Penyajian Hanan Panganan

Penyajian atau kemasan merupakan bagian akhir dari suatu proses pengolahan. Melakukan penyajian atau pengemasan merupakan hal yang mudah dilakukan sehingga cenderung disepelekan. Faktanya, dengan penyajian dan pengemasan yang baik,
menarik dan unik akan lebih mengundang ketertarikan konsumen untuk membeli atau merasakan kenikmatan saat memakannya.

Pada penyajian makanan biasanya diperindah dengan menggunakan garnish. Garnish berperan sebagai penambah aksen atau juga bisa menonjolkan warna makanan. Tujuan lainnya adalah memperkuat dan menyeimbangkan rasa dari makanan, tetapi tetap tidak berlebihan.
Berikut panduan sederhana dalam memberikan garnish/hiasan.
1. Jangan memberikan garnish/hiasan terlalu berlebih hanya di satu sisi piring.
2. Berikan warna dan bentuk yang menarik dengan mengatur garnish/hiasan disekitar makanan utama.
3. Garnish/hiasan harus selalu dapat dikonsumsi. Jadi, hindari menggunakan bunga peterseli, kulit lemon, batang kayu manis atau dedaunan mentah.
4. Garnish/hiasan harus ditata dengan cepat agar makanan tetap hangat saat disajikan

Wadah yang biasa digunakan sebagai pengemasan berbahan logam, maupun bahan lain seperti bermacam-macam plastik, gelas, kertas dan karton.
Tujuan dari pengemasan sebagai berikut :
1. Membuat umur simpan bahan pangan menjadi panjang.
2. Menyelamatkan produksi bahan pangan yang berlimpah.
3. Mencegah rusaknya nutrisi/gizi bahan pangan.
4. Menjaga dan menjamin tingkat kesehatan bahan pangan.
5. Memudahkan distribusi/ pengangkutan bahan pangan.
6. Mendukung perkembangan makanan siap saji.
7. Menambah estetika dan nilai jual bahan pangan

Penilaian bahan pangan yang menentukan diterima atau tidak suatu produk adalah sifat indrawinya. Penilaian indrawi ini ada enam tahap yaitu pertama menerima bahan, mengenali bahan, mengadakan klarifikasi sifat-sifat bahan, mengingat kembali bahan yang telah diamati, dan menguraikan kembali sifat indrawi produk tersebut. Indra yang digunakan dalam menilai sifat indrawi suatu produk adalah :
1. Penglihatan yang berhubungan dengan warna kilap, viskositas, ukuran dan bentuk, volume kerapatan dan berat jenis, panjang lebar dan diameter serta bentuk bahan.
2. Indra peraba yang berkaitan dengan struktur, tekstur dan konsistensi. Struktur merupakan sifat dari komponen penyusun, tekstur merupakan sensasi tekanan yang dapat diamati dengan mulut atau perabaan dengan jari, dan konsistensi merupakan tebal, tipis dan halus.
3. Indra pembau, pembauan juga dapat digunakan sebagai suatu indikator terjadinya kerusakan pada produk, misalnya ada bau busuk yang menandakan produk tersebut telah mengalami kerusakan.
4. Indra pengecap, dalam hal kepekaan rasa, maka rasa manis dapat dengan mudah dirasakan pada ujung lidah, rasa asin pada ujung dan pinggir lidah, rasa asam pada pinggir lidah dan rasa pahit pada bagian belakang lidah.
Fungsi wadah dalam proses pengemasan:
1. Sebagai pelindung terhadap kotoran dan kontaminasi.
2. Sebagai pelindung terhadap kerusakan fisik,perubahan kadar air dan penyinaran (cahaya).
3. Mempunyai fungsi yang baik, efisien dan ekonomis khususnya selama proses penempatan bahan kedalam wadah kemasan.
4. Mempunyai kemudahan dalam membuka atau menutup dan juga memudahkan dalam tahap-tahap penanganan,pengangkutan dan distribusi.
5. Mempunyai ukuran, bentuk dan bobot yang sesuai dengan standar yang ada,mudah dibuang, dan mudah dibentuk atau dicetak.
6. Menampakkan identitas, informasi dan penampilan yang jelas agar dapat membantu promosi atau penjualan.
Cari tahu tentang kelebihan dan kekurangan bahan pengemasan yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari di sekitarmu.

Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII