Merayakan maulid menurut para sahabat dan ulama salaf

KEUTAMAAN MEMPERINGATI MAULID NABI MENURUT PARA SAHABAT NABI SAW
Di dalam kitab “An-Ni’matul Kubra ‘alal ‘Alami fi Maulidi Sayyidi Waladi Adam” halaman 5-7, karya Imam Ibnu Hajar al-Haitami (909-974 H. / 1503-1566 M.)
1. Sayyidina Abu Bakar RA. berkata:
ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻖ ﺩﺭﻫﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻛﺎﻥ ﺭﻓﻴﻘﻲ ﻓﻲ ﺍﻟﺠﻨﺔ
Artinya:
“Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang emas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka ia akan menjadi temanku di surga.”
2. Berkata Sayyidina Umar RA.:
ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺪ ﺃﺣﻴﺎ ﺍﻹﺳﻼﻡ
Artinya:
“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, maka sesungguhnya ia telah menghidupkan Islam.”
3. Berkata Sayyidina Utsman RA.:
ﻣﻦ ﺃﻧﻔﻖ ﺩﺭﻫﻤﺎ ﻋﻠﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻜﺄﻧﻤﺎ ﺷﻬﺪ ﻏﺰﻭﺓ ﺑﺪﺭ ﻭﺣﻨﻴﻦ
Artinya:
“Barangsiapa membelanjakan satu dirham (uang mas) untuk mengadakan pembacaan Maulid Nabi SAW, maka seakan-akan ia ikut-serta menyaksikan perang Badar dan Hunain.”
4. Sayyidina Ali RA. berkata:
ﻣﻦ ﻋﻈﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻛﺎﻥ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﻘﺮﺍﺀﺗﻪ ﻻ ﻳﺨﺮﺝ ﻣﻦ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﺇﻻ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ ﻭﻳﺪﺧﻞ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﺑﻐﻴﺮ ﺣﺴﺎﺏ
Artinya:
“Barangsiapa mengagungkan Maulid Nabi SAW, dan ia menjadi sebab dilaksanakannya pembacaan maulid Nabi, maka tidaklah ia keluar dari dunia melainkan dengan keimanan dan akan dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab.”
5. Imam Hasan Bashri RA. berkata:
ﻭﺩﺩﺕ ﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻟﻲ ﻣﺜﻞ ﺟﺒﻞ ﺃﺣﺪ ﺫﻫﺒﺎ ﻓﺄﻧﻔﻘﺘﻪ ﻋﻠﻰ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ
Artinya:
“Aku senang sekali seandainya aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, maka aku akan membelanjakannya untuk kepentingan mmperingati Maulid Nabi SAW.”
6. Imam Junaedi al-Baghdadi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya, berkata:
ﻣﻦ ﺣﻀﺮ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻭﻋﻈﻢ ﻗﺪﺭﻩ ﻓﻘﺪ ﻓﺎﺯ ﺑﺎﻹﻳﻤﺎﻥ
Artinya:
“Barangsiapa menghadiri peringatan Maulid Nabi SAW dan mengagungkan derajat beliau, maka sesungguhnya ia akan memperoleh kebahagian dengan penuh keimanan.”
7. Imam Ma’ruf al-Karkhi, semoga Allah membersihkan sir (rahasia)-nya:
ﻣﻦ ﻫﻴﺄ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻷﺟﻞ ﻗﺮﺍﺀﺓ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﻭ ﺟﻤﻊ ﺍﺧﻮﺍﻧﺎ ﻭ ﺃﻭﻗﺪ ﺳﺮﺍﺟﺎ ﻭ ﻟﺒﺲ ﺟﺪﻳﺪﺍ ﻭ ﺗﺒﺨﺮ ﻭ ﺗﻌﻄﺮ ﺗﻌﻈﻴﻤﺎ ﻟﻤﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺣﺸﺮﻩ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﻔﺮﻗﺔ ﺍﻷﻭﻟﻰ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺒﻴﻴﻦ ﻭ ﻛﺎﻥ ﻓﻰ ﺃﻋﻠﻰ ﻋﻠﻴﻴﻦ
Artrinya:
“Barangsiapa menyediakan makanan untuk peringatan pembacaan Maulid Nabi SAW, mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang baru, memasang harum-haruman dan memakai wangi-wangian karena mengagungkan kelahiran Nabi SAW, niscaya Allah akan mengumpulkannya pada hari kiamat bersama golongan orang-orang yang pertama di kalangan para nabi dan dia akan ditempatkan di syurga yang paling atas (‘Illiyyin).”
