sedikitnya jumlah tempat sampah di sekolah kita.
Sekolah seharusnya menyediakan tempat sampah yang cukup untuk sampah-sampah yang dihasilkan anak didik kita. Sebuah tempat sampah seharusnya diletakkan tiap 10 meter di sekolah kita. Dengan demikian, ketika anak-anak bermaksud membuang sampah mereka, mereka dapat menemukan tempat sampah tersebut dengan mudah. Jadi, tidak ada alasan bagi mereka untuk membuang sampah sembarangan.
Ketika sekolah telah dilengkapi dengan tempat sampah yang cukup, murid-murid tidak akan malas lagi membuang sampah di tempat yang semestinya. Dengan demikian, kebersihan sekolah kita menjadi terjaga. Oleh sebab itu saya menyarankan marilah kita tambah jumlah tempat sampah di sekolah kita sehingga sekolah kita menjadi tempat yang bersih dan sehat bagi anak didik kita.

c. Diskusi
Tujuan:
Menyediakan infomasi dan opini terhadap sebuah isu melalui dua kaca mata yang berimbang (Pros isu dan Kontra isu)
Struktur Generik:
1. Isu
2. Argumen pro dan argumen kontra
3. Konklusi/Simpulan
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan modalitas
2. Penggunaan kata klerja aksi
3. Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran; merasa, berpikir, dst
4. Penggunaan nomina umum dan abstrak
5. Penggunaan transisi/konektif
Contoh:
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TENAGA NUKLIR
Tenaga nuklir berasal dari uranium yaitu sejenis logam yang didapat dari tambang-tambang yang ada di seluruh dunia. Stasiun nuklir skala besar yang pertama dibuka di Calder Hall in Cumbria, Inggris pada tahun 1956.
Nuklir sangat bermanfaat bagi manusia. Beberapa kapal laut militer serta kapal selam menggunakan nuklir sebagai sumber tenaga penggeraknya. Selain itu, nuklir dapat memproduksi energi yang sangat besar serta mampu mensuplai 11% dari kebutuhan energi manusia di dunia. Berbeda dengan bahan bakar fosil seperti batubara, nuklir tidak menyebabkan polusi.
Di lain pihak, nukir juga sangat berbahaya. Stasiun nuklir harus di bungkus rapat-rapat dan diletakkan dalam tanah agar radioaktifnya tidak menyebar kemana-mana. Meskipun dapat diandalkan, membangun pembangkit nuklir juga butuh dana yang besar. Dana ini dikeluarkan untuk memastikan keamanan dari pembangkit ini. Sedikit saja salah, maka bahaya yang dihasilkan tenaga nuklir sangatlah luar biasa.
Masyarakat internasional memiliki perhatian yang besar tentang hal ini. Pada tahun 1990 hingga sekarang, pembangunan stasiun tenaga nuklir masih tetap menjadi hal yang problematik dan ramai dibicarakan.

d. Argumentatif
Tujuan:
Menyajikan masalah yang kontradikif. Masalah tersebut didiskusikan melalui dua kacamata yang berbeda (Pro atau Kontra). Penyaji wacana menentukan pada sisi mana ia berpihak.
Strukture Generik:
1. Isu
2. Argumen pro dan/atau argumen kontra
3. Stand (Posisi)
4. Argumen Stand
5. Konklusi/Simpulan (Opsional)
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan modalitas
2. Penggunaan kata klerja aksi
3. Penggunaan kata kerja yang berhubungan dengan pikiran; merasa, berpikir, dst
4. Penggunaan nomina umum dan abstrak
5. Penggunaan transisi/konektif
Contoh:
ALIEN: BENARKAH MEREKA ADA?
Kita telah banyak mendengar informasi tentang keberadaan alien. Kebanyakan informasi tersebut ditemukan dalam film-film fiksi. Dalam banyak film-film fiksi, alien kadang digambarkan sebagai makhluk hidup yang baik, kadang juga sebagai makhluk jahan nan mengerikan yang bermaksud menguasai bumi. Sayangnya, kebanyakan informasi yang beredar tentang alien ini hanyalah berdasarkan imajinasi saja, karangan popler manusia  abad ini.
Ada beberapa alasan logis mengapa keberadaan alien sangat sulit diyakini. Ada banyak planet di dunia ini. Meskipun planet-planet tersebut memiliki matahari, tapi kondisi planet-planet tersebut jelas sangat berbeda dengan bumi. Beberapa di antaranya terlalu banyak menerima radiasi dari matahari sehingga planet tersebut sangat panas. Beberapa di antaranya juga sangat sedikit menerima radiasi matahari sehingga sehingga sangat mustahil makhluk hidup tinggal di planet tersebut.
Meskipun ada kemungkinan bahwa makhluk hidup dapat tinggal di planet-planet selain bumi, tapi tak ada seorang ilmuwan pun yang yakin bahwa mereka memiliki kecerdasan seperti manusia. Perlu diingat bahwa di bumi ada banyak makhluk hidup yang menghuninya, tapi hanya satu yang memiliki kecerdasan yaitu manusia.
Selain itu, andaikata makhluk hidup dengan kecerdasan seperti manusia tinggal di planet tersebut, lantas mengapa hingga kini kita belum menerima kontak satupun dari mereka. Manusia telah mengirimkan banyak sinyal ke luar angkasa. Andaikata alien benar-benar ada, secara logika mereka pastinya telah menerima sinyal-sinyal tersebut dan membalasnya.


Oleh: Iqbal Nurul Azhar
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com