Pengembangan gerak dalam tari



Dalam proses kreativitas tari atau proses berkarya tari dapat dilakukan dalam beberapa cara atau strategi. Salah satu cara yang dapat dikembangkan sebagai proses pembelajaran adalah mengembangkan atau mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. Seperti telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya bahwa dalam elemen gerak, terdapat beberapa unsur yang terkait di dalamnya yakni elemen atau unsur tenaga, ruang dan waktu. Ketiga unsur ini menjadi perangkat dasar dalam mengembangkan pola gerak kaitannya dalam proses garap tari. Salah satu unsur yang akan dikembangkan dalam pembahasan saat ini adalah persoalang pengolahan unsur waktu.
Pengembangan masalah unsur waktu dalam tari dapat diamati dari masalah pengolahan pola hitungan dalam melakukan gerak. Prinsip dasar dari pembahasan ini adalah mengembangkan atau mengolah gerak berdasarkan pola hitungan. Pengetahuan dasar ilmu komposisi dalam tari yang dapat kita terapkan terhadap siswa adalah belajar mengembangkan gerak berdasarkan pola hitungan. Perlu ditekankan kembali bahwa dalam sebuah “kalimat gerak” terdapat beberapa “kata gerak” yang terangkai dalam pola hitungan tertentu.
Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dijelaskan yang dimaksud kalimat gerak dalam masalah ini adalah rangkaian dari kata-kata gerak yang disusun menjadi kalimat gerak (rangkaian dari beberapa motif gerak yang disusun menjadi satu struktur gerak dalam pola hitungan tertentu). Sedangkan “kata gerak” adalah sekumpulan motif-motif gerak yang nantinya akan disusun menjadi satu kalimat gerak.
Kembali pada masalah pola hitungan dalam proses garap gerak tari, pada prinsip dasar ilmu komposisi tari. Pengembangan gerak dalam tari dapat dilakukan dengan cara menggunakan pola hitungan. Meskipun bukan suatu pola yang baku, tapi pola hitungan 1 x 8 adalah salah satu pola umum yang dapat digunakan penata tari untuk mengembangkan gerak sebelum disesuaikan dengan iringan musik tari. Dari pola hitungan 1 x 8 ini seorang penata gerak dapat merangkai beberapa motif gerak sesuai dengan kebutuhan pengembangannya. Motif gerak yang dikembangkan dapat dimodifikasi berdasarkan permainan desain lantai, leveling, arah hadap dan permaianan tempo dalam melakukan gerak, yaitu dengan tempo gerak lambat, sedang dan cepat.
Beberapa hal lain yang dapat dikembangkan terkait dengan masalah ini adalah pengembangan tempo dalam melakukan gerak. Inti dari masalah tempo dalam mengembangkan gerak adalah mengatur irama gerak. Dalam 1 hitungan gerak, sebetulnya dapat dilakukan dengan beberapa motif gerak.
Konsep pengembangan gerak di atas perlu dicoba dan diterapkan terhadap siswa dalam upaya menggali potensi gerak yang dimiliki masingmasing siswa setelah melalui beberapa tahapan pembelajaran di awal. Untuk lebih memudahkan siswa dalam mengelompokan gerak-gerak yang sudah dieksplor oleh siswa, perlu disusun berdasarkan jenis penyajian geraknya.
Kita coba arahkan gerak yang telah dibuat siswa untuk dikelompokan ke dalam 2 kelompok gerak, yaitu gerak pokok dan gerak peralihan. Dalam sebuah penyajian gerak, biasanya kedua kelompok gerak ini dikembangkan dalam struktur penyajiannya. Gerak pokok adalah bentuk-bentuk gerak yang memiliki tingkat variasi yang berbeda antara satu motif gerak yang satu dengan yang lainnya, sedangkan gerak peralihan adalah bentuk motif gerak yang pada kebutuhan tertentu terkadang dapat sama motif geraknya. Gerak peralihan ini juga dapat diasumsikan sebagai bentuk gerak yang menjadi jembatan dari satu motif gerak pokok yang satu dengan yang lainnya. Prinsip pengembangan gerak ini dapat diterapkan terhadap siswa ketika akan membuat sebuah karya tari yang akan dibakukan menjadi sebuah penyajian tari secara terstruktur.
Motif gerak dalam Dapat dikembangkan menjadi
1 hitungan
1 motif gerak
2 motif gerak
3 motif gerak
4 motif gerak

Langkah-langkah yang dilakukan oleh para siswa dalam proses pembelajaran mencakup kegiatan mengamati, menanyakan, mengumpulkan data, mengasosiasikan, dan mengomunikasikan temuan-temuan yang mereka peroleh dari kegiatan-kegiatan sebelumnya. Adapun secara rinci tahapan kegiatan pembelajaran tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut.
Siswa diminta untuk mengamati penyajian tari dari berbagai sumber media (video, gambar dll) sesuai dengan topik masalah pelajaran yaitu tentang gerak tari kreasi, unsur-unsur gerak, dan pengolahan gerak berdasarkan pola hitungan.
Peran guru mengarahkan proses pengamatan siswa tentang apa yang perlu diamati oleh siswa dari masalah pertunjukan tari yang diamatinya.
Siswa diminta untuk mengamati setiap presentasi hasil kerja oleh siswa.
Siswa diminta untuk melihat dengan baik setiap contoh gerak tari yang diperagakan oleh siswa dan guru.
• Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan terhadap guru atau antarsiswa tentang masalah yang tidak diketahuinya atau masalah yang perlu ditanyakan.
• Siswa dimotivasi untuk mencoba untuk bertanya tentang masalah yang menjadi topik pelajaran saat itu, yaitu tentang gerak tari kreasi, unsur-unsur gerak dan pengolahan gerak berdasarkan pola hitungan.
Siswa diberikan kesempatan untuk mendikusikan jawaban dari pertanyaan yang diajukan.
Siswa distimulus untuk berusaha mencari referensi lain sebagai sumber data atau materi yang menjadi topik pelajaran saat itu, yaitu tentang gerak dalam tari kreasi.
Siswa distimulus untuk dapat mengolah gerak berdasarkan iringan musik tari.
• Siswa diminta untuk melakukan kembali beberapa gerak tari berdasarkan pola hitungan.
Siswa dibimbing untuk dapat menganalisis sendiri tentang masalah pengertian seni tari, unsur-unsur dalam gerak, dan pengelompokan gerak dalam tari.
Siswa diminta untuk dapat mengidentifikasi setiap masalah yang dibicarakan.
Siswa diarahkan untuk dapat menyimpulkan masalah yang menjadi topik diskusi atau tema pembelajaran pada saat itu, yakni mengolah gerak berdasarkan pola hitungan.
Siswa diminta untuk memperagakan bentuk gerak yang dipelajarinya.
Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya baik dalam bentuk gerak, tulisan maupun lisan.