gerak tari kreasi adalah bentuk gerak baru



Kekeliruan:
Masih banyak siswa yang beranggapan bahwa gerak tari kreasi adalah bentuk gerak baru dan modern yang lepas dari akar gerak tari tradisional.
Pembahasan :
Tidaklah mengherankan apabila banyak siswa yang masih memiliki asumsi tentang gerak-gerak tari kreasi adalah bentuk gerak-gerak tari yang memiliki gaya gerak yang mengembangkan bentuk gerak dari tari modern atau yang dikenal dengan sebutan modern dance. Pendapat ini pun dipertegas dengan pernyataan bahwa bentuk gerak tari kreasi adalah bentuk-bentuk gerak yang lepas dari bentuk gerak tari tradisional. Kondisi ini dianggap wajar mengingat pengetahuan dasar siswa belum dibekali dengan ilmu pengetahuan tari yang menyeluruh dan mendalam. Dengan begitu perlu diterangkan secara jelas kepada siswa bahwa dalam perkembangan dunia seni pertunjukan tari di Indonesia pada umumnya, gerak tari kreasi memiliki beragam ciri dan versi penyajian sesuai dengan warna dan karakteristik perkembangan tari di setiap daerah di Indonesia. Selain itu, perkembangan gerak tari kreasi dewasa ini di Indonesia telah dipengaruhi oleh dua pengaruh kuat, yakni pengaruh gerak tari tradisional dan bentuk gerak tari modern atau modern dance. Penekanan penjelasan ini dianggap penting untuk disampaikan kepada siswa agar memiliki perangkat pengetahuan dan keterampilan yang kuat dalam memahami sebuah pertunjukan tari dengan baik. Selain itu, pengetahuan ini dianggap penting untuk dipahami oleh siswa sebagai perangkat dasar pengetahuan mereka pada saat mempersiapkan karya tari yang akan diciptakannya nanti. Oleh karena dalam masalah ini, akan banyak dibicarakan tentang ide dan gagasan seorang penata tari dalam menentukan masalah ide gerak, tata rias, tata busana dan tata musik yang relevan dengan kebutuhan penyajiannya. Intinya, materi ini sangat penting dipahami oleh siswa dalam merancang atau membuat konsep garap tari sesuai dengan kebutuhan pertunjukan yang akan dikemasnya.
Tahap pengayaan merupakan tahap yang dilakukan oleh siswa atau kelompok siswa yang memiliki tingkat kompetensi yang lebih tinggi daripada siswa atau kelompok siswa yang lain. Bagi siswa atau kelompok siswa yang memiliki kompetensi yang lebih tinggi, guru dapat menstimulasi mereka untuk dapat menentukan tema pertunjukan tari dengan gagasan-gagasan yang sesuai dengan perkembangan usia remaja sebagai upaya untuk mengembangkan potensi secara lebih optimal. Tugas yang diberikan oleh guru dalam tahap ini adalah siswa atau kelompok siswa diminta untuk mencari informasi lainnya yang menyangkut masalah seni pertunjukan tari yang berkembang di Indonesia sesuai dengan jenis dan fungsinya.
Kemampuan para siswa tentu saja berbeda satu sama lain. Bagi siswasiswa yang kurang dapat menguasai konsep ini, guru dapat mengulang kembali materi yang telah diajarkan. Pengulangan materi disertai dengan pendekatan-pendekatan yang lebih memperhatikan hambatan yang dialami siswa atau kelompok siswa dalam memahami materi pembelajaran. Misalnya, membimbing pemahaman siswa atau kelompok siswa dengan memberi lebih banyak contoh dari yang paling sederhana sampai yang agak sulit. Contohcontoh yang diberikan dapat berupa gambar, audio, maupun audio-visual.
Pendekatan lain yang dapat dilakukan guru dalam tahap remedial ini adalah dengan lebih banyak memberi perhatian kepada siswa atau kelompok siswa tersebut yang dilakukan secara menyenangkan atau nonformal. Pendekatan yang menyenangkan atau nonformal ini dapat dilakukan guru dengan tujuan agar siswa atau kelompok siswa tersebut dapat lebih termotivasi untuk mencari informasi yang mereka butuhkan, lebih termotivasi untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan menganalisis beberapa contoh pertunjukan tari kreasi. Tahap remedial diakhiri dengan penilaian untuk mengukur kembali tingkat pemahaman siswa atau kelompok siswa tersebut terhadap submateri pembelajaran.