(Badan kita menghadapi kiblat, hati kita menghadap Allah)
Hakekat Kiblat
Hakekat Kiblat
{Sang Guru Mulia Al Alim Al Allamah Al Musnid Al Habib Umar bin Hafidz}
=================
Tempat terbaik di muka bumi setelah tempat di mana Nabi Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam dimakamkan ﷺ adalah Ka`bah Yang Mulia.
فأينما تولوا فثم وجه الله ۚ
"maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah."
Terlepas dari kenyataan bahwa langit dan bumi milik Allah, tetapi Allah telah menetapkan arah tertentu yang memiliki efek tertentu pula. sehingga Allah mewajibkan kita untuk menghadap Ka'bah dalam shoLat, Allah berfirman:.
فول وجهك شطر المسجد الحرام ۚ وحيث ما كنتم فولوا وجوهكم شطره ۗ
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Bukan hanya untuk sholat saja, Hal ini juga dianjurkan untuk menghadapi kiblat dalam situasi lain, seperti ketika melakukan wudhu. Banyak orang tidak menyadari hal ini atau menganggap remeh sunnah ini. Ketika mereka membangun masjid, mereka harusnya membuat daerah / memperhatikan tempat wudhu sedemikian rupa sehingga saat orang membuat wudhu badan mereka menghadapi kiblat.
Menghadapi kiblat memiliki efek pada hati dan jiwa.
Jika seseorang belajar, dzikrullah atau berdoa kepada Allah, membaca Al-Qur'an dia harusnya berupaya mencoba untuk menghadapi kiblat dan kemudian apa yang dia lakukan akan memiliki lebih banyak efek dan lebih bermanfaat.
Pernah terjadi ada dua siswa yang memiliki tingkat pemahaman dan kecerdasan yang sama. Namun, Allah memberikan futuh (pembukaan hati) pada salah satunya saja dan tidak pada yang lain. Kenapa? Alasan untuk ini adalah bahwa orang yang diberi futuh tersebut selalu belajar sambil menghadapi kiblat.
Juga Disarankan untuk tidur menghadap kiblat, tetapi sekali lagi kebanyakan orang mengabaikan Sunnah ini karena mereka tidak menyadari pentingnya.
(Tetapi ada kalanya kita menghindari menghadap kiblat, Di Tarim, semua rumah memiliki wc yang dibuat sedemikian rupa sehingga ketika mereka sedang buang air kecil atau besar, mereka tidak menghadap atau membelakangi kiblat, bahkan ketika meludahpun mereka usahakan tidak menghadap kiblat).
Wallahu'alam..
=================
Tempat terbaik di muka bumi setelah tempat di mana Nabi Shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam dimakamkan ﷺ adalah Ka`bah Yang Mulia.
فأينما تولوا فثم وجه الله ۚ
"maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah."
Terlepas dari kenyataan bahwa langit dan bumi milik Allah, tetapi Allah telah menetapkan arah tertentu yang memiliki efek tertentu pula. sehingga Allah mewajibkan kita untuk menghadap Ka'bah dalam shoLat, Allah berfirman:.
فول وجهك شطر المسجد الحرام ۚ وحيث ما كنتم فولوا وجوهكم شطره ۗ
Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.
Bukan hanya untuk sholat saja, Hal ini juga dianjurkan untuk menghadapi kiblat dalam situasi lain, seperti ketika melakukan wudhu. Banyak orang tidak menyadari hal ini atau menganggap remeh sunnah ini. Ketika mereka membangun masjid, mereka harusnya membuat daerah / memperhatikan tempat wudhu sedemikian rupa sehingga saat orang membuat wudhu badan mereka menghadapi kiblat.
Menghadapi kiblat memiliki efek pada hati dan jiwa.
Jika seseorang belajar, dzikrullah atau berdoa kepada Allah, membaca Al-Qur'an dia harusnya berupaya mencoba untuk menghadapi kiblat dan kemudian apa yang dia lakukan akan memiliki lebih banyak efek dan lebih bermanfaat.
Pernah terjadi ada dua siswa yang memiliki tingkat pemahaman dan kecerdasan yang sama. Namun, Allah memberikan futuh (pembukaan hati) pada salah satunya saja dan tidak pada yang lain. Kenapa? Alasan untuk ini adalah bahwa orang yang diberi futuh tersebut selalu belajar sambil menghadapi kiblat.
Juga Disarankan untuk tidur menghadap kiblat, tetapi sekali lagi kebanyakan orang mengabaikan Sunnah ini karena mereka tidak menyadari pentingnya.
(Tetapi ada kalanya kita menghindari menghadap kiblat, Di Tarim, semua rumah memiliki wc yang dibuat sedemikian rupa sehingga ketika mereka sedang buang air kecil atau besar, mereka tidak menghadap atau membelakangi kiblat, bahkan ketika meludahpun mereka usahakan tidak menghadap kiblat).
Wallahu'alam..