kisah isro' mi'roj 6

KISAH 13
(BERTEMU DENGAN NABI MUSA AS & KAUMNYA)
Kemudian beliau naik ke langit keenam lalu Jibril meminta di bukakan, dikatakan “siapakah ini,,?” jibril menjawab “saya jibril” di katakan “siapakah bersamamu,,?”  ia menjawab “Muhammad” dikatkan “apakah ia telah diutus?”  jibril menjawab “iya benar”  di katakan “marhaban bih wa ahlan hayahulloh min akhin wamin kholifah fani’mal akh wani’mal kholifah wani’mal maji’ ja’a”, maka keduanya di bukakan.
Lalu beliau melewati beberapa kaum yang bersama Nabinya dan para Nabi bersama kaumnya yang banyak, dan para Nabi yang tidak ada satupun bersamanya, kemudian beliau melewati segerombongan orang yang sangat banyak yang memenuhi segala penjuru, maka beliau berkata “siapakah kumpulan orang ini?” dikatakan “dia adalah Musa dan kaumnya  tetapi angkatlah kepalamu”, tiba-tiba disana ada segerombongan orang yang sangat banyak yang menutup segala arah dari samping ini dan samping ini, di katakan kepada beliau “ini adalah ummatmu dan selainnya ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk surga tanpa hisab.
Tatkala keduanya bebas tiba tiba disana ada Nabi Musa bin Imron seorang laki-laki berkulit putih memerah dan tinggi, beliau merupakan dari golongan laki laki syanuah (nama kafilah) yang banyak sekali bulu badannya yang seandainya di pasangkan dua qomis maka akan tembus bulu tersebut, maka beliau mengucap salam lalu di jawab kemudian ia berkata “selamat datang saudaraku yang sholih dan nabi yang sholih” kemudian ia mendoakan beliau kebaikan, dia berkata “orang-orang menyangka bahwa aku orang yang paling mulia di sisi Alloh dari pada orang ini (Muhammad) akan tetapi beliaulah orang yang paling mulia disisi Alloh dari pada aku”.
Saat Nabi Saw hendak melewatinya maka musa as menangis, di katakan kepadanya “apa yang membuatmu menangis?”  musa menjawab “aku menangis karena ada seorang anak yang di utus setelahku yang akan masuk surga ummatnya lebih banyak dari pada ummatku, sedangkan bani isroil menyangka akulah semulia mulia anak Adam di sisi Alloh, dan inilah seorang laki laki anak Adam (muhammad) yang di belakangku di dunia dan akulah yang akhir di akhirat, seandainya (keutamaan itu) pada dirinya sendiri maka aku tak akan menangis akan tetapi juga untuk ummatnya”.
KISAH 14
(BERTEMU DENGAN NABI IBROHIM AS)
Kemudian beliau naik ke langit ke tujuh, lalu jibril meminta di bukakan di katakan siapakah ini? ia menjawab  “saya Jibril” di katakan lagi “siapakah bersamamu?”  ia menjawab “Muhammad” dikatakan lagi  “apakah ia telah diutus?”  jibril menjawab “iya benar” di katakan “marhaban bih wa ahlan hayahulloh min akh wamin kholifah fani’mal akh wani’mal kholifah wani’mal maji’ ja’a”, maka keduanya di bukakan, tatkala keduanya bebas tiba tiba disana ada Nabi Ibrohim Al Kholil As yang sedang duduk di sisi pintu surga di atas kursi emas punggungnya bersandar ke baitul makmur bersama sekelompok kaumnya, maka Nabi Saw mengucap salam dan di jawab, dan beliau berkata “selamat datang anakku yang sholih dan Nabi yang sholih”.
Kemudian ibrohim berkata (kepada beliau) “perintahkanlah ummatmu supaya memperbanyak pohon-pohon surga, sesungguhnya tanah surga itu wangi/subur luas, maka beliau bertanya “apakah pohon-pohon surga itu,,?”  Ibrohin menjawab (yaitu bacaan) “Laa Haulaa Walaa Quwwata Illa Billahil Aliyyil Azim”.
Pada sebuh riwayat Ibrohim berkata “sampaikanlah salamku kepada ummatmu dan beritakan mereka bahwa surga itu tanahnya subur, airnya tawar/manis, dan sesungguhnya tanamannya adalah bacaan “Subhanalloh Wal Hamdulillah Walaa Ilaa Ha illalloh Wallohu Akbar”.
Didekat Nabi Ibrohim ada kaum yang duduk, putih wajahnya seperti kertas dan ada kaum yang terdapat noda hitam di wajah mereka lalu orang yang terdapat noda hitam di wajahnya itu berdiri lalu mereka masuk ke sungai lalu mereka mandi kemudian mereka keluar dan sungguh hilanglah noa hitamnya, lalu mereka masuk lagi ke sungai lalu mereka mandi kemudian mereka keluar dan sungguh hilanglah noda hitamnya, lalu mereka masuk ke sungai yang ketiga kalinya lalu mereka mandi kemudian mereka keluar dan sungguh hilanglah noda hitam mereka, maka menjadilah wajah mereka seperti wajah temannya yang lain (yang putih), lalu mereka datang dan duduk bersama temannya itu. (Melihat hal itu) maka beliau berkata “hai jibril siapakah orang-orang yang putih wajahnya itu?, dan siapakah orang-orang yang terdapat noda hitam diwajahnya itu?, dan sungai apakah yang digunakan orang-orang mandi disana? Maka Jibri menerangkan adapun orang orang yang putih wajahnya itu adalah kaum yang tidak meggunakan imannya dengan kezoliman, adapun orang orang yang ada noda hitam diwajahnya itu adalah kaum yang mencampur adukkan amalan sholih dengan sesuatu yang lain lalu mereka bertaubat maka Alloh mengampuni taubatnya, adapun sungai itu yang pertama rahmatnya Alloh yang kedua nikmatnya Alloh dan yang ketiga Alloh memberi minum mereka dengan minuman yang suci”. Dikatakan jibril berkata  “ini adalah tempatmu dan tempat ummatmu”.
KISAH 15
(BELIAU & UMMAT BELIAU YANG TERBAGI DUA)
Saat itu di sana ada ummat beliau yang terbagi menjadi dua bagian, bagian pertama mereka berpakaian putih bagaikan kertas, bagian kedua mereka memakai pakaian yang kusam.
Lalu beliau memasuki baitul makmur bersama orang orang yang memakai pakaian yang putih, sedangkan orang-orang yang memakai pakaian yang kusam itu dilarang masuk dan mereka (yang berpakaian putih) mendapat kebaikan, maka beliau bersama dengan orang-orang mukmin sholat di baitul makmur, dan di baitul makmur itu ada 70 ribu malaikat yang masuk setiap harinya dan tidak akan kembali lagi kesana sampai hari qiamat, dan sesungguhnya baitul makmur itu tegak lurus dengan ka’bah.
Pada sebuh riwayat “didalam baitul makmur itu beliau di hidangi oleh tiga gelas yang telah di sebutkan (air minum) maka beliau mengambil air susu, lalu Jibril membenarkan perlakuan beliau sebagaimana yang telah lewat, jibril berkata sebagaimana pada riwayat “ini merupakan fitrah/islam yang engkau akan peluk bersama dengan ummatmu”.