8. Imam Fakhruddin ar-Razi berkata:
ﻣﺎ ﻣﻦ ﺷﺨﺺ ﻗﺮﺃ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﻠﺢ ﺃﻭ ﺑﺮ ﺃﻭ ﺷﻴﺊ ﺃﺧﺮ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺄﻛﻮﻻﺕ ﺍﻻ ﻇﻬﺮﺕ ﻓﻴﻪ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭ ﻓﻰ ﻛﻞ ﺷﻴﺊ ﻭﺻﻞ ﺍﻟﻴﻪ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺄﻛﻮﻝ ﻓﺎﻧﻪ ﻳﻀﻄﺮﺏ ﻭ ﻻ ﻳﺴﺘﻘﺮ ﺣﺘﻰ ﻳﻐﻔﺮ ﺍﻟﻠﻪ ﻷﻛﻠﻪ ﻭﺍﻥ ﻗﺮﺉ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﺎﺀ ﻓﻤﻦ ﺷﺮﺏ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﺎﺀ ﺩﺧﻞ ﻗﻠﺒﻪ ﺃﻟﻒ ﻧﻮﺭ ﻭ ﺭﺣﻤﺔ ﻭ ﺧﺮﺝ ﻣﻨﻪ ﺃﻟﻒ ﻏﻞ ﻭ ﻋﻠﺔ ﻭ ﻻ ﻳﻤﻮﺕ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻘﻠﺐ ﻳﻮﻡ ﺗﻤﻮﺕ ﺍﻟﻘﻠﻮﺏ . ﻭ ﻣﻦ ﻗﺮﺃ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﺩﺭﺍﻫﻢ ﻣﺴﻜﻮﻛﺔ ﻓﻀﺔ ﻛﺎﻧﺖ ﺃﻭ ﺫﻫﺒﺎ ﻭ ﺧﻠﻂ ﺗﻠﻚ ﺍﻟﺪﺭﺍﻫﻢ ﺑﻐﻴﺮﻫﺎ ﻭ ﻗﻌﺖ ﻓﻴﻬﺎ ﺍﻟﺒﺮﻛﺔ ﻭ ﻻ ﻳﻔﺘﻘﺮ ﺻﺎﺣﺒﻬﺎ ﻭ ﻻ ﺗﻔﺮﻍ ﻳﺪﻩ ﺑﺒﺮﻛﺔ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ
Artinya:
“Tidaklah seseorang yang membaca maulid Nabi saw. ke atas garam atau gandum atau makanan yang lain, melainkan akan tampak keberkatan padanya, dan setiap sesuatu yang sampai kepadanya (dimasuki) dari makanan tersebut, maka akan bergoncang dan tidak akan tetap sehingga Allah akan mengampuni orang yang memakannya.
Dan sekirannya dibacakan maulid Nabi saw. ke atas air, maka orang yang meminum seteguk dari air tersebut akan masuk ke dalam hatinya seribu cahaya dan rahmat, akan keluar daripadanya seribu sifat dengki dan penyakit dan tidak akan mati hati tersebut pada hari dimatikannya hati-hati itu.
Dan barangsiapa yang membaca maulid Nabi saw. pada suatu dirham yang ditempa dengan perak atau emas dan dicampurkan dirham tersebut dengan yang lainnya, maka akan jatuh ke atas dirham tersebut keberkahan dan pemiliknya tidak akan fakir serta tidak akan kosong tangannya dengan keberkahan Nabi saw.”
9. Imam Syafi’i, semoga Allah merahmatinya, berkata:
ﻣﻦ ﺟﻤﻊ ﻟﻤﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﺧﻮﺍﻧﺎ ﻭﻫﻴﺄ ﻃﻌﺎﻣﺎ ﻭﺃﺧﻠﻰ ﻣﻜﺎﻧﺎ ﻭﻋﻤﻞ ﺇﺣﺴﺎﻧﺎ ﻭﺻﺎﺭ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﻘﺮﺍﺀﺗﻪ ﺑﻌﺜﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ ﻣﻊ ﺍﻟﺼﺎﺩﻗﻴﻦ ﻭﺍﻟﺸﻬﺪﺍﺀ ﻭﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﺟﻨﺎﺕ ﺍﻟﻨﻌﻴﻢ
Artinya:
“Barangsiapa mengumpulkan saudara-saudara
nya untuk mengadakan Maulid Nabi, kemudian menyediakan makanan dan tempat serta melakukan kebaikan untuk mereka, dan dia menjadi sebab atas dibacakannya Maulid Nabi SAW, maka Allah akan membangkitkan dia bersama-sama golongan shiddiqin (orang-orang yang benar), syuhada (orang-orang yang mati syahid), dan shalihin (orang-orang yang shaleh) dan dia akan dimasukkan ke dalam surga-surga Na’im.”
10. Imam Sirri Saqathi, semoga Allah membersihkan sir (bathin)-nya:
ﻣﻦ ﻗﺼﺪ ﻣﻮﺿﻌﺎ ﻳﻘﺮﺃ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻓﻘﺪ ﻗﺼﺪ ﺭﻭﺿﺔ ﻣﻦ ﺭﻳﺎﺽ ﺍﻟﺠﻨﺔ ﻷﻧﻪ ﻣﺎ ﻗﺼﺪ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﻮﺿﻊ ﺍﻻ ﻟﻤﺤﺒﺔ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ . ﻭﻗﺪ ﻗﺎﻝ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ : ﻣﻦ ﺃﺣﺒﻨﻲ ﻛﺎﻥ ﻣﻌﻲ ﻓﻰ ﺍﻟﺠﻨﺔ
Artinya:
“Barangsiapa pergi ke suatu tempat yang dibacakan di dalamnya maulid Nabi saw, maka sesungguhnya ia telah pergi ke sebuah taman dari taman-taman syurga, karena tidaklah ia menuju ke tempat-tempat tersebut melainkan karena cintanya kepada Nabi saw. Sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam syurga.”
11. Imam Jalaluddin as-Suyuthi berkata:
ﻣﺎﻣﻦ ﺑﻴﺖ ﺃﻭ ﻣﺴﺠﺪ ﺃﻭ ﻣﺤﻠﺔ ﻗﺮﺉ ﻓﻴﻪ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺇﻻ ﺣﻔﺖ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺴﺠﺪ ﺃﻭ ﺍﻟﻤﺤﻠﺔ ﻭﺻﻠﺖ ﺍﻟﻤﻼﺋﻜﺔ ﻋﻠﻰ ﺃﻫﻞ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﻤﻜﺎﻥ ﻭﻋﻤﻬﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺑﺎﻟﺮﺣﻤﺔ ﻭﺍﻟﺮﺿﻮﺍﻥ .
ﻭﺃﻣﺎ ﺍﻟﻤﻄﻮﻓﻮﻥ ﺑﺎﻟﻨﻮﺭ ﻳﻌﻨﻰ ﺟﺒﺮﻳﻞ ﻭ ﻣﻴﻜﺎﺋﻴﻞ ﻭ ﺍﺳﺮﺍﻓﻴﻞ ﻭ ﻋﺰﺭﺍﺋﻴﻞ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭ ﺍﻟﺴﻼﻡ ﻓﺎﻧﻬﻢ ﻳﺼﻠﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﻛﺎﻥ ﺳﺒﺒﺎ ﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ . ﻭ ﻗﺎﻝ ﺃﻳﻀﺎ : ﻣﺎ ﻣﻦ ﻣﺴﻠﻢ ﻗﺮﺃ ﻓﻰ ﺑﻴﺘﻪ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭ ﺳﻠﻢ ﺍﻻ ﺭﻓﻊ ﺍﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﺍﻟﻘﺤﻂ ﻭﺍﻟﻮﺑﺎﺀ ﻭﺍﻟﺤﺮﻕ ﻭﺍﻟﻐﺮﻕ ﻭﺍﻷﻓﺎﺕ ﻭﺍﻟﺒﻠﻴﺎﺕ ﻭﺍﻟﺒﻐﺾ ﻭﺍﻟﺤﺴﺪ ﻭﻋﻴﻦ ﺍﻟﺴﻮﺀ ﻭﺍﻟﻠﺼﻮﺹ ﻣﻦ ﺃﻫﻞ ﺫﻟﻚ ﺍﻟﺒﻴﺖ ﻓﺎﺫﺍ ﻣﺎﺕ ﻫﻮﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﺟﻮﺍﺏ ﻣﻨﻜﺮ ﻭﻧﻜﻴﺮ ﻭﻳﻜﻮﻥ ﻓﻰ ﻣﻘﻌﺪ ﺻﺪﻕ ﻋﻨﺪ ﻣﻠﻴﻚ ﻣﻘﺘﺪﺭ . ﻓﻤﻦ ﺃﺭﺍﺩ ﺗﻌﻈﻴﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻳﻜﻔﻴﻪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻘﺪﺭ . ﻭﻣﻦ ﻟﻢ ﻳﻜﻦ ﻋﻨﺪﻩ ﺗﻌﻈﻴﻢ ﻣﻮﻟﺪ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻟﻮ ﻣﻸﺕ ﻟﻪ ﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻰ ﻣﺪﺣﻪ ﻟﻢ ﻳﺤﺮﻙ ﻗﻠﺒﻪ ﻓﻰ ﺍﻟﻤﺤﺒﺔ ﻟﻪ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ .
“Tidak ada rumah atau masjid atau tempat yg di dalamnya dibacakan maulid Nabi SAW melainkan malaikat akan mengelilingi rumah atau masjid atau tempat itu, mereka akan memintakan ampunan untuk penghuni tempat itu, dan Allah akan melimpahkan rahmat dan keridhaan-Nya kepada mereka.”
Adapun para malaikat yang dikelilingi dengan cahaya adalah malaikat Jibril, Mika’il, Israfil, dan Izra’il as. Karena, sesungguhnya mereka memintakan ampunan kepada Allah swt untuk mereka yang menjadi sebab dibacakannya pembacaan maulid Nabi saw. Dan, dia berkata pula: Tidak ada seorang muslimpun yang dibacakan di dalam rumahnya pembacaan maulid Nabi saw melainkan Allah swt menghilangkan kelaparan, wabah penyakit, kebakaran, tenggelam, bencana, malapetaka, kebencian, hasud, keburukan makhluk, dan pencuri dari penghuni rumah itu. Dan, apabila ia meninggal, maka Allah akan memudahkan jawabannya dari pertanyaan malaikat Munkar dan Nakir dan dia akan berada di tempat duduknya yang benar di sisi penguasa yang berkuasa. Dan, barangsiapa ingin mengagungkan maulid Nabi saw, maka Allah akan mencukupkan derajat ini kepadanya. Dan, barangsiapa di sisinya tidak ada pengagungan terhadap maulid Nabi saw, seandainya penuh baginya dunia di dalam memuji kepadanya, maka Allah tidak akan menggerakkan hatinya di dalam kecintaannya terhadap Nabi saw.”
Syams ad-Diin Abu Abdillah Muhammad bin Ahmad adz-Dzahaby (w. 748 H) berkata:
ﻣَﺎ ﺯَﺍﻝَ ﺍﻟﻌُﻠَﻤَﺎﺀُ ﻳَﺨْﺘﻠِﻔُﻮْﻥَ، ﻭَﻳَﺘَﻜَﻠَّﻢ ﺍﻟﻌَﺎﻟِﻢُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻌَﺎﻟِﻢ ﺑﺎﺟْﺘِﻬَﺎﺩﻩ، ﻭَﻛُﻞٌّ ﻣِﻨْﻬُﻢ ﻣَﻌْﺬُﻭﺭ ﻣَﺄْﺟُﻮﺭ، ﻭَﻣَﻦْ ﻋَﺎﻧﺪ ﺃَﻭْ ﺧﺮﻕ ﺍﻹِﺟْﻤَﺎﻉَ، ﻓَﻬُﻮَ ﻣَﺄْﺯﻭﺭ، ﻭَﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﻠﻪِ ﺗُﺮْﺟَﻊُ ﺍﻷُﻣُﻮْﺭ
“Masih saja para ulama saling berselisih. Satu alim berbicara (tidak baik) tentang alim (lainnya) dengan ijtihadnya. Setiap mereka dimaafkan dan dipahalai. Barangsiapa membangkang atau merobek Ijma’ (kesepakatan umat), maka ia berdosa, dan kepada Allah lah segala perkara dikembalikan.”