Ketika kalian memutuskan untuk menulis teks cerita fiksi, ide akan mengalir bersama pikiran yang berbaur dengan fakta secara bersamaan. Cobalah kalian menulis bebas. Tuangkan semua ide yang muncul, tanpa mengoreksi sepatah kata pun. Hal ini perlu dilakukan untuk menjaring suasana hati agar kalian tidak merasa terbebani. Namun, tetap fokus pada jalan cerita. Tulis ide kalian tentang karakter, peristiwa, tempat, atau apapun yang berkaitan dengan cerita yang dibangun.
(1) Kalian belum memasuki tahap penentuan karakter (tokoh) atau alur cerita. Pada umumnya, pengarang menyusun karangan setelah mempunyai tema. Kalau belum ada tema, sama saja kalian berjalan di tempat gelap, tanpa tahu arah yang dituju.
(2) Tugas selanjutnya adalah menentukan alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita. Ada banyak cara untuk menyusun alur cerita. Dua di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, cara kronologis, yakni merangkai peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir berdasarkan urutan waktu. Kedua, cara flashback (bolak-balik), yaitu menceritakan peristiwa masa lalu di tengah cerita. Biasanya alur ini dipakai kalau pengarang memerlukan latar belakang yang mendalam. Tentukanlah alur seperti apa yang akan kalian gunakan untuk teks cerita fiksi yang kalian ciptakan.
(3) Langkah selanjutnya adalah menciptakan tokoh utama. Menetapkan penokohan penting dilakukan. Penokohan ini bisa tentang gambaran fisik (jenis kelamin, wajah, mata, rambut, pakaian, umur, pekerjaan, cara berjalan, dan sebagainya), gambaran kejiwaan, dan emosi (perilaku, kesedihan, kemarahan, dan sebagainya).
(4) Cobalah kalian tentukan seorang tokoh utama rekaan kalian, kemudian buatlah penokohan tentang tokoh tersebut.
(5) Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan serta alur cerita.
(a) Apakah tokoh utama rekaan kalian mencoba untuk menunaikan dan menuntaskan tujuan cerita?
(b) Langkah apa yang perlu dimainkan oleh tokoh tersebut? (Hal ini akan menjadi konflik utama dalam cerita)
(c) Apa persoalan yang kalian angkat?
(e) Apakah tokoh utama yang kalian bangun akan menjadi tokoh dengan
penokohan yang berbeda di akhir cerita?
(6) Tugas kalian selanjutnya adalah menciptakan tokoh pendukung dan tokoh lawan. Meskipun bukan tokoh utama, tetapi kehadiran tokoh ini ini akan memainkan peranan yang penting, karena tokoh ini merupakan bagian utuh dari alur yang kalian bangun.
(7) Tulislah teks cerita yang kalian bangun sesuai dengan tema, alur, serta tokoh dan penokohan yang telah kalian buat sebelumnya, sesuai dengan struktur yang membangun teks cerita fiksi.
(8) Tunjukkan hasil karangan kalian ini kepada teman di sebelah kalian. Mintalah kritikan dan saran darinya. Kalian pun diharapkan dapat memberikan masukan atas karya teman kalian itu.
(1) Kalian belum memasuki tahap penentuan karakter (tokoh) atau alur cerita. Pada umumnya, pengarang menyusun karangan setelah mempunyai tema. Kalau belum ada tema, sama saja kalian berjalan di tempat gelap, tanpa tahu arah yang dituju.
(2) Tugas selanjutnya adalah menentukan alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga mencapai klimaks dan akhir cerita. Ada banyak cara untuk menyusun alur cerita. Dua di antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, cara kronologis, yakni merangkai peristiwa demi peristiwa dari awal sampai akhir berdasarkan urutan waktu. Kedua, cara flashback (bolak-balik), yaitu menceritakan peristiwa masa lalu di tengah cerita. Biasanya alur ini dipakai kalau pengarang memerlukan latar belakang yang mendalam. Tentukanlah alur seperti apa yang akan kalian gunakan untuk teks cerita fiksi yang kalian ciptakan.
(3) Langkah selanjutnya adalah menciptakan tokoh utama. Menetapkan penokohan penting dilakukan. Penokohan ini bisa tentang gambaran fisik (jenis kelamin, wajah, mata, rambut, pakaian, umur, pekerjaan, cara berjalan, dan sebagainya), gambaran kejiwaan, dan emosi (perilaku, kesedihan, kemarahan, dan sebagainya).
(4) Cobalah kalian tentukan seorang tokoh utama rekaan kalian, kemudian buatlah penokohan tentang tokoh tersebut.
(5) Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan serta alur cerita.
(a) Apakah tokoh utama rekaan kalian mencoba untuk menunaikan dan menuntaskan tujuan cerita?
(b) Langkah apa yang perlu dimainkan oleh tokoh tersebut? (Hal ini akan menjadi konflik utama dalam cerita)
(c) Apa persoalan yang kalian angkat?
(e) Apakah tokoh utama yang kalian bangun akan menjadi tokoh dengan
penokohan yang berbeda di akhir cerita?
(6) Tugas kalian selanjutnya adalah menciptakan tokoh pendukung dan tokoh lawan. Meskipun bukan tokoh utama, tetapi kehadiran tokoh ini ini akan memainkan peranan yang penting, karena tokoh ini merupakan bagian utuh dari alur yang kalian bangun.
(7) Tulislah teks cerita yang kalian bangun sesuai dengan tema, alur, serta tokoh dan penokohan yang telah kalian buat sebelumnya, sesuai dengan struktur yang membangun teks cerita fiksi.
(8) Tunjukkan hasil karangan kalian ini kepada teman di sebelah kalian. Mintalah kritikan dan saran darinya. Kalian pun diharapkan dapat memberikan masukan atas karya teman kalian itu.