Untuk belajar menguasai teknik pengungkapan
gagasan, guru mengajak siswa untuk mempersiapkan tubuh sebagai media ungkap
dengan cara latihan berikut.
1. Olah tubuh, yaitu melatih anggauta badan agar
mencapai kelenturan. Jika sudah lentur, maka akan dengan mudah menirukan
gerak-gerak apa saja tanpa merasa kaku dan nyeri di otot.
2. Selain olah tubuh juga olah vokal (olah
suara). Guru mengajak siswa untuk mengucapkan huruf-huruf, kata-kata dan
kalimat-kalimat dengan artikulasi yang jelas, power yang kuat, serta dinamika.
Suara harus terlatih sedemikian rupa agar suara aslinya tidak nampak lagi
terdengar lagi.
Keunikan sebuah gagasan seni dapat kita tanggapi
melalui teknik pengungkapan ide-ide dalam bentuk media ungkap seni.
Teater yang senantiasa menyertakan berbagai
media ungkap seni membutuhkan kemampuan teknis para penggarap untuk mengolah
dan mengomunikasikannya kepada penonton. Gagasan yang orisinal dan unik harus
didukung oleh kemampuan teknis mengomunikasikannya kepada penonton. Jika tidak,
harapan tidak akan menjadi kenyataan, gagasan tidak akan tersampaikan secara
ideal. Dengan demikian, orisinalitas dan keunikan yang digagas oleh penggarap
seni tidak akan dapat ditanggapi oleh penonton. Jika kondisi itu terjadi,
komunikasi seni tidak berjalan dengan baik. Teknik pengungkapan gagasan-gagasan
dalam teater banyak tertumpu pada pemain. Pemain adalah unsur pokok dalam
teater, sedangkan yang lainnya adalah unsur pendukung untuk memperkuat
permainan. Jika unsur pokoknya jelek maka pertunjukjan tersebut dapat dikatakan
gagal.
Bagi pemeran ada tiga hal yang harus dilakukan
dalam proses pencarian karakter tokoh yang sesuai dengan lakon. Setelah
memahami naskah yang akan digarap, kemudian mengadakan observasi ke suatu
tempat yang telah ditentukan. Maksud observasi adalah untuk mengadakan
pendekatan terhadap tokoh-tokoh cerita yang terdapat dalam naskah. Misalnya
jika cerita itu berbentuk fabel (cerita tentang binatang), maka observasi dapat
dilakukan ke kebun binatang. Siswa diminta dengan cermat jenis-jenis binatang
yang diceritakan dalam lakon di kebun binatang. Bagaimana perilaku
binatang-binatang tersebut, bagaimana suaranya, serta seluruh
gerak-geriknya secara cermat. Setelah memahami
betul tentang perilaku binatang yang diobservasi, kemudian mengadakan latihan.
Yang terdengar betul-betul suara tokoh ceritera
yang ada dalam lakon. Suara juga butuh kelenturan dan butuh keterbiasaan, jika
tidak maka akan menimbulkan serak dan tidak akan mencapai tokoh ceritera yang diharapkan.
Pada dasarnya seluruh panca indra harus diolah dan dilatih untuk mewujudkan
peran-peran yang sesuai dengan keinginan naskah.
3. Olah sukma, yaitu melatih daya konsentrasi
agar terbiasa dalam memusatkan pikiran terhadap sesuatu. Dengan penuh
konsentrasi maka akan terhindar dari lupa dialog atau lupa bloking (permainan
tempat), serta gestur (sikap badan). Apabila terbiasa megolah sukma untuk
konsentrasi, maka siswa akan cepat hafal, cepat paham termasuk menerima
pelajaran baru. Sebaliknya jika tidak dapat konsentrasi karena tidak terlatih,
maka akan sulit untuk mengerti apapun. Yakinkan kepada para siswa bahwa proses
produksi teater harus mengutamakan disiplin yang tinggi serta kemauan yang
keras untuk menuju sukses yang besar.
Dalam memerankan tokoh-tokoh cerita harus
dilakukan secara wajar. Tidak berlebihan (over acting) baik dialog maupun gerak
atau aksi. Ada macam-macam gerak yang dilakukan oleh aktor atau aktris di atas
pentas.
Gerak-gerak tersebut penting dilakukan oleh para
pemain untuk menegaskan watak atau karakter yang dibawakannya. Tanpa gerak,
akan berkesan statis, namun terlalu banyak gerak juga akan berkesan over. Oleh
karena itu, gerakgerak pemain seharusnya wajar dan beralasan.
Misalnya, seorang pemeran berdialog sambil
berjalan menuju sudut depan pentas. Mengapa berjalan menuju sudut depan pentas?
Ada apakah di sana? Untuk apa? Atau apa alasannya? Contoh lain seorang pemain
mengkerutkan keningnya sambil menggaruk-garuk kepalanya. Mengapa menggaruk
kepala? Apakah sedang kesal? Atau gatal karena banyak ketombe? Di bawah ini ada
macam-macam gerak yang dilakukan pemain dalam pertunjukan drama.
Movement : perpindahan tempat pemain dari satu
tempat ke tempat lain. Gestures : gerakan badan dengan angautanya, ke kiri, ke
kanan, berputar ke belakang dengan salah satu kaki sebagai porosnya.
Business : gerakan-gerakan kecil yang dilakukan
oleh tangan, jari, kepala. Gait : gerakan besar misalnya cara berjalan.
Detail : gerakan-gerakan yang lebih kecil,
misalnya: kedip mata, menarik nafas, mengernyitkan alis dan sebagainya.