BUDIDAYA Ikan konsumsi

Ikan konsumsi memiliki banyak jenis dengan ukuran dan warna yang beragam. Jenis ikan konsumsi air tawar tidak semuanya memiliki keunggulan yang sama baik ukuran tubuh, ketebalan daging, percepatan pertumbuhan dan kelezatan dagingnya.
Ikan konsumsi yang dikenalkan pada peserta didik merupakan jenis yang potensial untuk dibudidayakan, namun bukan berarti tidak ada ikan lain yang berpotensi untuk dikembangkan lebih baik lagi. Jenis ikan air tawar cukup banyak, contoh yang dapat dibudidayakan yaitu tawes, nilem, sepat siem, betok, toman, betutu, belut, sidat, baung sili dan bogo.
Perairan payau adalah campuran antara air tawar dan air laut (air asin). Perairan payau ditemukan di daerah-daerah muara dan pantai. Ikan air payau biasa dibudidayakan di tambak dekat daerah pantai.
Salinitas adalah kadar garam dalam air. Satuan salinitas adalah part per mil (ppt), yaitu jumlah berat total (gr) material padat (NaCl) yang terkandung dalam 1000 gram air laut.
Perkaya infomasi dari peserta didik sebelum memulai pembelajaran tentang ikan konsumsi air payau.
Tanyakan pada peserta didik hal-hal berikut:
1. Tahukah apa itu perairan payau?
2. Apa bedanya dengan perairan tawar?
3. Terletak di wilayah mana perairan payau?
4. Pernahkah ke perairan payau?
5. Ikan apa yang biasa hidup di perairan payau?
Jenis ikan air laut yang banyak dikonsumsi masyarakat yaitu kakap, kerapu, cakalang, tuna, marlin dan sebagainya. Sebagian besar ikan laut didapatkan dari hasil tangkapan, namun akibat terjadi offer fishing dan kerusakan habitat, serta pencemaran, para nelayan mencoba mengembangkan usaha budidaya ikan air laut . Budidaya ikan laut masih terbatas pada ikan jenis tertentu seperti kerapu, bawal, kakap, dan lainnya.
Budidaya ikan laut dikembangkan sebagai salah satu usaha untuk memenuhi permintaan konsumen akibat berkurangnya hasil penangkapan dari laut. Terdapat 2 (dua) cara budidaya ikan laut, yaitu:
1. Budidaya laut yang dilakukan secara penuh. Pada jenis budidaya ini, benih atau bibit budidaya didapatkan dengan cara pemijahan buatan atau pembibitan sendiri dan kemudian diteruskan dengan pemeliharaan atau pembesaran.
2. Budidaya laut yang dilakukan secara tidak penuh. Pada teknik budidaya ini benih diperoleh dengan cara menangkap atau mengambil dari laut, kemudian dipelihara atau disebar dalam kolam yang sudah disediakan
Budidaya ikan laut dilakukan di keramba jaring apung atau keramba jarring tancap. Jenis ikan laut yang dibudidayakan misalnya ikan kerapu. Ikan kerapu mempunyai beberapa jenis. Jenis ikan kerapu diantaranya: Ikan kerapu lumpur ( Orange spotted grouper), ikan kerapu sunu/lodi (Leopard coral/ Barred check coral trout), kerapu bintik (Duski tail grouper), kerapu bebek/tikus ( Hiump back grouper) dan kerapu macan (Brown marble grouper).
Ikan kakap terdiri dari berbagai jenis. Jenis jenis ikan kakap yaitu: Kakap cubera, kakap merah, kakap domba, kakap anjing, kakap batu, kakap sutera, kakap ratu, kakap sirip hitam dan kakap vermilion
Budidaya ikan konsumsi yang sehat perlu diperhatikan agar menghasilkan ikan yang aman dikonsumsi.
Ikan yang aman dikonsumsi terbebas dari pencemaran, penyakit dan residu obat ikan serta bahan kimia (OIK).
Perlu diperhatikan keamanan bahan-bahan yang digunakan untuk kegiatan budidaya. disarankan menggunakan bahan alami yang dapat dimanfaatkan dari lingkungan sekitar.
Secara umum teknik budidaya pembesaran ikan konsumsi pada perairan tawar, payau dan laut hampir sama. Tahapannya yaitu:
1. Persiapan wadah budidaya.
a) Perbaikan pematang.
b) Pengeringan dasar kolam.
c) Pengolahan dasar kolam: pembuatan saluran air, pengapuran, pengisian air (diisi 25 cm) pemupukan dan pengisian air penuh.
2. Pemilihan benih.
3. Penebaran benih.
4. Pemeliharaan: pemberian pakan, pengelolaan kualitas air dan pengontrolan pertumbuhan.
5. Pengendalian hama penyakit.
6. Panen dan pasca panen.
Hal yang harus diperhatikan saat melakukan penebaran benih adalah cara penebaran benih saat dan kepadatan penebaran benih. Cara penebaran benih perlu diperhatikan agar bisa mengurangi kematian benih yang baru di sebar.
Kepadatan penebaran benih bisa mempengaruhi pertumbuhan. Jumlah kepadatan yang tepat dapat memaksimalkan produksi.
Manajemen pemberian pakan yang tepat perlu diperhatikan. Hal yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pakan ikan yaitu:
1. Sifat dari jenis ikan yang dibudidayakan (termasuk omnivor, herbivor atau karnivor)
2. Stadia budidaya
3. Pakan yang cocok dengan bukaan mulut ikan
4. Kebutuhan nutrisi ikan sesuai stadia ikan yang dibudidayakan
5. Jika menggunakan pakan buatan, pilihkah produk yang sesuai dengan kebutuhan ikan
6. Jika menggunakan pakan alternatif, perhatikan nilai gizi dan tidak tercemar penyakit dan zat berbahaya lainnya
7. Berikan pakan sesuai kebutuhan.
Pengendalian penyakit ikan dengan obat alami dan ramah lingkungan perlu terus dikembangkan. Hal ini dilakukan untuk mengurangi penggunaan obat ikan dan bahan kimia, agar ikan aman dikonsumsi.
Jenis bahan alami yang dapat digunakan untuk pengendalian penyakit ikan dintaranya: garam, daun papaya, daun sirih, daun papaya, daun kipait dan kunyit.
Pengendalian dan penanganan hama dan penyakit dilakukan agar kondisi ikan budidaya tetap sehat dan berproduksi secara optimal. Pengamatan kondisi ikan diperlukan untuk mengetahui kesehatan ikan. Ikan yang sakit biasa memiliki ciriciri: nafsu makan berkurang, berlendir, pucat, ada luka atau bercak di badan ikan.
Pengobatan ikan dengan bahan alami lebih aman. Bahan obat-obatan dapat di temukan di sekitar lingkungan misalnya berupa tanaman. Segera pisahkan ikan yang sakit dan yang sehat. Rutin penggantian air/jaring bisa mencegah timbul dan penyebaran penyakit.
Sampling dilakukan untuk mengetahui keadaan ikan. Pertumbuhan dan perkembangan ikan yang bisa dievaluasi untuk mentukan langkah selanjutnya. Misal kebutuhan pakan berdasarkan bobot ikan. Pengendalian hama dan penyakit ikan. Sortasi bertujuan memisahkan hasil perikanan menurut jenis, ukuran, dan tingkat kesegarannya.
Grading bertujuan mengelompokkan suatu jenis komoditas yang beragam menjadi beberapa tingkat /kelas sehingga masing-masing kelas seragam.
Faktor-faktor yang harus diperhatikan adalah waktu panen, alat panen, serta cara melakukan panen.
Peralatan yang harus disiapkan mencakup peralatan untuk menangkap ikan, menampung sementara, dan menimbang ikan
Penangkapan ikan perlu hati-hati, usahakan ikan jangan sampai terluka. Jika ikan terluka, maka biasanya ikan tidak tahan diangkut dalam waktu relative lama. Penangkapan yang kasar dapat menyababkan kerusakan fisik yang akan mengganggu kesehatan dan penampilan ikan.

Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII