Budaya Wayang Orang ini dimasa atau era sekarang sudah
pudar bahkan hampir mati, namun seniman-seniman budaya yang ada di Kota Blitar
tidak ingin budaya bangsa yang lahir sejak dulu itu punah.
Sebagaimana dalam wayang kulit, lakon yang biasa
dibawakan dalam Wayang Orang juga bersumber dari Babad Purwa yaitu Mahabarata
dan Ramayana. Kesenian Wayang Orang yang hidup dewasa ini pada dasarnya terdiri
dari dua aliran yaitu gaya Surakarta dan gaya Yogyakarta. Perbedaan yang ada di
antara dua aliran terdapat terutama pada intonasi dialog, tan, dan kostum.
Budaya wayang Orang ini juga telah banyak dikagumi
oleh banyak orang dan selain itu dalam rangka melestarikan budaya wayang orang
ini,juga ikut berpartisipasi untuk memeriahkan suatu acara, misalanya dalam
acara pecan budaya kabupaten Kediri yang dilaksanakan setiap tanggal 30 juli di
Simpang Lima Gumul, Wayang orang ini juga turut berpartisipasi dalam kegiatan
tersebut. Pada acara itu, wayang orang yang dibawakan oleh para seniman ini
dalam kesempatan pecan Budaya Kediri itu ditampilkan dengan judul “Pergiwo
Pergiwati” yang disutradari oleh Erwin dan diskenarioi olehLik Hir.