syekh Muhammad Yusuf pejuang Indonesia

Lahir pada tahun 1873, Syeh Mohammad Yusuf masih keturunan dari Prabu Silihwangi dari Kerajaan Padjajaran. Syeh Mohammad Yusuf, tokoh kharismatik ini juga dikenal dengan sebutan Engkong Usuf. Dia adalah salah satu Waliyulloh yang pernah tinggal di Depok Jawa Barat pada masa penjajahan Belanda.
Masa kecil Syeh Mohammad Yusuf dihabiskanya di wilayah Cikini, yang seperti diketahui sekarang masuk wilayah Jakarta Pusat. Dia belajar Ilmu kanuragan dan agama pada KH.Muhidin, Parung Sapi Jasinga Bogor Jawa Barat.
Pada Tahun 1890-an Syeh Mohammad Yusuf hijrah ke Depok yang pada masa itu masih hutan dan keadaan alamnya masih sangat asri. Di Depok, Syeh Mohammad Yusuf mendapatkan hibah tanah seluas 7,5 Hektar dari masyarakat asli Depok. Dan di tempat ini pula Dia mendirikan rumah dan padepokan yang bernama Sinar Cikini.
Konon, Syeh Mohammad Yusuf adalah salah satu penasehat spiritual Bung Karno. Bahkan diyakini, tongkat Komando yang dipegang Bung Karno adalah pemberian dari Syeh Mohammad Yusu. Walaupun demikian disebutkan Bung Karno sendiri memiliki banyak tongkat komando yang mengandung kesaktian.
Syeh Mohammad Yusuf sangat berperan dalam mengusir dan memerangi Belanda pada masa itu. Dalam kisah perjuanganya, disebutkan pada 1941, Syeh Mohammad Yusuf menjadi ketua umum Hisbulloh. Dan dengan pasukan Hisbullohnya inilah Syeh Mohammad Yusuf sering menyerang Belanda. Diantaranya Batalyon 10 lapangan Banteng yang merupakan Markas Belanda di Batavia. Dengan kesaktianya, Belanda dibikin kocar kacir pada masa it. Disebutkan Syeh Mohammad Yusuf tidak mempan ditembak, tidak mempan di bom, bahkan bisa menghilang dari sergapan dan kepungan Belanda.
Perjuangan melawan Belanda dilanjutkan sampai kemerdekaan RI terwujud. Syeh Mohammad Yusuf dapat menikmati kemerdekaan sampai 1971. Pada 5 Januari 1971, tokoh kharismatik ini wafat. Jenazahnya dimakamkan di Kampung Sugutamu Desa Sukmajaya Kota Depok Jawa Barat.
Makamnya sempat akan dipindahkan beberapa kali karena terkena proyek pengembangan Kota Depok. Sebagai catatan pada 1975 hendak dipindahkan karena ada proyek pipa gas alam, akan tetapi makam itu tidak bisa dipindahkan karena pengaruh ghoibnya.
Kembali pada 1997,makam ini pun terkena proyek perumahan real estate yang dibangun di sekitar makam. Namun lagi lagi makam tersebut tidak mampu dipindahkan.
Hasil telisik Ghoib, di makam tersebut dijaga oleh bala tentara ghoib yang dipimpin Prabu Galuh Wangi dan Prabu Sangkawang. Ternyata pengawal Ghoib ini adalah para pengawal Ghoib Prabu Siliwangi dan keturunanya. Aura yang terpancar sangat tinggi di sekitar makam tersebut.
Karena kekeramatanya, hingga saat ini di makam tersebut selalu ramai dikunjungi para peziarah dari berbagai daerah di Nusantara. Saat metropuncaknews melakukan investigasi di makam tersebut ,ada beberapa peziarah yang mengaku dari Cirebon dan Semarang. Makamnya berada di dekat Masjid Jami yang diberi nama Masjid KH Mohammad Yusuf. Tepatnya berada di dalam komplek real estate Pesona Khayangan Kota Depok.
Syeikh Muhammad Yusuf
Sumber: http://kelakarpena.wordpress.com/






Tokoh ini merupakan salah seorang penasihat spiritual Bung Karno. Makamnya beberapa kali coba dipindahkan. Namun, karomah Sang Wali menghalangi rencana pemindahan tersebut.
Syeikh Muhammad Yusuf atau KH. Muhammad Yusuf. Tokoh kharismatik ini juga dikenal dengan sebutan Engkong Usup. Dia adalah salah satu waliyullah yang pernah tinggal di Depok, Jawa Barat pada masa penjajahan Belanda.
Lahir pada tahun 1873. Syeikh Muhammad Yusuf keturunan dari Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran. Ibunya bernama Putri Kecil. Putri Kecil ini adalah Putri dari Pangeran Kuflu, yang merupakan putra dari Putri Deknor.
Silsilah selanjutnya menyebutkan bahwa Putri Deknor adalah putri dari Raden Saleh. Raden Saleh putra dari Pangeran Jayakarta Pangeran Jayakarta adalah Syarif Hidayatullah. Ibu Syarif Hidayatullah adalah seorang wanita pilihan bernama Endang Geulis Putri dari Prabu Kiansantang. Sedang Prabu Kiansantang adalah putra dari Prabu Siliwangi.
Masa kecil Syeikh Muhammad Yusuf dihabiskan di daerah Cikini, yang seperti diketahui sekarang masuk wilayah Jakarta Pusat. Dia belajar ilmu agama dan kanuragan kepada KH Muhiddin Parung Sapi Jasinga, Bogor,Jawa Barat.
Kalau melihat silsilah ilmu kanuragan dan ilmu agama KH. Muhiddin Parung Sapi Jasinga guru dari Syeikh Muhammad Yusuf ini berasal dari Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani, seorang sufi besar di zamannya.
Ilmu KH Muhiddin sendiriri jika dirunut sesungguhnya berasal dari Syeikh Abdul Muhy Pamijahan,Tasikmalaya,Jawa Barat. Ilmu Syeikh Muhy sendiri berasal dari Syeikh Abdul Rouf Al Baghdadi, Sedangkan Syeikh Abdul Rouf berguru pada Syeikh Abdul Qodir Al Jaelani.