Kegiatan Ekonomi

Apakah kamu sudah memahami tentang kegiatan ekonomi? Kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat ada tiga yaitu: produksi, distribusi dan konsumsi, Ketiga kegiatan ekonomi tersebut mempunyai hubungan yang sangat erat dan saling bergantung. Mata rantai dari ketiga kegiatan ekonomi dapat kamu pahami dengan cara membaca uraian berikut. Produksi memerlukan adanya distribusi dan konsumsi. Artinya kegiatan produksi tanpa kegiatan distribusi dan konsumsi tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Kegiatan distribusi tidak mungkin ada tanpa adanya barang yang diproduksi dan yang mengonsumsi barang tersebut. Kegiatan konsumsi tidak akan terlaksana kalau tidak ada yang memproduksi barang dan yang mendistribusikan barang tersebut.
Ketiga mata rantai kegiatan ekonomi dapat digambarkan sebagai berikut : Setelah kamu memahami tentang keterkaitan antara produksi, distribusi dan konsumsi, kamu perlu memahami tentang pengertian dari masing-masing kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi dan konsumsi.

1) Produksi
Apa yang dimaksud dengan kegiatan produksi? Kamu tentu sering mendengar istilah produksi. Produksi sering diartikan membuat barang. Produksi mengandung makna yang lebih luas. Untuk memahami tentang produksi, kamu baca uraian berikut! Setiap saat manusia memerlukan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhannya. Barang dan jasa tidak tersedia dengan sendirinya, tetapi harus dibuat terlebih dahulu. Sepeda motor dibuat oleh pabrik perakitan motor, padi ditanam petani, dan jasa pengobatan dilayani oleh dokter. Kegiatan yang dilakukan oleh pabrik perakitan motor, petani dan dokter, adalah contoh dari produksi. Motor, padi dan jasa pengobatan yang dihasilkan, memberikan manfaat bagi manusia. Produksi dalam arti sempit dapat diartikan sebagai kegiatan yang menghasilkan atau menciptakan barang dan jasa.
Petani menghasilkan padi dan ketela juga merupakan kegiatan produksi. Tepung ketela digunakan oleh pabrik roti untuk menghasilkan roti. Perubahan tepung ketela menjadi roti mengalami perubahan bentuk maupun kegunaannya. Ketela dalam bentuknya yang asli memiliki kegunaan yang relatif lebih sedikit dibanding setelah menjadi roti. Dengan kata lain roti akan memberikan manfaat lebih besar bagi manusia dibanding tepung ketela. Kegiatan pabrik roti merubah tepung ketela menjadi roti juga termasuk dalam kegiatan produksi. Kegiatan produksi tidak sekadar menciptakan manfaat suatu barang tetapi juga menambah guna suatu barang. Dengan demikian dalam arti luas kegiatan produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Contoh: Delanggu, Cianjur adalah penghasil beras yang kualitasnya termasuk baik. Beras yang ada di daerah tersebut nilai kegunaannya tidak terlalu besar karena hasil produksinya melebihi yang dibutuhkan oleh masyarakat di daerah tersebut. Hal ini mengakibatkan harga beras di daerah tersebut relatif lebih murah jika dibandingkan dengan daerah lain yang kondisi tanahnya tidak memunginkan untuk usaha pertanian padi. Nah, apabila beras yang dihasilkan di daerah Delanggu dan Cianjur dipindahkan ke Jakarta maka nilai kegunaan beras tersebut akan lebih tinggi, karena yang membutuhkan beras di Jakarta relatif lebih banyak. Hal ini mengakibatkan harga beras di Jakarta menjadi lebih tinggi. Kegiatan memindahkan beras dari Delanggu ke Jakarta juga termasuk kegiatan produksi.

Faktor produksi dalam kegiatan ekonomi dapat dibedakan menjadi empat yaitu :
1. Faktor Produksi Alam (Sumber Daya Alam)
Faktor produksi alam merupakan segala sesuatu yang disediakan alam untuk dimanfaatkan oleh manusia dalam rangka meningkatkan kesejahteraannya. Faktor produksi alam terdiri dari : tanah, air, tenaga alam, barang tambang, iklim.
2. Faktor produksi Tenaga Kerja (Sumber Daya Manusia)
Faktor produksi tenaga kerja merupakan segala kegiatan manusia yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menciptakan atau menambah nilai guna barang atau jasa. Faktor produksi tenaga kerja merupakan faktor produksi yang memegang peranan penting dalam proses produksi. Tanpa tenaga kerja, sumber daya alam yang dianugerahkan oleh Tuhan YME kepada kita tidak akan ada gunanya.
3. Faktor Produksi Modal
Manusia dapat melakukan proses produksi tidak hanya dengan mengandalkan faktor produksi alam dan faktor produksi tenaga kerja. Petani dapat saja menanam padi hanya dengan menggunakan tanah dan tenaga yang dimilikinya. Akan tetapi coba kamu bayangkan, tentu petani tersebut akan memanen padi lebih banyak apabila dalam bercocok tanam ia menggunakan alat bantu misalnya cangkul, traktor dan sebagainya. Dalam pengertian ekonomi segala benda atau alat buatan manusia yang dapat digunakan untuk memperlancar proses produksi dalam menghasilkan barang atau jasa disebut modal.
4. Faktor Produksi Kewirausahaan atau Entrepreneurship
Faktor produksi kewirausahaan adalah kemampuan intelektual seseorang untuk mengelola atau menyatukan ketiga faktor produksi di atas dalam suatu proses produksi.

Setelah kamu memahami tentang pengertian produksi,kamu dapat mempelajari tentang faktor-faktor produksi pada uraian berikut. Ketika kamu hendak menjahitkan baju seragam sekolahmu pada tukang jahit, tentu kamu harus membawa bahan kain seragam yang akan dijahit. Selain bahan kain seragam, untuk menjahit kain seragam sekolah masih diperlukan bahan dan alat yang lain misalnya, benang jahit, mesin jahit, dan keterampilan menjahit si tukang jahit itu sendiri. Bahan kain seragam, benang jahit, mesin jahit, dan jasa si tukang jahit, sering disebut sebagai faktor produksi. Nah, dari contoh di atas, apakah kamu sudah dapat memahami apa itu faktor produksi?
Tentu jawabnya sudah. Faktor produksi merupakan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa.
Pelaku kegiatan produksi, disebut produsen. Dalam contoh di atas petani adalah produsen padi dan ketela, perusahan roti adalah produsen roti dan dokter adalah produsen jasa pengobatan. Nah, perlu kamu ketahui bahwa roti yang dihasilkan perusahaan roti tidak akan bermakna sebelum sampai ke tangan konsumen, karena perusahaan roti tidak akan memperoleh pendapatan sebelum rotinya dibeli oleh konsumen. Jika roti tidak dibeli oleh konsumen maka perusahaan roti tidak akan bisa melakukan aktivitas produksi secara berkelanjutan. Agar roti sampai ke tangan konsumen maka diperlukan kegiatan distribusi. Apa itu distribusi?

2) Distribusi
Berdasarkan uraian di atas dapat kamu pahami bahwa distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani antara kegiatan produksi dan kegiatan konsumsi. Pelaku kegiatan distribusi disebut distributor. Distributor akan bertindak sebagai penghubung antara produsen dan konsumen. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen dapat sampai ke tangan konsumen melalui distributor. Sebagai contoh bila kamu ingin membeli buku, maka kamu tidak perlu mendapatkannya dari perusahaan buku yang memproduksi buku tersebut. Buku yang kamu inginkan dapat diperoleh di toko buku. Pemilik toko buku dalam contoh ini, bertindak sebagai distributor.
Pemilik toko berada diantara kamu dan perusahan buku yang menyalurkan buku dengan cara yang lebih mudah. Jadi, distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen.
Dalam kenyataan sehari-hari, penyaluran barang dari produsen kepada konsumen memang tidak selalu harus melalui distributor. Konsumen bisa saja langsung memperoleh barang yang dibutuhkannya dari produsen. Dalam hal ini produsen sekaligus bertindak sebagai distributor. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global, membuka peluang yang sangat luas bagi kegiatan distribusi.
Kejelian distributor memanfaatkan kemajuan teknologi transportasi membuat jarak produsen dan konsumen menjadi semakin dekat meskipun antara keduanya dipisahkan oleh lautan luas. Sebagai contoh, karena adanya kegiatan distribusi, dengan mudah masyarakat Indonesia bisa menikmati alat-alat elektronik yang dibuat dari negara lain. Sebaliknya produsen kayu lapis Indonesia akan dapat menjual produknya ke luar negeri karena adanya kegiatan distribusi.
Barang yang dihasilkan oleh produsen akan bermanfaat dan dapat dikonsumsi oleh seorang konsumen jika barang tersebut dapat disalurkan. Semua kegiatan yang ditujukan untuk menyalurkan barang-barang dan jasa dari produsen ke konsumen disebut distribusi, atau saluran distribusi, kadang-kadang disebut saluran perdagangan.

Dari definisi tentang distribusi tersebut dapat diketahui adanya beberapa unsur penting, yaitu :
1. Pelaku saluran distribusi merupakan sekelompok lembaga yang ada di antara berbagai lembaga yang mengadakan kerjasama untuk mencapai suatu tujuan.
2. Tujuan dari saluran distribusi adalah untuk mencapai pasar-pasar tertentu. Jadi pasar merupakan tujuan akhir dari kegiatan saluran distribusi.
3. Aktivitas, yaitu pemindahan barang dari produsen ke konsumen untuk menciptakan kegunaan bagi pasar.

