BIMBINGAN TEKNIS IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
MATERI:
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
DIREKTORAT PEMBINAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
2017
ANALISIS MATERI PEMBELAJARAN
A. Konsep
Materi pembelajaran adalah bagian dari isi rumusan
Kompetensi Dasar (KD), merupakan obyek
dari pengalaman belajar yang diinteraksikan di antara peserta didik dan lingkungannya
untuk mencapai kemampuan dasar berupa perubahan perilaku sebagai hasil belajar
dari mata pelajaran. Materi
pembelajaransangat berpengaruh
pada tingkat keberhasilan ataupun ketercapaian siswa di dalam belajar.
Indikator
pencapaian kompetensi merupakan rumusan kemampuan yang harus dilakukan atau
ditampilkan oleh siswa untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar (KD).
Tujuan pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dari KI
pengetahuan dan KD dari KI keterampilan dengan mengaitkan dimensi sikap yang
akan dikembangkan.
B. Deskripsi
Materi pembelajaran dikembangkan
dari Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) sesuai dengan tuntutan KD dari KI-3
(Pengetahuan) dan KD dari KI-4 (Keterampilan), disesuaikan dengan silabus.
Materi Pembelajaran dapat
berasal dari buku teks pelajaran dan buku panduan guru, sumber belajar lain
berupa muatan lokal, materi kekinian, konteks pembelajaran dari lingkungan
sekitar yang dikelompokkan menjadi materi untuk pembelajaran reguler,
pengayaan, dan remedial (Permendikbud … )
Selain berdasarkan IPK, pengembangan
materi pembelajaran juga mempertimbangkan hal-hal berikut.
a. Relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan
lingkungan.
b. Tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional,
sosial dan spiritual peserta didik.
c. Kebermanfaatan bagi peserta didik.
d. Struktur keilmuan.
e. Berbagai sumber belajar (referensi yang relevan dan termutakhir)
f. Alokasi waktu.
Pengembangan materi pembelajaran dapat
berupa content knowledge (isi pengetahuan) dan paedagogical knowledge
(dimensi pengetahuan).Kegiatan pengembangan materi pembelajaran dilakukan untuk
menghasilkan ruang lingkup materi pembelajaran. Ruang lingkup
materi
mata pelajaran disusun dengan tujuan untuk memberi pengalaman kongkret dan abstrak kepada peserta
pelatihan.
Salah satu pembelajaran Simulasi dan Komunikasi Digitaldiarahkan
untuk membentuk kemampuan peserta didik dalam menyajikan gagasan dan
pengetahuan kongkret dan abstrak, menyelesaikan permasalahan abstrak terkait,
dan latihan berpikir rasional, kritis dan kreatif.Ruang lingkup mata pelajaran Simulasi
dan Komunikasi Digital meliputi:
a. Komunikasi dalam jaringan (daring/online);
b.
Kelas maya;
c.
Presentasi video;
d. Presentasi video untuk branding dan marketing;
e. Simulasi visual;
f. Aplikasi pengolah simulasi visual tahap produksi dan
pascaproduksi, dan
g. Buku digital.
1. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi (IPK) dimaksudkan menjadi
acuan penilaian mata pelajaran yang terdiri atas beberapa Kompetensi Dasar
(KD).Indikator pencapaian kompetensi merupakan tolok ukur ketercapaian suatu
KD.Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapatdiukur, yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
Dapat
didefinisikan bahwa indikator pencapaian kompetensi adalah:
a. kemampuan yang dapat diobservasi untuk disimpulkan
sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 1 dan Kompetensi Inti
2, dan
b. kemampuan yang dapat diukur dan/atau diobservasi
untuk disimpulkan sebagai pemenuhan Kompetensi Dasar pada Kompetensi Inti 3 dan
Kompetensi Inti 4.
Untuk merumuskan IPK dapat digunakan rambu-rambu
sebagai berikut.
a.
Indikator
merupakan penanda perilaku pengetahuan (KD dari KI-3) dan perilaku keterampilan
(KD dari KI-4) yang dapat diukur dan atau diobservasi.
b.
Perilaku
sikap spiritual dari KI-1 dan sikap sosial dari KI-2 tidak diturunkan ke
dalam KD dan juga tidak memiliki indikator pencapaian kompetensi
pada RPP, tetapi perilaku sikap spiritual dan sikap sosial harus dikaitkan pada
perumusan tujuan pembelajaran.
c.
Rumusan Indikator
Pencapaian Kompetensi menggunakan dimensi proses kognitif (dari memahami sampai
dengan mengevaluasidan
dimungkinkan sampai kreasi untuk kelas XII jika ketercapaian hasil belajar
siswa di atas rata-rata)
dan dimensi bentuk pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif) yang sesuai dengan KD,
namun tidak menutup kemungkinan perumusan indikator dimulai dari serendah-rendahnyaC2sampai
setara dengan KD hasil analisis dan rekomendasi.
d.
IPK dirumuskan melalui langkah-langkah sebagai
berikut:
1)
tentukan kedudukan KD dari KI-3 dan KD dari
KI-4 berdasarkan gradasinya dan tuntutan KI;
2)
tentukan dimensi
pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural, metakognitif);
3)
tentukan bentuk
keterampilan, apakah keterampilan abstrak atau keterampilan konkret;
4)
untukketerampilan
kongkret pada kelas X cenderung menggunakan kata kerja operasional sampai
tingkat membiasakan/manipulasi. Sedangkan untuk kelas XI minimai sampai pada
tingkat mahir/presisi. Selanjutnya untuk kelas XII minimal sampai pada
tingkat ‘menjadi gerakan mahir/presisihingga alami/artikulasi serta kelas XIII orisinal/naturalisasi
pada taksonomi psikomotor Simpson
atau Dave, dan
5)
rumusanIPK
pada setiap KD dari KI-3 dan pada KD dari KI-4 minimal memiliki 2 (dua)
indikator.
2. Tujuan Pembelajaran
Tujuan
pembelajaran adalah rumusan hasil belajar (tingkah laku-behavior) yang harus
dicapai oleh peserta didik sesuai dengan KD yang dipelajarinya.Tujuan
pembelajaran dapat digunakan sebagai tolak ukur tercapainya setiap sintak atau
langkah model pembelajaran pada kegiatan inti setiap kegiatan pembelajaran.Rumusan
tujuan pembelajaran merupakan jabaran lebih rinci dari indikator (IPK).Setelah
membuat IPK dari setiap KD dilanjutkan dengan membuat rumusan tujuan
pembelajaran.
Tujuan
pembelajaran dirumuskan berdasarkan KD dari KI pengetahuan dan KD dari KI
keterampilan dengan mengaitkan dimensi sikap yang akan dikembangkan. Perumusan
tujuan pembelajaran menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan
atau diukur, mencakup ranah sikap, ranah pengetahuan, dan ranah keterampilan.Mager dalam Dick dan Carey
(1990) mengemukakan bahwa dalam penyusunan Tujuan Pembelajaran harus mengandung
tiga komponen, yaitu; (1) perilaku (behavior), (2) kondisi (condition), dan (3)
derajat atau kriteria (degree).Instructional Development Institute (IDI)
menambahkan komponen sasaran (audience).Perumusan tujuan pembelajaran mengandung komponen Audience, Behaviour, Condition dan Degree (ABCD), yaitu:
a. Audience
adalah peserta didik;
b. Behaviour
merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diharapkan dicapai setelah
mengikuti pembelajaran;
c. Condition
adalah prasyarat dan kondisi yang harus disediakan agar tujuan pembelajaran
tercapai, dan
d. Degree
adalah ukuran tingkat atau level kemampuan yang harus dicapai peserta didik mencakup aspek
afektif dan attitude.
Berdasarkancontoh
IPK dari mata pelajaran simulasi digital yang tersebut di atas, maka
rumusan tujuan pembelajarannya yaitu:
a.
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat menjelaskan pengertian komunikasi daring online
sesuai dengan buku teks secara santun.
b.
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat menjelaskan 4 simbul yang digunakan pada
pengelolaan informasi digital daring online sesuai dengan buku teks
secara santun.
c.
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat menjelaskan 2 jenis pengelolaan informasi
digital melalui komunikasi daring onlinesecara bertanggungjawab.
d.
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat menentukankebutuhan pokok fasilitas yang
diperlukanuntuk pengelolaan informasi digital daring online secara
mandiri.
e.
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat menjelaskan cara melakukankomunikasi daring
online sesuai prosedur dengan percaya diri.
f.
Disediakan peralatan komunikasi dan
jaringan internet, peserta didik dapat melakukankomunikasi daring asinkron dan
sinkron berdasarkan contoh dengan percaya diri.
g.
Disediakan peralatan komunikasi dan
jaringan internet, peserta didik dapat mendemonstrasikan komunikasi daring
asinkron dan sinkron berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan percaya diri.
C. Contoh
Tabel 1berikut merupakan
contoh penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran dan Materi
Pembelajaran yang dikutipdari Permendikbud ….).
Tabel 1. Penjabaran KI dan KD ke dalam Indikator Pencapaian
Kompetensi (IPK), Tujuan Pembelajaran dan Materi
Pembelajaran
(Permendikbud ….)
Mata
Pelajaran: Simulasi dan Komunikasi Digital
KIProgram
Pendidikan 3 Tahun
|
|||||
1.
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang
dianutnya.
|
|||||
2.
Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja
sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui
keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian
secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
|
|||||
3.
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan
metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai
bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional,
regional, dan internasional.
|
|||||
Kompetensi Dasar
|
IPK
|
Tujuan Pembelajaran
|
Materi Pembelajaran
|
||
3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital.
|
· Menerangkan komunikasi daring asinkron.
|
·
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat:
a. Mengelompokkan bentuk komunikasi
daring asinkron sesuai karakteristik dengan bertanggungjawab.
b. Menjelaskan komunikasi daring
asinkron
sesuai prinsip dengan cermat
c.
menjelaskan 2 jenis pengelolaan
informasi digital melalui komunikasi daring online dengan santun
|
Konsep Komunikasi
daring asinkron.
|
||
|
· Menerangkan komunikasi daring sinkron.
|
·
Setelah berdiskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat:
a. menjelaskan terjadinya komunikasi daring sinkron sesuai prinsip dengan cermat.
b. menentukan
kebutuhan pokok fasilitas yang diperlukan untuk pengelolaan informasi digital
daring online secara mandiri.
|
Konsep Komunikasi
daring sinkron
|
||
|
· Menerapkan komunikasi daring asinkron dan komunikasi daring sinkron.
|
·
Melalui diskusi dan menggali
informasi, peserta didik dapat melakukan carakomunikasi daring online sesuai prosedurdengan
percaya diri.
|
Teknik Komunikasi daring asinkron dan
komunikasi daring sinkron.
|
||
4.
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan
prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja. Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan
mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.Menunjukkanketerampilan menalar,
mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta
mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
|
|||||
Kompetensi Dasar
|
IPK
|
Tujuan Pembelajaran
|
Materi Pembelajaran
|
||
4.2 Menyajikan
hasil penerapan pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring
online.
|
·
Mengikuti(Meniru)
komunikasi
daring asinkron dan sinkron berdasarkan contoh.
|
·
Disediakan peralatan komunikasi dan
jaringan internet, peserta didik dapat melakukan komunikasi daring asinkron
dan sinkron berdasarkan contoh dengan percaya diri
|
·
Mendemontrasikan Komunikasi daring asinkron dan
sinkron
|
||
|
·
Mendemonstrasikan komunikasi daring asinkron dan
sinkron berdasarkan tugas
|
·
Disediakan peralatan komunikasi dan
jaringan internet, peserta didik dapat mendemonstrasikan komunikasi daring
asinkron dan sinkron berdasarkan tugas sesuai prosedur dengan percaya diri
|
|
||
Kurikulum 2013 mengharuskan adanya
analisis dan integrasi Muatan Lokal dan Ekstrakurikuler Kepramukaan pada setiap
mata pelajaran. Integrasi Muatan Lokal pada mata pelajaran Simulasi
Digital dimaknai sebagai materi yang kontekstual sesuai lingkungan sekitar dan atau
topik kekinian. Tabel 2 di bawah ini merupakan contoh bagaimana
integrasi Muatan Lokal ke dalam mata pelajaran simulasi digital.
Tabel 2.Pengintegrasian Muatan Lokal
(Nilai Kontekstual)
ke dalam Mata Pelajaran
Simulasi Digital
Kompetensi Dasar
|
Integrasi Muatan Lokal ke dalam Materi Mata Pelajaran
|
3.2 Menerapkan pengetahuan pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan
komunikasi daring (online).
|
Menggunakan komunikasi daring
asinkron dan komunikasi daring sinkron pada bidang usaha pertambangan yang ada di
wilayah Kabupaten Bangka Tengah.
|
3.3
Menyajikan
hasil penerapan pengelolaan informasi pengelolaan informasi digital melalui
komunikasi daring (online).
|
Setiap pengampu mata pelajaran
harus melakukan analisis pengintegrasian muatan lokal ke dalam mata pelajaran yang diampunya. Lebih lanjut
dikoordinasikan pada tingkat satuan pendidikan sebagai bahan untuk penentuan
kegiatan pembelajaran.
Integrasi
ekstrakurikuler Pramuka dimaknai dengan pemanfaatan kegiatan kepramukaan
sebagai wahana
aktualisasi materi pembelajaran. Kegiatan integrasi
ekstrakurikuler Pramuka, diawali dengan menganalisis Kompetensi Dasar dari KD
yang akan dipelajari, apakah ada kegiatan yang dapat dipraktikan pada kegiatan
ekstrakurikuler Pramuka. Atas dasar analisis tersebut jika KD yang dipelajari
dimungkinkan dapat diintegrasikan pada kegiatan Kepramukaan, maka tentukan
bentuk kegiatannya dan lakukan komunikasi dengan pembina Pramuka pada rapat
dewan guru untuk dijadikan materi program aktualisasi pembinaan ekstrakurikuler
Pramuka yang dilakukan 2 jam/minggu. Tabel 3 di bawah ini merupakan
contoh bagaimana integrasi mata pelajaran Simulasi Digital pada kegiatan
aktualisasi Kepramukaan.
Tabel 3.Pengintegrasian Mata
Pelajaran Simulasi Digital pada Kegiatan Aktualisasi Kepramukaan
Kompetensi Dasar
|
Integrasi materi mata
pelajaran pada Aktualisasi Ekstrakurikuler Kepramukaan
|
3.2 Menerapkan pengetahuan
pengelolaan informasi digital melalui pemanfaatan komunikasi daring (online).
|
Menggunakan kompetensi
komunikasi daring (online) dalam kegiatan
kepramukaan (mengirim dan menerima email, chatting, dst).
|
4.2 Menyajikan hasil penerapan
pengelolaan informasi digital melalui komunikasi daring (online).
|
Setiap pengampu
mata pelajaran harus melakukan analisis pengintegrasian mata
pelajaran yang diampunya pada kegiatan aktualisasi kepramukaan. Lebih lanjut dikoordinasikan pada tingkat satuan pendidikan sebagai
bahan untuk penentuan kegiatan aktualiasi ekstrakurikuler Kepramukaan.
D. Latihan/Tugas
1. Buat analisis keterkaitan KI, KD, Indikator Pencapaian
Kompetensi, Tujuan Pembelajaran,
dan MateriPembelajaran
seperti contoh (Tabel 1) dari pasangan KD-3 dan KD-4 sesuai dengan
mata pelajaran yang diampu.
2. Buat analisis integrasi materi KD Mata Pelajaran
dengan Muatan Lokal/nilai-nilai kontekstual seperti contoh (Tabel 2)dari pasangan
KD-3 dan KD-4 sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
3.
Buat analisis
integrasi materi KD Mata Pelajaran dengan Ekstrakurikuler Kepramukaan seperti
contoh (Tabel 3)
dari pasangan KD-3 dan KD-4 sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.