Wakil/Pemberian Kuasa.

§ Kitab I’anatut Thalibin juz III halaman 84 :
تصح وكالة هي تفويض سخص أمره إلى أخر فى كل عقد كبيع ونكاح وهبة ورهن وطلاق منجز
Seseorang sah (boleh) mewakilkan, yaitu menyerahkan urusannya kepada orang lain dalam segala urusan ‘akad seperti jual beli, nikah, hibah, gadai dan mengucapkan talak secara langsung.
§ Kitab I’anatut Thalibin juz III halaman 84 :
تصح وكالة فى كل عقد و فسخ كإقالة ورد بعيب .... والدعوى والجواب وإن كره الحصم . ومذهب الإمام أبى حنيفة رضى الله عنه اشتراط رضا الخصم
Sah mewakilkan tentang segala urusan akad (perikatan/perjanjian) dan fasakh (merusak perjanjian) seperti mengurungkan dan menolak (mengembalikan) karena cacat, dan sah pula mewakilkan gugatan dan jawaban meskipun pihak lawan tidak suka. Madzhab Imam Abu Hanifah mensyaratkan adanya keridlaan fihak lawan.
§ Kitab Fiqhus Sunnah juz II halaman 241 :
قال ابن حزم : ومن جعل إلى امرأته أن تطلق نفسها لم يلزمه ذلك ولا تكون
طالقا طلقت نفسها أو لم تطلق لأن الله تعالى جعل الطلاق للرجال لا للنساء
Berkata Ibnu Hazm : Barangsiapa menyerahkan kepada isterinya untuk menalak dirinya, tidaklah tetap hal itu dan tidak jatuh talak, baik si isteri menalak dirinya atau tidak menalak, karena Allah Ta’ala menetapkan talak itu hak laki-laki/suami bukan perempuan/isteri.