Cara menulis rajahannya, ada beberapa Syarat yg harus di penuhi.
Dalam kitab hasyiah syarwani alat tuhfah halaman 149 jilid 1:
ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺍﻟﺠﻮﻫﺮﻱ ﻧﻘﻼ ﻋﻦ ﻣﺸﺎﻳﺨﻪ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻲ ﻛﺎﺗﺐ ﺍﻟﺘﻤﻴﻤﺔ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﺎﺭﺓ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻃﺎﻫﺮ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻨﺪﻩ ﺗﺮﺩﺩ ﻓﻲ ﺻﺤﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻜﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﺗﺠﺮﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﻠﻔﻆ ﺑﻤﺎ ﻳﻜﺘﺐ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻷﺑﺼﺎﺭ ﺑﻞ ﻭﻋﻦ ﺑﺼﺮﻩ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺑﺔ ﻭﺑﺼﺮ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻌﻘﻞ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺎﺻﺪﺍ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺸﻜﻠﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻄﻤﺲ ﺣﺮﻭﻓﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻨﻘﻄﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﺮﺑﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻤﺴﻬﺎ ﺑﺤﺪﻳﺪ ﻭﺯﺍﺩ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺼﺤﺔ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺘﺒﻬﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺠﻮﺩﺓ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺋﻤﺎ
imam al-jauhari mengutip riwayat dari guru2nya,beliau mengatakan: seseorang penulis azimat harus memenuhi beberapa syarat ,diantaranya :
1, - dalam keadaan suci
2,- ditempat yang suci
3,- jangan sampai meragukan keshohihannya/ khasiatnya
4,- jangan ada tujuan sekedar mencoba
5,- jangan melafadzkan pada huruf2 yang tertulis (kata syekh ahyad bogor,yg jangan dilafazkan ini adalah bila yang ditulis itu huruf yg putus-putus atau angka-angka,bila yg di tulis itu ayat alquran atau basmalah,maka harus dilafazkan sambil tangan jalan menulisnya)
6,- harus dijaga,jangan sampai terlihat orang lain,atau terlihat binatang tak berakal atau bahkan terlihat oleh penulis sendiri setelah azimat tersebut selesai ditulis,artinya kalau selesai di tulis langsung bungkus kain,atau plastik, jgn dibuka-buka lagi
7,- harus dijaga jangan sampai terkena sinar matahari ataupun sinar lampu secara langsung,
8,- ketika menulis diniati hanya mencari ridho ALLAH semata
9,- jangan diharokati
10,- huruf yang berlobang jangan sampai tidak dilobangi
11,- jangan diberi titik pada huruf2nya
12,- jangan sampai terkena debu
13,- jangan sampai tersentuh barang2 dari besi , jd menulisnya kalau bisa pakai spidol
Dulu saya dapat Ijazah penulisannya Ba'da Sholat Shubuh sampai Matahari terbit sudah harus selesai.
Ada juga sebagian ulama’ menambahkan satu syarat lagi untuk keshohihan/keampuhan azimat yaitu jangan ditulis setelah ashar (atau diwaktu waktu yang haram mengerjakan sholat sunat) dan ada satu syarat lagi untuk menambah daya magicnya,yaitu penulis harus dalam keadaan puasa.
Silahkan pilih waktu yang enak dan nyaman
AJAZTUKUM.....
