Skala Likert


a. Pengertian
Skala ini dinamakan skala Likert karena pengembangnya adalah seorang akhli psikologi yang bernama Ransis Likert. Skala tersebut dikembangkan Likert berdasarkan pada metode unidimensional. Metode ini menyatakan bahwa sikap adalah sesuatu yang bersifat satu dimensi sehingga proses kuantifikasi atau pemberian angka dapat dilakukan dalam suatu interval searah, dari yang paling rendah ke yang paling tinggi atau sebaliknya.
Skala Likert pada mulanya terdiri atas setuju, tidak menentukan sikap, tidak setuju. Jarak antara setuju dengan tidak menentukan sikap adalah sama dengan jarak antara menentukan sikap dengan tidak setuju, karena itu skala Likert dianggap memiliki tingkat pengukuran interval. Pada masa kemudian, skala tersebut memiliki interval yang lebih banyak karena pada titik setuju dikembangkan titik yang lebih tinggi yaitu sangat setuju sedangkan pada titik tidak setuju dikembangkan lagi interval pada arah yang lebih rendah yaitu sangat tidak setuju.
Dengan pengembangan tersebut maka skala Likert yang dikenal pada saat kini memiliki empat interval atau lima titik walaupun masih tetap ada yang mempertahankan dua interval atau tiga titik dan bahkan ada yang mengembangkan sampai enam interval atau tujuh titik.
Skala Likert sering disebut skala sikap (walaupun sebetulnya ada skala sikap lainnya yang dikembangkan oleh Guttman dan Thurstone). Skala ini dikembangkan sebagai skala untuk mengukur sikap seseorang.

b. Persyaratan Penggunaan Skala Likert
Skala Likert dikembangkan untuk mengukur sikap seseorang terhadap suatu nilai dan/atau perilaku. Agar skala ini berfungsi dengan baik maka orang yang memberikan respons atau jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan haruslah dalam keadaan bebas, tanpa tekanan, dan tidak boleh mendapatkan sanksi atas jawaban yang diberikan. Artinya, kalau seseorng tidak setuju terhadap suatu pernyataan/nilai/perilaku maka dia tidak boleh diberikan sanksi baik berupa angka merah atau pun kenaikan kelas. Oleh karena itu skala Likert tidak boleh digunakan sebagai alat untuk mengukur hasil belajar yang berdampak pada kenaikan kelas.
Skala Likert tidak boleh digunakan untuk mengukur fakta. Jawaban terhadap fakta adalah benar atau salah. Dalam jawaban terhadap fakta maka peserta didik yang menjawab salah akan diberikan sanksi berupa angka merah, tidak naik kelas atau bahkan tidak lulus.
Untuk mengukur sikap terhadap nilai atau perilaku tertentu maka tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sikap seorang peserta didik. Informasi tentang sikap tersebut dapat digunakan untuk pengembangan sikap seorang peserta didik selanjutnya. Artinya, proses pembinaan pengembangan sikap tersebut cukup lama dan melewati kelas serta tahun pada saat pengukuran skala sikap diberikan.
Sikap terhadap satu nilai atau pun perilaku memiliki validitas apabila merupakan hasil kumpulan dari sejumlah pernyataan. Pada dasarnya jumlah pernyataan tersebut ganjil dan dapat terdiri atas tiga, lima, tujuh, sampai 11.
Dengan demikian, repons keseluruhan terhadap sejumlah pernyataan itulah yang dianggap sebagai sikapnya terhadap suatu nilai atau perbuatan. Dalam sejumlah pernyataan yang mengukur sikap terhadap satu nilai atau perilaku dipersyaratkan adanya pernyataan terbalik (reverse item). Tergantung banyaknya pernyataan yang dikembangkan maka pernyataan terbalik boleh satu atau lebih. Pernyataan terbalik adalah pernyataan yang diberi angka yang terbalik dari pernyataan pada umumnya, apabila pernyataan pada umumnya diberi angka satu untuk sangat tidak setuju dan angka lima untuk sangat setuju maka pada pernyataan terbalik diberi angka lima untuk sangat tidak setuju dan angka satu untuk yang sangat setuju.

c. Bentuk
Bentuk skala Likert adalah sebagai berikut:
|____________|____________|____________|____________|
sangat tidak setuju tidak setuju tidak bersikap setuju sangat setuju
Bentuk di atas dapat dibalik menjadi:
|____________|____________|____________|____________|
sangat setuju setuju tidak bersikap tidak setuju sangat tidak setuju
Bentuk mana pun boleh dipilih tetapi harus konsisten untuk setiap kelompok pernyataan yang mengukur sikap terhadap satu nilai atau perilaku. Pernyataan terbalik tidak mengubah prinsip konsistensi bentuk yang digunakan tetapi pada cara pemberian angka.

d. Kegunaan
Skala Likert berguna untuk mengetahui sikap seseorang terhadap suatu nilai atau perilaku. Sikap adalah suatu kecenderungan emosi atau perasaan terhadap suatu nilai atau perilaku. Skala Likert adalah skala yang sederhana dan mudah untuk dikembangkan, diperoses dan diketahui hasilnya. Dengan kesederhanaan dan sifat lainnya tadi, skala Likert sangat ampuh dan berguna tinggi untuk mengukur sikap.

e. Proses pengembangan
Proses pengembangan skala Likert, pertama adalah pengembangan pada pernyataan yang akan dijawab peserta didik dan kedua adalah proses penentuan posisi jawaban pada skala. Berikut adalah proses yang harus dilakukan dalam mengembangkan pernyataan:
1). Tentukan nilai atau perilaku yang akan diketahui. Untuk suatu tes Likert dapat digunakan lebih dari satu nilai.
2). Perhatikan indikator yang telah dikembangkan untuk setiap nilai yang akan diketahui melalui skala Likert.
3). Dari indikator yang ada kembangkan situasi atau bentuk perilaku yang harus dipertunjukkan seseorang.
4). Kembangkan pernyataan dari situasi atau bentuk perilaku yang telah dikembangkan.
5). Penilaian terhadap kualitas pernyataan dalam kriteria pernyataan yang baik adalah yang memungkinkan ada peserta didik yang setuju, tidak setuju, dan tidak bersikap.
6). Revisi pernyataan yang memungkinkan semua peserta didik setuju, tidak setuju, atau tidak bersikap.
7). Tentukan pernyataan terbalik dari situasi atau perilaku yang telah dikembangkan.
8). Tentukan angka untuk titik dalam skala.
9). Tulis petunjuk cara memberikan jawaban.
10). Tentukan bentuk jawaban untuk setiap nilai atau perilaku yang ingin diketahui dari seorang peserta didik.

f. Membuat petunjuk menjawab
Sebagaimana dengan alat penilaian lain petunjuk cara menjawab harus jelas dan tidak boleh ada keraguan di pihak peserta didik untuk menjawabnya. Khusus untuk skala Likert perlu ditambahkan kalimat:
1). Berilah jawaban yang paling sesuai dengan perasaan anda: setuju jika setuju dengan pernyataan, tidak setuju jika tidak setuju dengan pernyataan, tidak bersikap jika tidak dapat menentukan persetujuan atau ketidakpersetujuan terhadap suatu pernyataan.
2). Jawaban yang diberikan tidak berpengaruh terhadap kenaikan kelas

g. Pengolahan jawaban peserta didik
Mengolah hasil jawaban untuk skala sikap adalah dengan menambahkan angka dari setiap pernyataan untuk suatu nilai atau perilaku yang ingin diketahui. Setiap nilai dan perilaku dinamakan satu skala, jadi jika dalam satu skala sikap ada 4 nilai atau perilaku yang diukur maka ada 4 skala dan akan ada 4 angka hasil dari tambahan masing-masing skala. Dengan perkataan lain jika yang akan diketahui adalah nilai jujur, kerjakeras, disiplin, dan peduli sosial maka akan ada 4 angka yaitu satu untuk masing-masing skala.
Dalam menjumlahkan angka harus diingat ada pernyataan yang bersifat terbalik maka untuk pernyataan itu angka yang diberikan terbalik dari pernyataan lainnya. Jika yang umum skor 1 diberikan kepada sangat setuju maka pada pernyataan terbalik skor 1 diberikan kepada yang sangat tidak setuju. Jumlahkan skor untuk setiap skala setelah itu boleh dibagi atas banyaknya pernyataan.
Dari pengolahan jawaban tersebut terlihat posisi sikap setiap peserta didik terhadap suatu nilai atau perbuatan. Jawaban tersebut baru mencerminkan kecenderungan perasaan seorang peserta didik belum mencerminkan perilaku mereka. Skala Likert adalah skala mengenai kecenderungan dan bukan perilaku.