Kelompok Wacana Deskriptif.

a. Deskriptif
Tujuan:
Untuk menjelaskan seseorang, tempat atau benda secara detail.
Struktur Generik:
1. Identifikasi
2. Dekripsi
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan nomina dan pronomina
2. Penggunaan kata kerja aksi
3. Penggunaan kata sifat dan kata keterangan
4. Penggunaan terminologi-terminologi yang sifatnya teknis
Contoh:
CANDI BOROBUDUR
Borobudur adalah candi Hindu-Budha. Candi ini dibangun pada abad ke-19 oleh dinasti Sailendra yang berasal dari kerajaan Mataram kuno. Borobudur terletak di Magelang, Jawa Tengah Indonesia.
Borobudur terkenal ke seluruh penjuru dunia. Konstruksinya mendapat pengauh oleh arsitektur Gupta India. Candi ini dibangun di atas sebuah bukit setinggi 46 meter dan delapan tangga yang berbentuk undakan batu. Lima tangga yang pertama berbentuk kotak, dikelilingi oleh tembok yang penuh pahatan yang membentuk gambar Budha. Tiga tangga di atasnya berbentuk melingkar. Pada tiap tangga melingkar tersebut terdapat stupa berbentuk lonceng. Keseluruhan gedung ditutupi oleh stupa besar yang terletak di tengah-tengah lingkaran teratas. Jalan menuju puncak borobudur yang berbentuk gang terbentang sejauh 4,8 kilometer. Desain Borobudur yang menyimbolkan struktur alam semesta mempengaruhi gaya pembuatan candi Angkor di Kamboja.
Candi Borobudur yang diresmikan sebagai monumen nasional Indonesia pada tahun 1983 adalah harta tak ternilai bagi bangsa Indonesia.

b. Prosedur
Tujuan:
Membantu pembaca atau pendengar untuk memahami bagaimana cara melakukan atau membuat sesuatu dengan tepat.
Struktur Generik:
1. Tujuan
2. Bahan-bahan/perlengkapan
3. Langkah-langkah/metode
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan kalimat imperatif
2. Penggunaan kata keterangan rangkaian seperti, pertama, kedua, selanjutnya, dst.
3. Penggunaan terminologi khusus.
Contoh:
KARE TELUR SRI LANKA
Kare Telur Sri Lanka yang akan kita buat ini berbahan dasar telur dan santan. Dinamakan Kare Sri Lanka karena kare ini mengadaptasi cara orang Sri Lanka dalam membuat kare yaitu dengan menggunakan kelapa untuk mengentalkan kuahnya serta menambah lezat cita rasanya. Bahan kuahnya adalah santan tanpa gula yang mengandung minyak kelapa alami. Santan jenis ini mudah dijumpai di supermarket-supermarket sekitar kita. Selain telur dan santan, bahan-bahan lain yang dibutuhkan adalah bawang merah, wortel, merica, jahe, seledri, garam, bawang putih, jeruk nipis, tepung, turmeik, dan bubuk kare
Yang pertama kali dilakukan adalah merebus telur hingga masak. Telur yang akan kita rebus kita masukkan ke dalam panci yang berisi air dingin. Angkat panci yang berisi telur dan letakan di atas kompor. Rebus telur selama 7 menit. Setelah itu angkat serta dinginkan telur dengan cara menyiramnya dengan air dingin.
Sambil menunggu telur menjadi dingin, panaskan mentega dan minyak pada wajan kecil. Kemudian masukkan bawang merah, wortel, merica, dan seledri yang telah diiris-iris sebelumnya. Aduk hingga merata. Setelah merata, tambahkan bawang putih dan jahe dan lanjutkan lanjutkan masak sekitar lima menit. Setelah itu masukkan turmeik, bubuk kare dan tepung. Aduk lagi hingga campuran tadi menjadi rata. Lanjutkan dengan menambahkan air panas, kemudian aduk lagi agar kuah menjadi encer dan merata sempurna. Tambahkan penyedap yaitu garam dan merica kemudian masukkan pada santan. Aduk terus sekitar 20 menit dan bau harum kare tercium. Tambahkan jeruk nipis untuk penguat rasanya.
Terakhir, kupas telur dan potong telur-telur tersebut menjadi dua bagian. Letakkan di piring secara teratur dan siram dengan kuah kari yang telah masak. Pastikan telur-telur tersebut tertutup oleh kuah kare. Dinginkan selama satu menit dan Kare Telur Sri Lanka pun siap untuk dinikmati bersama nasi.

c. Report
Tujuan:
Untuk mempresentasikan informasi tentang sesuatu apa adanya. Informasi ini merupakan hasil pengamatan dan analisis yang sistematik
Struktur Generik:
1. Klasifikasi umum
2. Deskripsi
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Pengenalan kelompok atau aspek-aspek umum aspect
2. Penggunaan hubngan logis yang kondisional
Contoh:
GAJAH
Gajah adalah hewan terbesar diantara hewan-hewan lain yang ada di dunia. Hewan ini memiliki penampakan yang unik. Kakinya kekar, tubuhnya besar, punggungnya kuat, telinganya menggantung, mata dan ekornya kecil, serta memiliki hidung yang panjang yang dikenal sebagai belalai. Gajah biasanya dapat dilihat di kebun binatang. Sangat sukar sekali untuk melihat gajah di habitat aslinya.
Belalai merupakan organ tubuh gajah yang sangat unik serta bermanfaat. Dengan belalai, gajah dapat menyemprotkan air ke tubuhnya. Dengan be;lalai pula gajah dapat mengambil dedaunan untuk kemudian dimasukkan ke mulutnya. Meskipun tubuh gajah besar, gajah dapat bergerak dengan cepat.
Gajah adalah hewan yang pintar. Dengan kepintaran serta kekuatannya, membuat gajah memiliki banyak manfaat bagi manusia. Gajah dapat dilatih untuk mengangkat barang yang berat, memburu harimau bahkan untuk bertarung. Gajah adalah benar-benar binatang yang pintar.

d. Eksplanasi
Tujuan:
Untuk menjelaskan proses terciptaan sesuatu yang terjadi secara alamiah, atau proses bekerjanya fenomena alam maupun sosial.
Struktur Generik:
1. Pernyataan umum
2. Penjelasam
3. Penutup
Fitur Bahasa yang Dominan:
1. Penggunaan kata kerja aksi
2. Penggunaan kalimat pasif
3. Penggunaan frasa nomina
4. Penggunaan frasa adverbia
5. Penggunaan terminologi teknis
6. Penggunaan nomina umum dan abstrak
7. Penggunaan konjungsi waktu serta sebab-akibat
Contoh:
TSUNAMI
Kata “tsunami” berasal dari bahasa Jepang yang berarti pelabuhan (“tsu”) dan gelombang (“nami”). Tsunami adalah rangkaian gelombang yang timbul akibat air yang ada di danau atau di laut secara cepat bergerak dalam skala yang besar.
Tsunami terjadi ketika dasar laut mengalami kerusakan bentuk dan secara vertikal merubah posisi air yang datar. Gerakan vertikal yang besar dari patahan bumi dapat terjadi pada lapisan bumi.
Gempa bumi yang tejadi di dasar laut sangat berpotensi  menimbulkan tsunami. Patahan dasar laut menyebabkan equalibrum air menjadi terganggu. Semakin besar daerah patahan yang terjadi, semakin besar pula tenaga gelombang yang di hasilkan. Gelombang besar yang mengalir deras ke daratan inilah yang sangat berbahaya bagi manusia.
Tsunami selalu membawa kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan yang terbesar disebabkan oleh gelombang besar yang membanjir daratan. Gelombang ini ketika mengenai pemukiman manusia akan menyeret apa saja yang dilaluinya. Kadang, korban jiwa yang terjadi bukanlah karena disebabkan oleh ombak besar tsunami yang mengalir, tapi karena benturan dengan benda-benda yang dibawa gelombang tsunami. Selain itu lumpur yang ikut terseret gelombang tsunami menyebabkan manusia menjadi sulit untuk menyelamatkan diri dengan cepat.


Oleh: Iqbal Nurul Azhar
http://pusatbahasaalazhar.wordpress.com