Revolusi Industri, Merkantilisme, dan kapitalisme

Pernahkah kamu membandingkan pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga manusia dengan pekerjaan yang dilakukan oleh mesin? Secara sederhana kamu dapat membandingkan kain hasil tenun tangan dengan kain tenun mesin. Lebih lama mana kain tersebut dikerjakan? Dengan mesin manusia dapat menghasilkan barang dan jasa menjadi lebih banyak dan berkualitas. Contoh sederhana inilah yang menimbulkan revolusi industri di Eropa pada jaman dahulu.Revolusi industri adalah pergantian atau perubahan secara menyeluruh dalam memproduksi barang yang dikejakan oleh tenaga manusia atau hewan menjadi tenaga mesin. Penggunaan mesin dalam industri menjadikan produksi lebih efisien, ongkos produksi dapat ditekan, dan barang dapat diproduksi dalam jumlah besar dan cepat. Berkembangnya revolusi industri menyebabkan bangsa-bangsa Barat memerlukan bahan baku yang lebih banyak.
Mereka juga memerlukan daerah pemasaran untuk hasil-hasil industrinya.
Revolusi industri didukung oleh berbagai penemuan penting seperti mesin uap, kompas, mesin pemintal, dan sebagainya. Penemuan-penemuan tersebut menjadi pendorong keinginan bangsa-bangsa Eropa melakukan berbagai petualang.
Merkantilisme, yakni suatu faham kebijakan politik dan ekonomi suatu negara dengan tujuan memupuk hasil kekayaan (berupa emas) sebanyak-banyaknya sebagai standar kesejahteraan dan kekuasaan untuk negara itu sendiri. Untuk mencapai tujuan itu mucullah semangat dari beberapa Negara Eropa untuk mencari daerah jajahan.
Beberapa negara merkantilisme di Eropa misalnya; Perancis, Inggris, Jerman, Belanda.
Kapitalisme merupakan suatu paham yang beranggapan bahwa dalam perekonomian, untuk mendapatkan keuntungan yang besar harus mempunyai modal sebesar-besarnya. Pemilikan modal yang besar dengan sendirinya akan menguasai berbagai sektor produksi, bahan baku, dan pemasaran. Menurut kapitalisme seseorang bebas memupuk kekayaannya.

Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII