Seni Karikatur
Karya: Rizki Siddiq Nugraha
Karikatur adalah gambar atau penggambaran suatu obyek konkret dengan cara melebih-lebihkan ciri khas obyek tersebut. Biasanya obyek tersebut adalah wajah manusia. Karikatur sendiri berasal dari kata bahasa Italia caricate, yang berarti memberi muatan atau melebih-lebihkan.
Karikatur menggambarkan subyek yang dikenal dan umumnya dimaksudkan untuk menimbulkan kelucuan bagi pihak yang mengenal subyek tersebut. Karikatur dibedakan dari kartun karena karikatur tidak membentuk cerita sebagaimana kartun, namun karikatur dapat menjadi unsur dalam kartun.
Orang yang membuat karikatur disebut sebagai karikaturis. Pada abad ke-18, karikatur telah menjangkau masyarakat luas melalui media cetak, terutama di Inggris, telah menjadi sarana kritis sosial dan politis. Selain sebagai bentuk seni dan hiburan, karikatur juga telah digunakan dalam bidang psikologi untuk meneliti bagaimana manusia mengenali wajah.
Untuk membuat karikatur, karikaturis melakukan observasi untuk menentukan ciri khas yang membuat subyeknya berbeda dari orang lain, dan melebih-lebihkan ciri tersebut. Untuk itu, karikaturis membandingkan wajah subyeknya dengan wajah orang rata-rata, dan melebih-lebihkan perbedaannya. Misalnya, jika subyek karikatur memiliki hidung yang lebih panjang dibandingkan orang rata-rata, gambaran hidung subyek tersebut di karikaturnya jauh lebih panjang. Namun demikian, bagaimana ciri khas tersebut dilebih-lebihkan sering bergantung pada gaya menggambar masing-masing karikaturis.
Sebelum menggambar, perlu dipersiapkan alat-alat, di antaranya:
1. Pensil dengan berbagai ukuran ketebalan
2. Kertas sebagai media untuk menggambar
3. Papan alas agar hasil gambar maksimal karena menggambar di area yang rata
4. Penghapus
5. Serutan
6. Tisu untuk melembutkan arsiran
Tahap-tahap pembuatan karikatur secara garis besar dijabarkan sebagai berikut:
1. Buat pola dasar tipis menggunakan pensil ukuran B atau 2B
2. Buat pembentukan wajah (alis, mata, hidung, dan rahang)
3. Koreksi bentuk pola dasar gambar, sesuaikan kembali gestur tubuh dengan mimik wajah yang akan ditampilkan
4. Pembentukan elemen wajah (kuping, bibir, dan gigi)
5. Mulai membuat pola rambut dan detailkan garis-garis
6. Hapus pola awal, dan arsir sedikit lekukan wajah
7. Gunakan tisu untuk memperhalus arsiran lekuk wajah
8. Detail wajah menggunakan pensil 4B, seperti bagian alis, mata, gusi, dan bibir
9. Lanjutkan pengarsiran tipis pada rambut
10. Mulai membuat detail wajah dengan memainkan arsiran pada lekuk wajah dan memainkan seni pencahayaan