***Ijazah pribadi dari Romo Kyai Abdul Malik Mufti , dan materi tulisan sebagian besar di ambil dari tulisan kang Ala kulli haal
https://www.facebook.com/santrionlinenet/photos/a.1725550704330011.1073741828.1722700387948376/1802892596595821/?type=3&theater
ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺨﻨﺎ ﺍﻟﺠﻮﻫﺮﻱ ﻧﻘﻼ ﻋﻦ ﻣﺸﺎﻳﺨﻪ ﻳﺸﺘﺮﻁ ﻓﻲ ﻛﺎﺗﺐ ﺍﻟﺘﻤﻴﻤﺔ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻠﻰ ﻃﻬﺎﺭﺓ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻓﻲ ﻣﻜﺎﻥ ﻃﺎﻫﺮ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﻮﻥ ﻋﻨﺪﻩ ﺗﺮﺩﺩ ﻓﻲ ﺻﺤﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻘﺼﺪ ﺑﻜﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﺗﺠﺮﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﻠﻔﻆ ﺑﻤﺎ ﻳﻜﺘﺐ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻷﺑﺼﺎﺭ ﺑﻞ ﻭﻋﻦ ﺑﺼﺮﻩ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻜﺘﺎﺑﺔ ﻭﺑﺼﺮ ﻣﺎ ﻻ ﻳﻌﻘﻞ ﻭﺃﻥ ﻳﺤﻔﻈﻬﺎ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻤﺲ ﻭﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﻗﺎﺻﺪﺍ ﻭﺟﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﻓﻲ ﻛﺘﺎﺑﺘﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺸﻜﻠﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻄﻤﺲ ﺣﺮﻭﻓﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻨﻘﻄﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﺘﺮﺑﻬﺎ ﻭﺃﻥ ﻻ ﻳﻤﺴﻬﺎ ﺑﺤﺪﻳﺪ ﻭﺯﺍﺩ ﺑﻌﻀﻬﻢ ﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺼﺤﺔ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻻ ﻳﻜﺘﺒﻬﺎ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻌﺼﺮ ﻭﺷﺮﻃﺎ ﻟﻠﺠﻮﺩﺓ ﻭﻫﻮ ﺃﻥ ﻳﻜﻮﻥ ﺻﺎﺋﻤﺎ
imam al-jauhari mengutip riwayat dari guru2nya,beliau mengatakan: seseorang penulis azimat harus memenuhi beberapa syarat ,diantaranya :
1, - dalam keadaan suci
2,- ditempat yang suci
3,- jangan sampai meragukan keshohihannya/ khasiatnya
4,- jangan ada tujuan sekedar mencoba
5,- jangan melafadzkan pada huruf2 yang tertulis (kata syekh ahyad bogor,yg jangan dilafazkan ini adalah bila yang ditulis itu huruf yg putus-putus atau angka-angka,bila yg di tulis itu ayat alquran atau basmalah,maka harus dilafazkan sambil tangan jalan menulisnya)
6,- harus dijaga,jangan sampai terlihat orang lain,atau terlihat binatang tak berakal atau bahkan terlihat oleh penulis sendiri setelah azimat tersebut selesai ditulis,artinya kalau selesai di tulis langsung bungkus kain,atau plastik, jgn dibuka-buka lagi
7,- harus dijaga jangan sampai terkena sinar matahari ataupun sinar lampu secara langsung,
8,- ketika menulis diniati hanya mencari ridho ALLAH semata
9,- jangan diharokati
10,- huruf yang berlobang jangan sampai tidak dilobangi
11,- jangan diberi titik pada huruf2nya
12,- jangan sampai terkena debu
13,- jangan sampai tersentuh barang2 dari besi , jd menulisnya kalau bisa pakai spidol
Dulu saya dapat Ijazah penulisannya Ba'da Sholat Shubuh sampai Matahari terbit sudah harus selesai.
Ada juga sebagian ulama’ menambahkan satu syarat lagi untuk keshohihan/keampuhan azimat yaitu jangan ditulis setelah ashar (atau diwaktu waktu yang haram mengerjakan sholat sunat) dan ada satu syarat lagi untuk menambah daya magicnya,yaitu penulis harus dalam keadaan puasa.
Silahkan pilih waktu yang enak dan nyaman
AJAZTUKUM.....
***Ijazah pribadi dari Romo Kyai Abdul Malik Mufti , dan materi tulisan sebagian besar di ambil dari tulisan kang Ala kulli haal
https://www.facebook.com/santrionlinenet/photos/a.1725550704330011.1073741828.1722700387948376/1802892596595821/?type=3&theater