KOMPAS.com – Berbagai perguruan tinggi di Indonesia telah mengumumkan hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020. Untuk kampus milik pemerintah, hasil Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019 sudah diumumkan pada Selasa (9/7/2019).
Bagi calon mahasiswa yang diterima lewat SBMPTN, kampus negeri juga memberikan kesempatan melalui jalur mandiri yang saat ini hasilnya telah diumumkan secara bergantian oleh masing-masing kampus, baik untuk jenjang sarjana maupun diploma.
Begitu pula dengan perguruan tinggi swasta. Di beberapa kampus, proses penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan ada yang telah memasuki tahap orientasi atau pengenalan kampus. Artinya, para mahasiswa sudah mulai mengikuti kegiatan awal kuliah.
Ada mahasiswa yang diterima kuliah di kota tempat tinggalnya selama ini, tetapi ada juga yang harus menjalani kuliah di kota lain sehingga harus pindah domisili atau merantau. Salah satu pertimbangan untuk tinggal di kota lain adalah mengenai tempat tinggal.
Buat kamu yang beruntung, bisa memilih tinggal di rumah kerabat keluarga jika mereka hidup di kota tempat kuliahmu. Namun, buat kamu yang tidak mempunyai keluarga di kota tujuan, tentunya harus siap mencari tempat tinggal sendiri.
Ada beberapa alternatif hunian sebagai tempat tinggal, salah satu yang paling banyak ditemui yaitu rumah kos. Tentunya tinggal di rumah kos memiliki kelebihan dan kekurangan dari berbagai sisi, misalnya jarak, waktu, dan biaya.
Seperti dipublikasikan Youth Manual, simak keterangan lengkapnya berikut ini:
Kelebihan
1. Seharusnya carilah rumah kos yang jaraknya dekat ke kampus. Hal itu penting untuk mendukung kegiatan kuliahmu sehingga mobilitas lebih cepat. Contoh gampangnya jika kamu terlambat bangun tidur, padahal jam mulai kuliah sudah mepet. Kamu bisa segera mempersiapkan diri dan dengan cepat menuju kampus yang jaraknya bisa dibilang hanya sepelemparan batu.
2. Karena begitu dekatnya jarak dari tempat kos ke kampus, kamu bisa mempunyai lebih banyak waktu untuk melakukan apa saja, terutama menikmati waktu belajar dan istirahat yang lebih lama. Kamu juga tidak perlu pusing memikirkan kemacetan di jalan yang bisa mengganggu konsentrasi kuliah.
3. Usahakan untuk mendapatkan kamar kos dengan harga sewa yang terjangkau, tetapi dengan fasilitas yang memadai. Memang perlu usaha lebih untuk mencarinya, tetapi akan terasa bedanya. Sebab, kamu bisa mengalokasikan anggaran bulananmu untuk keperluan lain, terutama yang menyangkut kegiatan kuliah.
4. Tinggal di rumah kos akan membuat kita terbiasa merencanakan dan melakukan segala sesuatu sendirian. Dengan begitu, kita akan terlatih mandiri, mempunyai pikiran yang terbuka, dan bertanggung jawab atas semua tindakan yang dilakukan.
Kekurangan
1. Mengerjakan segala sesuatu sendirian kadang kala membuat kita merasa tidak mempunyai cukup tenaga dan waktu untuk melakukannya. Tidak jarang bahwa untuk menentukan prioritas antara urusan pribadi dan kegiatan perkuliahan menjadi masalah bagi yang belum terbiasa indekos.
2. Faktor keamanan juga menjadi masalah yang harus diperhatikan. Usahakan untuk mengetahui lingkungan rumah kos sebaik mungkin, mulai dari mengenal teman-teman sesama penghuni kos, tetangga di sekeliling rumah kos, sampai akses masuk dan keluarnya orang. Bagaimanapun juga, pencegahan tetap lebih baik daripada nantinya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
3. Pada umumnya harga sewa kamar kos tergantung lokasi dan fasilitas yang tersedia. Semakin dekat jaraknya ke suatu kampus, akan semakin tinggi harganya, apalagi jika fasilitasnya lebih banyak, tentu tarifnya semakin melambung. Maka dari itu, sesuaikan dengan kemampuan keuangan masing-masing.
4. Penyakit umum yang paling sering dialami penghuni kos adalah homesick alias rindu dengan rumah dan keluarga. Untuk itu, cara yang paling gampang yaitu memasang foto-foto anggota keluarga sehingga bisa terus dipandangi jika sedang mengalami homesick.