Dalam tes verbal ini kemampuan dan kecakapan berbahasa baik penguasaan perbendaharaan kata, tata bahasa, maupun kemampuan memahami teks dari peserta tes.
Mengapa tes ini dilakukan? Karena ada indikasi hubungan antara kemampuan verbal seseorang dengan inteligensinya, di mana semakin banyak informasi yang diketahui maka semakin tinggi wawasan dan pengetahuan orang tersebut sehingga semakin tinggi juga inteligensinya.
Dalam tes verbal ini terdiri dari tes padanan kata (sinonim), tes lawan kata (antonim), tes perbandingan kata (analogi), dan tes pemahaman wacana. Kunci utama dalam menyelesaikan tes ini adalah daya ingat yang tinggi dan kemampuan perbendaharaan kata. Pada bagian tes persamaan kata dan lawan kata, Anda dituntut untuk menguasai vocabulary atau perbendaharaan kata bahasa sebaik mungkin, karena pada bagian ini Anda harus menentukan kata yang mempunyai arti paling dekat atau paling bertentangan dengan yang diberikan.
Salah satu tips untuk menghadapi tes model ini adalah dengan banyak membaca dari kamus‐kamus, ensiklopedia, situs www.wikipedia.com, ataupun surat kabar.
Sementara untuk lebih memudahkan Anda memilih jawaban yang paling berpeluang benar adalah dengan mengeliminasi pilihan jawaban yang sudah jelas salah. Berikut adalah beberapa contoh soal yang sering dikeluarkan dalam ujian tes potensi akademik (TPA).
Contoh Soal SINONIM
RELIGIUS = …
A. Pendeta C. Kepercayaan E. Ketuhanan
B. Masjid D. Agamis
Tips :
Dalam soal ini, secara nalar, Anda dapat meninggalkan jawaban A, B, dan E, karena pilihan tersebut tidak berhubungan dengan soalnya. Jadi, tinggal pilihan C atau D. Dari sini, bagi Anda yang cukup tanggap, bahwa kata dasar religi = agama, terdapat dalam kata religius, sehingga Anda akan memilih D. Tetapi bagi Anda yang “kurang tanggap”, di sinilah insting Anda harus digunakan. Tapi paling tidak, pilihan hanya tinggal dua. Peluang Anda menjawab benar lebih besar dibandingkan harus memilih 1 di antara 5 pilihan.
SOAL ANTONIM
DINAMIS >< …
A. Mobil C. Berubah E. Agamis
B. Statis D. Gerak
tips :
Dalam soal ini, secara nalar Anda dapat meninggalkan pilihan E. Pilihan A, C, dan D masih berhubungan dengan dinamis. Karena dinamis = perubahan yang berkesinambungan/tidak diam. Jadi, pilihan B paling bertentangan. Statis = diam, tidak bergerak.
SOAL ANALOGI
Tes analogi dipakai untuk menguji kemampuan seseorang dalam mencari katakata yang setara dan saling berhubungan. Tes ini memerlukan daya nalar dan logika terhadap soal‐soal yang diberikan. Walaupun sangat sederhana, kadang tes ini menjadi sulit bagi seseorang yang tingkat inteligensinya rendah.
Pada bagian ini, perhatikan perbandingan yang ada di tiap kata.
Perbandingan bisa berupa:
Kata Benda : Kata Sifat = Kata Benda : Kata Sifat
Kata Kerja : Kata Sifat = Kata Kerja : Kata Sifat
Kata : Arti Kata = Kata : Arti Kata
Benda : Guna Benda = Benda : Guna Benda
Prinsipnya, ruas kiri dan ruas kanan harus mempunyai kesamaan pola atau kesamaan hubungan. Perhatikan contoh.
SIPIR : PENJARA
A. polisi : patroli C. kiper : gawang
B. pelayan : restoran D. guru : sekolahan
Jawaban: C
pembahasan :
SIPIR : PENJARA = kiper : gawang
Mempunyai hubungan “menjaga”.
Sipir menjaga penjara sedangkan kiper menjaga gawang.
TIRAI : JENDELA
A. kunci : pintu C. gorden : ruang tamu
B. tikar : lantai D. sprei : kasur
Jawaban: D
pembahasan :
TIRAI : JENDELA = sprei : kasur
Mempunyai hubungan “untuk menutup”.
Tirai untuk menutup jendela dan sprei untuk menutup kasur.
sumber : Trik Rahasia Menyelesaikan Soal-soal Asli TPA
Mengapa tes ini dilakukan? Karena ada indikasi hubungan antara kemampuan verbal seseorang dengan inteligensinya, di mana semakin banyak informasi yang diketahui maka semakin tinggi wawasan dan pengetahuan orang tersebut sehingga semakin tinggi juga inteligensinya.
Dalam tes verbal ini terdiri dari tes padanan kata (sinonim), tes lawan kata (antonim), tes perbandingan kata (analogi), dan tes pemahaman wacana. Kunci utama dalam menyelesaikan tes ini adalah daya ingat yang tinggi dan kemampuan perbendaharaan kata. Pada bagian tes persamaan kata dan lawan kata, Anda dituntut untuk menguasai vocabulary atau perbendaharaan kata bahasa sebaik mungkin, karena pada bagian ini Anda harus menentukan kata yang mempunyai arti paling dekat atau paling bertentangan dengan yang diberikan.
Salah satu tips untuk menghadapi tes model ini adalah dengan banyak membaca dari kamus‐kamus, ensiklopedia, situs www.wikipedia.com, ataupun surat kabar.
Sementara untuk lebih memudahkan Anda memilih jawaban yang paling berpeluang benar adalah dengan mengeliminasi pilihan jawaban yang sudah jelas salah. Berikut adalah beberapa contoh soal yang sering dikeluarkan dalam ujian tes potensi akademik (TPA).
Contoh Soal SINONIM
RELIGIUS = …
A. Pendeta C. Kepercayaan E. Ketuhanan
B. Masjid D. Agamis
Tips :
Dalam soal ini, secara nalar, Anda dapat meninggalkan jawaban A, B, dan E, karena pilihan tersebut tidak berhubungan dengan soalnya. Jadi, tinggal pilihan C atau D. Dari sini, bagi Anda yang cukup tanggap, bahwa kata dasar religi = agama, terdapat dalam kata religius, sehingga Anda akan memilih D. Tetapi bagi Anda yang “kurang tanggap”, di sinilah insting Anda harus digunakan. Tapi paling tidak, pilihan hanya tinggal dua. Peluang Anda menjawab benar lebih besar dibandingkan harus memilih 1 di antara 5 pilihan.
SOAL ANTONIM
DINAMIS >< …
A. Mobil C. Berubah E. Agamis
B. Statis D. Gerak
tips :
Dalam soal ini, secara nalar Anda dapat meninggalkan pilihan E. Pilihan A, C, dan D masih berhubungan dengan dinamis. Karena dinamis = perubahan yang berkesinambungan/tidak diam. Jadi, pilihan B paling bertentangan. Statis = diam, tidak bergerak.
SOAL ANALOGI
Tes analogi dipakai untuk menguji kemampuan seseorang dalam mencari katakata yang setara dan saling berhubungan. Tes ini memerlukan daya nalar dan logika terhadap soal‐soal yang diberikan. Walaupun sangat sederhana, kadang tes ini menjadi sulit bagi seseorang yang tingkat inteligensinya rendah.
Pada bagian ini, perhatikan perbandingan yang ada di tiap kata.
Perbandingan bisa berupa:
Kata Benda : Kata Sifat = Kata Benda : Kata Sifat
Kata Kerja : Kata Sifat = Kata Kerja : Kata Sifat
Kata : Arti Kata = Kata : Arti Kata
Benda : Guna Benda = Benda : Guna Benda
Prinsipnya, ruas kiri dan ruas kanan harus mempunyai kesamaan pola atau kesamaan hubungan. Perhatikan contoh.
SIPIR : PENJARA
A. polisi : patroli C. kiper : gawang
B. pelayan : restoran D. guru : sekolahan
Jawaban: C
pembahasan :
SIPIR : PENJARA = kiper : gawang
Mempunyai hubungan “menjaga”.
Sipir menjaga penjara sedangkan kiper menjaga gawang.
TIRAI : JENDELA
A. kunci : pintu C. gorden : ruang tamu
B. tikar : lantai D. sprei : kasur
Jawaban: D
pembahasan :
TIRAI : JENDELA = sprei : kasur
Mempunyai hubungan “untuk menutup”.
Tirai untuk menutup jendela dan sprei untuk menutup kasur.
sumber : Trik Rahasia Menyelesaikan Soal-soal Asli TPA