Produk panganan serealia

Produk panganan dari bahan serealia dan umbi yang diolah menjadi pangan setengah jadi merupakan panganan yang sehat. Meskipun demikian kandungan gizi yang terdapat pada olahan pangan jenis ini ada yang mengalami pengurangan dibanding bahan pangan yang segar. Terutama kandungan serat yang hilang dari panganan. Panganan dari bahan jenis ini banyak juga diminati orang untuk menjadi pilihan konsumsi sehari-hari. Selain harganya yang murah, mudah di dapat, dan pengolahannya pun lebih cepat dibanding diolah dari bahan dasar mentahnya. Kini banyak diproduksi pangan olahan dari bahan serealia dan umbi yang sudah dibuat menjadi istant (cepat saji) yang berupa olahan setengah jadi.
Perhatikan kandungan gizi dan kadaluarsanya, sehingga penggunaaan bahan pangan ini masih dapat dikategorikan aman untuk kesehatan.
 pengetahuan tentang beras yang merupakan bagian dari bahan serealia. Beras merupakan bahan pokok makanan penduduk di Indonesia juga sebagian besar penduduk di dunia. Karena merupakan bahan pokok pangan, maka banyak olahan pangan yang dibuat dari beras. Panganan yang dibuat dari beras juga banyak diminati masyarakat. Kreativitas dalam mengolah jenis pangan dari beras yang merupakan panganan pokok perlu didorong dapat terjadi di dalam kelas, sehingga olahan setengah jadi dari beras dapat bertambah ragamnya.
Sumber daya alam Indonesia kaya akan bahan serealia yang merupakan bahan dasar dari panganan pokok dan panganan pendamping masyarakat Indonesia. Selain beras dan jagung, juga ada gandum. Gandum biasa dibuat menjadi tepung, jarang sekali orang mengolah gandum secara langsung dan langsung dikonsumsi sebagai panganan. Namun banyak olahan pangan yang dapat dihasilkan dari gandum. Namun olahan pangan yang dilakukan kebanyakan menggunakan gandum yang sudah dijadikan bahan stengah jadi.
Serelia umbi memiliki karakteristik sendiri, ia memiliki banyak serat , tidak hanya dari bentuk dan rasanya yang enak juga dari manfaat dan kandungan yang terdapat dalam gandum dapat menyehatkan tubuh untuk mengatasi gangguan kolesterol dan gula darah serta sangat baik untuk program diet seseorang. Ingatkan untuk selalu mensyukuri nikmat Tuhan atas anugerah ini.
 Ubi jalar, termasuk jenis bahan umbi yang digemari di masyarakat. Oleh karenanya banyak olahan setengah jadi dari bahan ubi jalar. Ubi jalar memiliki berbagai warna seperti putih/kuning, merah, dan ungu. Bahan olahan setengah jadinya pun mengikuti warna bahan mentahnya, sehingga jika ditemukan bahan setengah jadi dengan warna lain atau dengan warna yang lebih kuat, bisa jadi menggunakan bahan pewarna.
peserta didik akan mencari tahu seputar singkong seperti; jenis, bentuk, warna, kandungan gizi, rasa, dan olahan pangan yang tepat untuk setiap jenis umbi. Tidak lupa, peserta didikpun diminta mengungkapkan perasaannya saat belajar berkelompok dan perasaannya mengamati produk olahan dari umbi-umbian. Peserta didik membawa rebusan singkong saat presentasi untuk alat peraga sekaligus untuk merasakannya.
Talas di beberapa negara digunakan sebagai makanan pokok seperti di Malaysia, Fiji, Samoa, Hawai, Kolumbia, Brasil, Filipina. Di Hawai, talas disajikan sebagai makanan pokok yang disebut poi yaitu talas yang dibuat getuk dan dicampur air dan kemudian difermentasikan sebelum dimakan. Sedangkan di Brasil talas dibuat jadi roti. Didalam program diversifikasi pangan, talas juga merupakan salah satu tanaman sumber penghasil karbohidrat non beras dari golongan umbi¬-umbian selain ubi kayu dan ubi jalar yang memiliki peranan cukup penting untuk penganekaragaman pangan.
Di Indonesia, talas lebih banyak digunakan sebagai pangan kudapan (keripik, kolak, talas goreng dan talas rebus) atau tambahan sayur.
Kentang (Solanum tuberosum L.) berasal dari negara beriklim dingin (Belanda, Jerman). Kelemahan dari kentang ini adalah peka terhadap penyakit busuk daun, dan peka terhadap penyakit layu. Daerah-daerah sentra kentang di Indonesia adalah Propinsi Jawa Barat (Kabupaten Bandung, Garut, Majalengka, Kuningan, dan Cianjur), Jawa Tengah, Jawa Timur Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan sebagian daerah Aceh, Bengkulu, Lampung, Bali, Sulut, NTT dan Irian Jaya. Produktivitas kentang di Indonesia masih tergolong rendah bila dibandingkan dengan produktivitas kentang di negara-negara maju.
Teknik pengolahan bahan pangan menjadi produk setengah jadi dapat dilakukan secara tradisional maupun dengan menggunakan teknologi pangan. Hal ini tergantung pada kebutuhan dan ketersediaan alat yang dimiliki oleh pembuat produk tersebut.
Tahapan pengolahan merupakan urutan dalam merancang suatu proses pembuatan produk pengolahan, baik pangan maupun non pangan. Merancang suatu proses pembuatan perlu ditanamkan kepada peserta didik, hal ini dimaksudkan agar mereka terbiasa bekerja dengan suatu sistem karena tujuan akhir dari suatu pembuatan produk nantinya memiliki nilai kebermanfaaan secara ekonomi dan kewirausahaan. Penanaman melalui pembiasaan terhadap pelaksanaan setiap tahapan pengolahan akan berdampak positif terhadap nilai-nilai karakter, sosial dan religius peserta didik.
 pembuatan olahan pangan setengah jadi kerupuk rengginang, yaitu perencanaan. Dalam merencanakan suatu pembuatan produk peserta didik dibiasakan untuk mengindentifikasi kebutuhan yang diperlukan dilingkungan sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mengamati lingkungan atau wawancara dengan masyarakat lingkungan sekitar, sehingga pada akhirnya dapat disimpulkan suatu ide/ gagasan pembuatan produk olahan pangan yang tepat. Tahapan pengolahan selanjutnya adalah pelaksanaan/pembuatan produk, dimana terdiri atas persiapan bahan dan alat, serta proses pembuatan.
Teknik pengolahan bahan pangan menjadi produk setengah jadi kerupuk rengginang dilakukan secara manual sesuai tradisi setempat, tanpa menggunakan teknologi pangan yang modern. Dengan pertimbangan agar dapat dibuat oleh seluruh peserta didik dimanapun berada.
Keripik biasa adalah makanan ringan dan renyah yang dibuat melalui pengupasan dan pembersihan, pengirisan dan penggorengan. Sedangkan keripik simulasi adalah keripik yang dibuat dengan tepung dari bahan baku, pengadonan tepung, pembuatan lembaran tipis, pencetakan lembaran sesuai bentuk yang diinginkan dan penggorengan.
Bentuk keripik simulasi yang dihasilkan beragam dan mempunyai penampakan seragam. Keripik tette termasuk keripik biasa karena dibuat dari bahan baku singkong dan tidak mengalami proses pengadonan. Perbedaan mendasar dalam proses produksi keripik biasa dan keripik simulasi adalah diterapkan tahap pembuatan adonan diikuti pembentukan lembaran dan pencetakan. Contoh produk keripik simulasi dari ubi kayu diantaranya: enyek, gethuk goring, slondhok, dan emping singkong.
Jagung pipil yang dihasilkan bisa menjadi bahan baku untuk berbagai olahan pangan dengan bahan dasar jagung. Jagung pipil bisa menjadi bahan baku pembuatan popcorn atau borondong (dalam bahasa sunda). Bahan baku jagung pipil untuk popcorn sebagian besar masih produk diimpor.
Popcorn atau berondong adalah jenis penganan dari butiran jagung yang dipanaskan hingga meletup dan mengembang. Berondong sebenarnya dapat pula dibuat dari butiran beberapa serealia lain seperti beras.
Berondong jagung pertama kali dibuat oleh penduduk asli benua Amerika ribuan tahun yang lalu. Untuk menghasilkan berondong yang efektif, diperlukan jenis butiran jagung khas yang dikenal sebagai jagung berondong (dalam klasifikasi dikenal sebagai Zea mays Kelompok Saccharata): bijiannya relatif kecil dengan bagian bertepung (floury) tertutup sepenuhnya oleh bagian keras (horny).
Tiwul merupakan makanan pengganti nasi yang terbuat dari singkong. Tiwul merupakan produk olahan dari tepung ubi kayu dengan proses tradisional, dengan cara tepung ubi kayu dicampur dengan air kemudian di kukus. Pada bahan berpati seperti pada tepung ubi kayu dapat dilakukan proses lebih lanjut atau dijadikan produk instan. Pati yang telah tergelatinisasi dapat dikeringkan kembali. Pati yang sudah dikeringkan ini masih dapat menyerap air kembali.
Selama ini masyarakat dalam mengolah singkong menjadi tiwul masih menggunakan cara tradisional, yaitu dengan mengeringkan singkong sehingga menjadi gaplek yang kemudian ditumbuk menjadi tepung, proses terakhirnya tepung gaplek tersebut dikukus dan menjadi tiwul. Pada perkembangnanya tiwul ditambah tepung terigu dan jagung sehingga mempunyai nilai gizi lebih.
Gaplek adalah umbi kering terkelupas dalam bentuk utuh, gelondongan potongan atau irisan. Yang paling sering diolah menjadi gaplek adalah ubi kayu. Cara pembuatan gaplek sangat sederhana. Umbi dikupas, dicuci, dipotong potong, kemudian dijemur atau dikeringkan dengan alat pengering sampai tanda bunyinya gaplek kalau dipatahkan. Gaplek kering dikemas dalam plastik. Simpan gaplek ditempat yang kering. Selama penyipanan dan pengangkutan tidak terkena air atau berada di ruang lembab.
Bahan pengemasan untuk produk pangan setengah jadi sama dengan pengemasan olahan pangan makanan. Perbedaannya, pada pengemasan produk pengolahan pangan setengah jadi hendaknya pengemasannya kedap udara, agar makanan yang disimpan dapat bertahan lama dan produk tidak mudah terkontaminasi bakteri. Umumnya bahan kemasan produk pengolahan pangan setengah jadi yang sering digunakan adalah plastik yang dipress.

Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII