Kata kritik berasal dari bahasa Yunani krinien yang berarti mengamati, membandingi, dan menimbang. Selanjutnya bahasa Inggris menyebut criticism, dalam bahasa Prancis critique. Kritik adalah karangan yang bersifat memberikan pertimbangan secara jujur atau objektif terhadap hasil karangan orang lain. Kritik juga harus mengkaji dan mengevaluasi dari berbagai segi dan penuh pertimbangan. Kritik tidak hanya mencari kesalahan; kritik yang sehat menyebutkan sifat-sifat yang baik maupun yang buruk, mempertimbangkan baik buruknya, kemudian memberikan penilaian yang mantap. Karenanya, kritikus teater memikul tanggung jawab besar terhadap seni teater, artinya bahwa kritikus teater turut menentukan masa depan seni teater. Kritikus teater yang bersungguh-sungguh dan cerdas, akan bisa menjadi penghubung bagi penggiat teater masa kini dan masa depan. Peranannya tidak hanya sekedar membimbing penonton teater. tetapi akan memperluas pemahaman penonton tentang teater. Sedangkan bagi pemain dan sutradara, merasa diingatkan untuk memaksimalkan pendekatan mereka.
Karenanya, untuk bisa menulis kritik dengan baik, kritikus teater harus memahami dramaturgi. Yaitu, suatu teori yang mempelajari seluk-beluk cerita dari naskah, yang di dalamnya terdapat studi struktur dramatik, plot atau alur cerita, penokohan dan setting peristiwa. Dengan mempelajari dramaturgi seseorang mempunyai pengertian yang mendalam tentang hubungan antara dunia fiktif dalam permainan drama dan dunia realitas. Fasih dalam menganalisa naskah berdasarkan keterangan mengenai keadaan masyarakat di mana naskah tersebut ditulis dan teori-teori serta praktek menjalankan pemeranan untuk mana naskah atau yang bersangkutan telah ditulis. Juga berkemampuan menerapkan analisa tersebut dengan menguji ketepatan karakterisasi dari watak-wataknya; seperti memerinci keluarga watak, latar belakang pendidikan watak, lingkungan kehidupan watak, kepribadian watak, perkawinan watak, dan lain-lain, yang diketemukan di dalam analisa naskah, dan mengatur konsistensinya dengan visi sutradara. Dengan mempelajari dramaturgi seseorang dirangsang untuk mencari informasi tentang naskah dari periode tertentu dalam sejarah dan menggali latar belakang sosialnya. Sebagaimana telah dijelaskan dalam bab 5.
Suatu unsur penting pada kritik teater ialah gaya. Gaya ialah mengenai cara kritik itu ditulis. Seni bahasa, kearifan atau kebijakan akal, pengungkapan yang jernih dan tajam, semua unsur-unsur ini ikut membentuk gaya tulisan dari kritikus teater. Unsur penting yang lain ialah isi. Isi ialah menyangkut soal apa yang yang dikatakan, bukan bagaimana cara mengatakannya. Memang tidak mudah menulis kritik untuk teater, karena sebuah pementasan teater atau melesat lewat bergerak kedepan dan biasanya tidak cukup sekali menonton untuk mendapatkan apresiasi penuh.
Sumber : buku k13 seni budaya kelas