Saluran distribusi merupakan lembaga atau individu yang menjalankan kegiatan khusus di bidang distribusi. Pelaku distribusi yang disebutkan di atas, adalah agen, pedagang besar, pengecer dan distributor industri apabila pasarnya industri. Secara umum distributor memegang peranan penting dalam hubungannya dengan stabilisasi harga. Kelancaran barang sampai pada pasar atau konsumen diharapkan dapat dilakukan oleh para distributor. Jika suatu ketika barang yang didistribusikan mengalami hambatan, baik disengaja atau tidak oleh distributor, maka dampak yang ditimbulkan adalah terjadinya kelangkaan atau tidak tersedianya barang di pasar dan mengakibatkan naiknya harga barang.
Saluran distribusi bertugas menyalurkan barang dari produsen ke konsumen.

Saluran distribusi itu melakukan sejumlah tugas, yaitu :
1. Melakukan pengumpulan dan penyebaran informasi melalui riset pemasaran tentang potensi konsumen, pesaing, dan kekuatan lainnya dalam lingkungan pemasaran.
2. Melakukan pengembangan dan penyebaran komunikasi mengenai penawaran barang atau jasa.
3. Melakukan komunikasi mengenai minat membeli oleh anggota saluran distribusi ke produsen.
4. Melakukan usaha untuk mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan hal-hal lain sehubungan dengan penawaran.

Penyaluran barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen tersebut bisa dilakukan dengan bermacam-macam cara. Bisa langsung dari produsen ke konsumen, tetapi bisa juga dengan melewati para perantara dan para pedagang. Dengan demikian sistem distribusi dibedakan menjadi dua macam :
1. Distribusi Langsung
Dalam sistem distribusi ini, hasil produksi disalurkan langsung oleh produsen ke konsumen, tanpa perantara. Dengan kata lain, para produsen menjual hasil produksinya langsung kepada konsumen
2. Distribusi Tidak Langsung
Dalam Sistem ini, hasil produksi tidak disalurkan langsung oleh produsen kepada konsumen, malainkan melalui para penyalur.

Terjadinya bencana alam dapat menghambat terjadinya distribusi barang dan jasa. Terhambatnya distribusi barang dan jasa dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan. Terjadinya kelangkaan menyebabkan kenaikan harga.
Apabila kamu menjadi distributor, harus bijak menyikapi masalah tersebut. Menaikkan harga semena-mena menyebabkan konsumen menderita. Distributor bukan semata mencari keuntungan ekonomi, tetapi juga untuk membantu sesama.

3) Kegiatan Konsumsi
Kamu sudah memahami tentang produksi dan distribusi. Dalam uraian materi sebelumnya dipaparkan bahwa produksi dan distribusi tidak bisa berjalan kalau tidak ada konsumen yang mengonsumsi barang atau jasa yang telah diproduksi oleh produsen. Oleh karena itu kamu perlu memahami juga tentang pengertian konsumsi. Untuk dapat memahami pengertian konsumsi dengan jelas baca uraian materi berikut! Kebutuhan hidup seseorang tidak selalu sama dengan kebutuhan hidup orang yang lain. Kebutuhan seorang pelajar akan berbeda dengan kebutuhan seorang ibu rumah tangga. Meskipun demikian baik pelajar maupun ibu rumah tangga akan memperoleh kepuasan bila kebutuhan masing-masing terpenuhi. Upaya memperoleh kepuasan, dilakukan dengan melakukan kegiatan konsumsi. Nah, dari uraian tersebut, tentu kamu sudah dapat memahami tentang pengertian konsumsi. Konsumsi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa baik secara sekaligus maupun berangsur-angsur. Contoh, ketika kamu makan sepotong roti, maka kamu telah melakukan kegiatan konsumsi, karena kamu telah menghabiskan guna dari sepotong roti secara sekaligus. Contoh lain, ketika kamu seorang pelajar mengenakan baju seragam sekolah, kamu juga melakukan kegiatan konsumsi, karena guna baju seragam tersebut berangsur-angsur berkurang, sampai akhirnya rusak dan tidak berguna lagi bagi kamu.
Kedua kegiatan konsumsi di atas merupakan contoh kegiatan mengonsumsi barang. Selain mengonsumsi barang, manusia juga mengonsumsi jasa. Contoh kegiatan mengonsumsi jasa antara lain adalah: Refi pergi berobat ke dokter, Yoga memotong rambut ke salón, Heny menjahitkan baju ke penjahit.
Pihak yang melakukan kegiatan konsumsi disebut konsumen. Konsumen tidak harus selalu manusia yang bertindak sebagai makhluk individu. Organisasi perusahaan dan pemerintah juga melakukan konsumsi, sehingga keduanya juga disebut konsumen.
Konsumen harus mengeluarkan sejumlah pengorbanan tertentu untuk melakukan kegiatan konsumsi. Pengorbanan tersebut lebih dikenal dengan istilah pengeluaran konsumsi.

Ada beberapa faktor yang menentukan besar kecilnya pengeluaran konsumsi yang dilakukan konsumen. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah:
a) Penghasilan
Seseorang perlu memiliki penghasilan untuk melakukan kegiatan konsumsi. Penghasilan tersebut digunakan untuk membeli barang dan jasa yang tidak bisa diproduksi sendiri. Semakin besar penghasilan seorang konsumen maka kemampuan konsumen tersebut untuk melakukan pengeluaran konsumsi juga akan semakin besar.
b) Selera
Keputusan seseorang konsumen untuk mengonsumsi suatu barang atau jasa sangat ditentukan oleh selera konsumen tersebut. Bila seseorang sangat menyukai suatu barang, maka ia akan dengan senang hati membeli barang tersebut. Sebaliknya apabila ia tidak menyukainya, maka mustahil ia akan bersedia mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya.
c) Adat Istiadat
Adat istiadat adalah perilaku turun menurun yang diyakini masyarakat harus dilakukan. Misalnya dalam masyarakat Jawa, peristiwa kelahiran seorang bayi selalu disertai serangkaian upacara adat yang dilakukan sejak sang bayi masih dalam kandungan, dilahirkan, sampai beberapa bulan setelah sang bayi dilahirkan. Contoh lain, pada masyarakat Bali dikenal upacara Ngaben, yaitu upacara pembakaran mayat kerabat yang meninggal dunia. Upacara-upacara adat tersebut tentu saja membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Jadi semakin banyak upacara adat yang diyakini masyarakat, maka akan semakin banyak juga pengeluaran yang dilakukan masyarakat tersebut.
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia. Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen. Konsumsi adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mengurangi atau menghabiskan kegunaan suatu barang atau jasa baik secara sekaligus maupun berangsurangsur.
d) Mode
Istilah mode terkait dengan sesuatu yang sedang hangat terjadi dalam masyarakat. Mode sangat berpengaruh terhadap perilaku konsumsi masyarakat. Pada umumnya yang paling mudah terpengaruh mode adalah kalangan remaja. Remaja akan merasa ketinggalan jaman apabila tidak mengikuti mode yang terbaru. Sementara itu untuk bisa mengikuti mode, diperlukan pengeluaran konsumsi yang lebih besar.
e) Demonstration Effect
Seringkali seseorang mengonsumsi barang atau jasa tanpa memperhitungkan apakah ia benar-benar membutuhkan barang tersebut. Ia membelinya sekadar karena khawatir dianggap kalah atau lebih rendah daripada orang lain yang juga mengonsumsinya. Contoh: Ibu Ana membeli smartphone, karena melihat Ibu Dina juga membelinya, padahal smartphone bukanlah kebutuhan mendesak bagi Ibu Ana.
f) Iklan
Iklan sangat berpengaruh terhadap pola konsumsi seseorang. Ada pepatah “tak kenal maka tak sayang”. Seseorang akan mengonsumsi suatu barang tertentu karena ia mengenal atau mengetahui barang tersebut. Agar konsumen mengenal barang produksinya, maka produsen akan mengiklankan produk tersebut. Semakin gencar iklan dilakukan, maka diharapkan akan semakin besar pula pengaruhnya terhadap pola konsumsi masyarakat.
g) Prakiraan harga
Prakiraan harga di masa yang akan datang sangat mempengaruhi pengambilan keputusan untuk pengeluaran konsumsi. Bila konsumen berharap bahwa harga suatu barang akan naik di masa yang akan datang, maka ia akan cenderung membeli saat ini sebelum harganya benar-benar naik. Sebaliknya bila konsumen mengira bahwa harga suatu barang akan turun di masa yang akan datang, maka ia akan menunda pengeluaran konsumsinya menunggu sampai harga barang tersebut benar-benar turun. Contoh: Ketika pemerintah mengumumkan akan ada kenaikan harga bensin, maka masyarakat akan beramai-ramai membeli bensin sebelum harganya benarbenar naik.

Beberapa faktor tersebut merupakan faktor yang menentukan pengeluaran konsumsi seseorang. Sebaiknya konsumen melakukan kegiatan konsumsi dengan bijaksana. Konsumen hanya mengonsumsi barang atau jasa yang benar-benar dibutuhkan, sehingga pengeluaran konsumsi yang dilakukan bukan merupakan suatu pemborosan.

Sumber : buku k13 IPS kelas 8