Kerja Kolektif dalam seni teater

Kerja kolektif biasanya diawali dengan menghimpun orang-orang yang berminat untuk diajak kerja sama dalam produksi teater. Biasanya didahului pemberitahuan lewat surat atau langsung untuk mengadakan rapat. Di dalam rapat, pimpinan, dalam hal ini dapat saja sutradara akan mengemukakan gagasannya tentang pementasan teater. Setelah gagasannya disetujui oleh peserta rapat, maka dilanjutkan dengan pembentukan tim produksi. Dalam pemilihan peran dan para penata biasanya dilakukan oleh sutradara sendiri, karena sutradara orang yang mempunyai gagasan untuk menggarap naskah.
Sutradara orang yang paling memahami peran-peran tokoh yang terdapat dalam cerita yang akan didramakan. Tim produksi dipilih berdasarkan demokrasi, sedangkan tim artistik dipilih berdasarkan kemampuan dan kemauan. Setelah terwujud sebuah tim yang lengkap untuk sebuah produksi teater, maka segera dibuat jadwal latihan. Dalam proses produksi, sutradara berfungsi sebagai koordinator di bidang artistik. Mulai dari menjelaskan konsepnya kepada para penata, sampai pada mengarahkan para pemain untuk memerankan tokoh yang diharapkan oleh naskah. Tugas yang paling berat bagi sutradara adalah mengatur laku. Tugas tersebut adalah merupakan tugas pokok bagi seorang sutradara, karena melalui para pemainlah gagasan-gagasan sutradara dapat dikomunikasikan langsung kepada penonton.