Banyaknya para penggemar ikan hias dan peningkatan permintaan luar negeri membuat para pembudidaya ikan hias selalu berusaha secara berkesinambungan. Proses pemeliharaan yang mudah dan tidak membutuhkan lahan yang luas membuat para hobbies selalu mencoba proses pembudidayaan ikan hias .Budidaya ikan hias ini adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan atau membiakkan ikan dan memanen hasilnya dalam lingkungan yang terkontrol.
Ikan hias yang memiliki bentuk dan warna yang khas Indonesia. Kekhasan ini tidak dimiliki oleh negara lain. Indonesia memiliki 400 jenis ikan hias air tawar khas Indonesia dan 650 jenis ikan hias air laut khas Indonesia. Hal ini membuat negara kita termasuk pengekspor ikan hias terbesar.
Dalam kegiatan mengeksport ikan hias biasanya menggunakan alat transportasi udara yaitu pesawat. Ikan yang masuk dan keluar negara kita harus diperiksa di karantina ikan terlebih dahulu yang dimiliki oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Hal ini bertujuan untuk memastikan ikan yang masuk atau keluar negara kita terbebas dari penyakit ikan.
Proses budidaya ikan hias memungkinkan dibudidayakan pada setiap wilayah. Kegiatan budidaya ikan hias dapat dilakukan dalam wadah budidaya yang sangat sederhana serta tidak membutuhkan lahan luas. Budidaya ikan hias dominan dilakukan didalam ruangan, sehingga lebih mudah memanipulasi lingkungan perairan.
Jenis wadah yang digunakan pada budidaya ikan hias hampir sama dengan wadah budidaya ikan konsumsi yaitu dapat menggunaka kolam, bak terpal, bak fiber dan akuarium. Pemeliharaan ikan hias lebih dominan menggunakan wadah akuarium karena lebih sederhana tidak membutuhkan tempat yang luas, pemeliharaannya mudah serta dapat kita jadikan sebagai hiasan di dalam ruangan.
Wadah budidaya ikan hias berupa kolam dan bak digunakan untuk ikan hias yang berukuran lebih dari 25 cm seperti koi, alligator, arwana dan sebagainya. Proses pemeliharaan ikan hias harus menjaga warna air agar selalu bening dan dapat dilihat keindahan ikannya.
Pemeliharaan dalam wadah akuarium harus menjaga kualitas air dengan cara dilakukan penyedotan atau penyiponan yang dilakukan minimalnya sehari 1 kali, kegiatan ini bertujuan untuk membuang kotoran dan sisa pakan, sehingga kualitas airnya terjaga. Proses kegiatan penyiponan ini bisa digantikan dengan cara memasang sistem filtrasi. Filter fungsi untuk menjaga kesehatan sebuah akuarium. Filter membuat air bergerak, sirkulasi, juga merupakan tempat bagi bakteri yang menguntungkan. Bakteri yang tumbuh di dalam filter akan menguraikan amonia yang di produksi kotoran ikan dan lainnya. Sehingga proses perawatannya bisa dilakukan minimalnya 3 hari sekali dengan cara mencuci filter yang digunakan.
Pemilihan wilayah budidaya ikan hias tidak sesulit ketika akan memilih lahan untuk ikan konsumsi, usaha budidaya ikan hias dapat menempati lahan-lahan yang sempit dan kita bisa melakukannya di dalam ruangan. Hal ini berarti lahan yang sempit bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Proses kegiatan budidaya ikan hias diawali dengan mempersiapkan wadah budidaya sesuai yang tersedia di lingkungan. Tahapan persiapan wadah yakni :
1. Pencucian wadah
2. Pengeringan wadah
3. Pengisian air.
Wadah yang baik harus ditunjang dengan kondisi air yang baik pula. Air yang baik digunakan untuk budidaya adalah yang memiliki karakteristik sebagai berikut: suhu 28- 320C, pH/keasaman perairan 6-8, salinitas air tawar 0-5 ppt, air payau 6-29 ppt, dan air laut 30-35 ppt. Proses pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari minimal 1 kali.
1. Alat ukur suhu adalah termometer.
2. Alat ukur salinitas adalah salinometer atau refraktometer.
3. Alat ukur keasaman/pH adalah pH meter/pH digital/ kertas pH indikator.
Perencanaan adalah serangkaian tahapan yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan.
Jadwal kegiatan budidaya adalah jadwal kegiatan tahapan budidaya disertai waktu pelaksanaan sesuai tahapan perkembangan ikan hias.Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembuatan wadah budidaya ikan hias (akuarium) adalah kaca, pisau kaca, lem kaca, tembakan lem, lakban dan cutter. Ukuran akuarium dapat disesuaikan dengan keinginan dan tempat.
Kegiatan budidaya ikan hias dalam wadah akuarium lebih baik mempergunakan sistem filter. Filter adalah satu alat yang dipakai untuk menyaring benda-benda spesifik yang tidak sesuai bagi kehidupan ikan. Pada pemeliharaan sistem filter, bahan yang merusak kualitas air yaitu : amonia, bahan padatan, residu organik, serta bahan kimia lain. Oleh karenanya, filter harus ada jika ingin ikan yang dipelihara hidup dengan sehat.
Apabila filter sulit didapat maka kita dapat melakukan penyiponan 2 kali dalam sehari untuk menjaga kualitas airnya. Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah persegi panjang. Adapun akuarium berbentuk lainnya bisa saja disesuaikan dengan tempat yang tersedia.
Kegiatan budidaya diawali dengan perencanaan dan penjadwalan, yang sangat terencana dengan baik karena dua hal tersebut dapat mempengaruhi produktifitas budidaya.
Jadwal kegiatan budidaya adalah tahapan kegiatan budidaya disertai waktu pelaksanaan sesuai tahapan perkembangan ikan hias.
Jadwal kegiatan budidaya penting untuk pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan sesuai waktunya, memudahkan kegiatan dan disiplin sesuai jadwal perlu dilaksanakan.
Ketika semua kegiatan sesuai jadwal, maka dapat mengendalikan hambatan-hambatan dalam produksi budidaya seperti kualitas air yang kurang baik serta hama penyakit ikan yang dapat mempengaruhi produksi.
Jenis ikan hias banyak tersebar di wilayah perairan Indonesia. Ikan hias dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan salinitasnya, yaitu ikan hias tawar dan ikan hias laut.
Ikan hias laut saat ini diperoleh dengan cara penangkapan saja sedangakan ikan hias air tawar sudah mulai dibudidayakan.
Ikan Koi adalah ikan hias yang sejenis dengan mas. Koi ini memiliki banyak jenis berdasarkan corak di tubuh, diantaranya :
Proses budidaya koi bisa dilakukan dengan cara pemijahan buatan, dibantu campur tangan manusia dan bantuan hormon gonadotropi dengan salah satu contoh merk dagang di sebut ovaprim.
Cupang merupakan salah satu ikan hias yang paling popular di Indonesia. Bahkan ikan jenis ini sering diikut sertakan dalam berbagai macam kontes ikan hias kelas dunia. Ikan air tawar ini banyak digemari oleh pecinta ikan hias karena memiliki sirip yang lebar dengan beraneka ragam warna. Cupang berasal Asia Tenggara antara lain Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia. Betta channoides merupakan jenis ikan cupang yang habitat aslinya berasal dari daerah Pampang, Kalimantan Timur.
Berdasarkan cara berkembang biak, cupang dibedakan menjadi 2, mouth breeder dan bubble nest. Mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya dalam mulut, sedangkan bubble nest merupakan jenis yang berkembang biak dengan menggunakan busa (gelembung udara) sebagai tempat penyimpanan telur.
Ikan arwana adalah ikan hias yang sangat mahal karena dikenal keindahannya, habitat ikan ini hidup di sungai. Diantara ikan hias arwana jenis yang paling mahal adalah arwana Super red, ikan ini dikenal sebagai ikan purbakala, karena memiliki bentuk serta penampilan cantik dan unik. Proses perkembangbiakan ikan arwana memiliki keistimewaan diman ikan jantan bertugas memeram dan memelihara telur-telur didalam mulut selama 40-50 hari sampai menetas, sedngkan ikan ikan betina hanya bertelur saja.
Pemeliharaan ikan mas koki tidak dicampur dengan ikan jenis lain. Sedangkan akuariumnya lebih baik di beri tanaman air, kerang atau kayu bakau sebagai hiasan. Biarkan lumut dan tanaman air tumbuh, tanaman air ini akan jadi makanan ikan yang bagus untuk kecerahan warna ikan koki. Lumut dan tanaman air mengandung sitokinin, yang dapat menambah cerah warna merah dan orange. Kaca akuarium tetap bersih agar enak dipandang. Tidak perlu dikhawatirkan jamur di kaca, beberapa jamur tidak akan menjadi penyakit bagi ikan mas koki.
Guppy awalnya hidup di perairan payau, bereproduksi dengan cara beranak sehingga pemijahan tergolong mudah, dan anak guppy yang baru lahirpun langsung dapat berenang dengan baik. Sama seperti ikan hias umumnya guppy jantan berwarna lebih cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang dibandingkan guppy betinanya.
Guppy memiliki 4 macam varietasnya berdasarkan bentuk ekor, yaitu :
1. Wide tail (ekor lebar)
2. Sword tail (ekor panjang)
3. Short tail (ekor pendek)
4. Swallow/Ribbon
Louhan adalah ikan jenis kelompok ciclid, memiliki hubungan kekerabatan dengan ikan nila. Ikan Louhan hasil rekayasa DNA. Ikan ini memiliki harga yang tinggi karena sebagian orang memiliki kepercayaan dapat memberikan keberuntungan.
Discus adalah ikan yang memiliki keunikan tersendiri dimana ikan ini memiliki sifat kesetiaan yang tinggi. Apabila pasangannya mati, maka tidak mencari pasangan lain lagi. Diskus jantan umumnya memiliki postur tubuh yang lebih besar dengan bentuk forehead lebih kekar atau kasar. Sementara itu, diskus betina umumnya berukuran lebih kecil dengan bentuk forehead lebih halus.
Membedakan kelamin diskus dilihat dari betuk mulut dan hidung. Pada tahap dewasa, diskus betina memiliki bibir yang simetris, sama besar antara bibir atas dengan bibir bawah. Sedangkan diskus jantan, bibir atasnya lebih menonjol. Jika melihat hidungnya, maka jantan mempunyai bentuk agak bengkok, berlainan dengan betina yang hidungnya berbentuk lurus. Dilihat dari sekitar sirip dubur, pada diskus jantan ratarata lurus sedangkan pada diskus betina bentuknya membulat. Melihat gerakannya, diskus jantan mempunyai pergerakan yang lebih agresif dari diskus betina.
Ikan hias air laut jenis Blue tangs dan Yellow tangs adalah ikan hias laut yang memiliki warna menarik dan memiliki habitat di daerah terumbu karang. Ikan Blue tangs memiliki nama lokal botana biru, banyak didaerah perairan laut Sumatra Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Yellow tangs memiliki sebutan lokal burung laut kuning, ikan jenis ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Plankton yang hidup diantara terumbu karang menjadi makan utama. Pada pemeliharaan di akuarium air laut, ikan ini diberi makan rebon (kelompok krustase) yang berukuran kecil.
Ikan Clownfish hidup bersimbiosis dengan anemone laut, dimana ikan ini menggunakan anemone sebagai tempat hidupnya secara koloni. Ikan jenis ini hidup di perairan Indonesia. Clownfish lebih dikenal dengan istilah ikan nemo.
Simbiosis mutualisme terjalin antara ikan nemo dan anemone laut. Anemon akan melindungi ikan badut dari predator karena anemon memiliki racun yang mematikan tersebut dan ikan badut akan menangkal ikan kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dan sebagainya.
Kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon. Anemon memiliki sengatan beracun yang hanya dapat diperoleh ikan badut. Mekanisme tersebut dapat terjadi karena adanya lapisan lendir pada ikan badut (berbahan dasar gula). Hal ini akan menjadikan anemon tidak mengenali ikan badut sebagai musuh sehingga anemon tidak menyengat ikan badut. Sebutan lokal dari ikan Butterfly fish adalah kepe-kepe, yang terlihat di gambar termasuk jenis ikan kepe monyong, ikan ini hidup di daerah terumbu karang dan menjadikan terumbu karang sebagai sumber tempat makanannya. Apabila memelihara ikan ini dalam akuarium maka tidak disarankan disatukan dengan terumbu karang yang asli karena akan habis dimakan.
Sarana produksi ikan hias meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam proses budidaya. Alat yang digunakan berupa alat-alat perikanan untuk proses budidaya, dengan jenis bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Benih
2. Pakan
3. Obat-obatan
Induk dibutuhkan pada saat proses budidaya dari mulai dari fase pembenihan, apabila budidaya dimulai fase pendederan maka dibutuhkan benih.
Intrumen yang digunakan dalam kegiatan budidaya ikan hias terdiri dari alat, wadah budidaya, aerasi dan seser. Proses persiapan alat budidaya ikan hias meliputi tahapan sebagai berikut :
1. Wadah budidaya ikan hias
Wadah yang digunakan haruslah bersih dan terbebas dari sumber penyakit yang berasal dari jamur, bakteri ataupun parasit. Sebelum menggunakan wadah maka harus menguji wadah budidaya tersebut agar tidak bocor.
2. Instalansi aerasi
Suplai oksigen dalam wadah budidaya menjadi bagian yang sangat penting, skala budidaya yang kecil atau jumlah wadah budidayanya sedikit biasanya menggunakan alat yang yaitu aerator. Jika wadah yang digunakan banyak maka menggunakan blower. Pada wadah kolam atau bak yang berukuran besar suplay oksigen digunakan dengan sirkulasi masuk dan keluarnya air, sehingga terjadi penggantian air setiap saat.
Proses budidaya ikan hias terdiri atas beberapa tahap yakni: pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pada setiap tahap kegiatan dapat dilakukan pemanenan hanya saja ukuran ikan yang dipanen mengalami ukuran yang berbeda-beda. Pada fase pembesaran yang dihasilkan berupa ikan calon induk yang memang siap untuk di pijahkan.
Selama pemeliharaan memungkinkan ikan terkena penyakit yang dipicu oleh kualitas air yang buruk dan genetis ikan tersebut. Penyakit ikan digolongkan menjadi 2 jenis yaitu parasite dan non parasite. Parasit biasanya berupa jamur, bakteri, dan cacing. Serangan penyakit akibat parasit dapat menular secara kontak fisik antar ikan. Penyakit ini disebabkan kondisi tubuh yang menurun. Penyakit parasit menyerang insang, kulit, sirip dan bagian dalam tubuh ikan. Penyakit non parasit biasanya akibat dari pakan, lingkungan, dan genetik ikan.
Adanya zat kimia yang berlebih di perairan dapat mempengaruhi kualitas air. Kualitas air yang tidak sesuai dengan kebiasaan hidup ikan dapat mengakibatkan penyakit.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasailan panen, yaitu kondisi ikan, lingkungan, dan pemeliharaan. Hasil panen bisa maksimal dan berkualitas jika dipanen pada waktu yang tepat. Produk perikanan merupakan produk yang mudah rusak (perisable) sehingga butuh penanganan khusus. Memanen ikan hias biasanya untuk di jual sebagai ikan hiasan ataupun sebagai induk ikan untuk dipijahkan lagi. Sehingga dalam proses pemanenan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai ikan tersebut rusak karena luka atau siripnya mengalami sobek. Jenis pemanenan ada dua macam :
1. Panen sebagian yaitu memanen ikan dalam satu wadah budidaya, dimana ukuran ikan yang akan dipanen harus sesuai dengan keinginan pembeli saja, sementara ikan yang ukurannya tidak sesuai keinginan pembeli tetap dipelihara.
2. Panen total yaitu panen dimana seluruh ikan yang dipelihara dalam satu wadah di panen semuanya.
Pada proses kegiatan budidaya/pemeliharaan harus disiapkan mulai dari wadah yang digunakan. Akuarium yang akan digunakan harus dalam kondisi bersih dan tidak bocor. Air yang digunakan adalah air yang sudah diendapkan, bertujuan untuk tumbuhnya pakan alami. Kepadatan ikan dalam akuarium tidak boleh terlalu padat, disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipelihara. Apabila terlalu padat, ikan akan mengalami stress sehingga stamina tubuh ikan mengalami penurunan dan bisa berakibat terkena penyakit. Penebaran benih ikan ke dalam akuarium sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di hitung jumlahnya supaya dapat diketahui padat tebar dan kemampuan ikan bertahan sampai panen.
Pada penebaran benih ikan harus melalui proses aklimatisasi yaitu proses adaptasi/ penyesuaian suhu dalam wadah budidaya yang akan digunakan dengan wadah plastik yang membawa benih tersebut. Cara aklimatisasi yaitu dengan menyimpan plastik yang berisi benih di dalam wadah budidaya yang akan digunakan sebagai wadah pemeliharaan selama 5-15 menit. Setelah itu barulah ikan ditebar.
Pemeliharaan ikan hias meliputi pemberian pakan ikan dan penyiponan. Pemberian pakan ikan sebaiknya berupa pakan alami karena memiliki kandungan protein yang tinggi, sesuai dengan bukaan mulut ikan, dan bergerak-gerak sehingga menarik perhatian ikan. Pemberian pakan ikan dilakukan sehari 3 kali. Apabila pakan alami tidak tersedia bisa digantikan dengan pellet.
Penyiponan adalah pengambilan kotoran ikan dan sisa pakan yang berada di dasar perairan menggunakan selang yang diameternya disesuaikan dengan ukuran ikan agar ikan tidak ikut masuk kedalam selang. Penyiponan dilakukan sehari 2 kali (pagi hari setelah makan dan sore hari). Setiap dua hari sekali dilakukan penggantian air dengan cara membuang air sebanyak 70 0% dari volume akuarium.
Setiap ikan yang akan di tebar harus di lakukan aklimatisasi terlebih dahulu agar ikan mampu beradaptasi dengan baik. Aklimatisasi yaitu proses pengadaptasian ikan dengan lingkungannya, caranya dengan menyimpan plastik packing yang berisi ikan dalam wadah budidaya selama 5-15 menit, baru ikan di tebar atau dibiarkan keluar dengan sendirinya.
Tahapan proses budidaya
1. Berikan pemahaman pada peserta didik tentang alat yang digunakan pada kegiatan budidaya ikan
hias.
2. Manfaatkan barang bekas yang ada disekitarmu untuk budidaya ikan hias.
3. Mintalah peserta didik merancang model wadah budidaya ikan hias. Berikan penjelasan gambar dan alasan memilih bahan dan model tersebut.
Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII
Ikan hias yang memiliki bentuk dan warna yang khas Indonesia. Kekhasan ini tidak dimiliki oleh negara lain. Indonesia memiliki 400 jenis ikan hias air tawar khas Indonesia dan 650 jenis ikan hias air laut khas Indonesia. Hal ini membuat negara kita termasuk pengekspor ikan hias terbesar.
Dalam kegiatan mengeksport ikan hias biasanya menggunakan alat transportasi udara yaitu pesawat. Ikan yang masuk dan keluar negara kita harus diperiksa di karantina ikan terlebih dahulu yang dimiliki oleh Kementrian Kelautan dan Perikanan. Hal ini bertujuan untuk memastikan ikan yang masuk atau keluar negara kita terbebas dari penyakit ikan.
Proses budidaya ikan hias memungkinkan dibudidayakan pada setiap wilayah. Kegiatan budidaya ikan hias dapat dilakukan dalam wadah budidaya yang sangat sederhana serta tidak membutuhkan lahan luas. Budidaya ikan hias dominan dilakukan didalam ruangan, sehingga lebih mudah memanipulasi lingkungan perairan.
Jenis wadah yang digunakan pada budidaya ikan hias hampir sama dengan wadah budidaya ikan konsumsi yaitu dapat menggunaka kolam, bak terpal, bak fiber dan akuarium. Pemeliharaan ikan hias lebih dominan menggunakan wadah akuarium karena lebih sederhana tidak membutuhkan tempat yang luas, pemeliharaannya mudah serta dapat kita jadikan sebagai hiasan di dalam ruangan.
Wadah budidaya ikan hias berupa kolam dan bak digunakan untuk ikan hias yang berukuran lebih dari 25 cm seperti koi, alligator, arwana dan sebagainya. Proses pemeliharaan ikan hias harus menjaga warna air agar selalu bening dan dapat dilihat keindahan ikannya.
Pemeliharaan dalam wadah akuarium harus menjaga kualitas air dengan cara dilakukan penyedotan atau penyiponan yang dilakukan minimalnya sehari 1 kali, kegiatan ini bertujuan untuk membuang kotoran dan sisa pakan, sehingga kualitas airnya terjaga. Proses kegiatan penyiponan ini bisa digantikan dengan cara memasang sistem filtrasi. Filter fungsi untuk menjaga kesehatan sebuah akuarium. Filter membuat air bergerak, sirkulasi, juga merupakan tempat bagi bakteri yang menguntungkan. Bakteri yang tumbuh di dalam filter akan menguraikan amonia yang di produksi kotoran ikan dan lainnya. Sehingga proses perawatannya bisa dilakukan minimalnya 3 hari sekali dengan cara mencuci filter yang digunakan.
Pemilihan wilayah budidaya ikan hias tidak sesulit ketika akan memilih lahan untuk ikan konsumsi, usaha budidaya ikan hias dapat menempati lahan-lahan yang sempit dan kita bisa melakukannya di dalam ruangan. Hal ini berarti lahan yang sempit bisa menghasilkan produksi yang maksimal.
Proses kegiatan budidaya ikan hias diawali dengan mempersiapkan wadah budidaya sesuai yang tersedia di lingkungan. Tahapan persiapan wadah yakni :
1. Pencucian wadah
2. Pengeringan wadah
3. Pengisian air.
Wadah yang baik harus ditunjang dengan kondisi air yang baik pula. Air yang baik digunakan untuk budidaya adalah yang memiliki karakteristik sebagai berikut: suhu 28- 320C, pH/keasaman perairan 6-8, salinitas air tawar 0-5 ppt, air payau 6-29 ppt, dan air laut 30-35 ppt. Proses pengukuran kualitas air dilakukan setiap hari minimal 1 kali.
1. Alat ukur suhu adalah termometer.
2. Alat ukur salinitas adalah salinometer atau refraktometer.
3. Alat ukur keasaman/pH adalah pH meter/pH digital/ kertas pH indikator.
Perencanaan adalah serangkaian tahapan yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan.
Jadwal kegiatan budidaya adalah jadwal kegiatan tahapan budidaya disertai waktu pelaksanaan sesuai tahapan perkembangan ikan hias.Alat dan bahan yang digunakan dalam kegiatan pembuatan wadah budidaya ikan hias (akuarium) adalah kaca, pisau kaca, lem kaca, tembakan lem, lakban dan cutter. Ukuran akuarium dapat disesuaikan dengan keinginan dan tempat.
Kegiatan budidaya ikan hias dalam wadah akuarium lebih baik mempergunakan sistem filter. Filter adalah satu alat yang dipakai untuk menyaring benda-benda spesifik yang tidak sesuai bagi kehidupan ikan. Pada pemeliharaan sistem filter, bahan yang merusak kualitas air yaitu : amonia, bahan padatan, residu organik, serta bahan kimia lain. Oleh karenanya, filter harus ada jika ingin ikan yang dipelihara hidup dengan sehat.
Apabila filter sulit didapat maka kita dapat melakukan penyiponan 2 kali dalam sehari untuk menjaga kualitas airnya. Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah persegi panjang. Adapun akuarium berbentuk lainnya bisa saja disesuaikan dengan tempat yang tersedia.
Kegiatan budidaya diawali dengan perencanaan dan penjadwalan, yang sangat terencana dengan baik karena dua hal tersebut dapat mempengaruhi produktifitas budidaya.
Jadwal kegiatan budidaya adalah tahapan kegiatan budidaya disertai waktu pelaksanaan sesuai tahapan perkembangan ikan hias.
Jadwal kegiatan budidaya penting untuk pelaksanaan kegiatan yang harus dilakukan sesuai waktunya, memudahkan kegiatan dan disiplin sesuai jadwal perlu dilaksanakan.
Ketika semua kegiatan sesuai jadwal, maka dapat mengendalikan hambatan-hambatan dalam produksi budidaya seperti kualitas air yang kurang baik serta hama penyakit ikan yang dapat mempengaruhi produksi.
Jenis ikan hias banyak tersebar di wilayah perairan Indonesia. Ikan hias dikelompokkan menjadi dua kategori berdasarkan salinitasnya, yaitu ikan hias tawar dan ikan hias laut.
Ikan hias laut saat ini diperoleh dengan cara penangkapan saja sedangakan ikan hias air tawar sudah mulai dibudidayakan.
Ikan Koi adalah ikan hias yang sejenis dengan mas. Koi ini memiliki banyak jenis berdasarkan corak di tubuh, diantaranya :
Proses budidaya koi bisa dilakukan dengan cara pemijahan buatan, dibantu campur tangan manusia dan bantuan hormon gonadotropi dengan salah satu contoh merk dagang di sebut ovaprim.
Cupang merupakan salah satu ikan hias yang paling popular di Indonesia. Bahkan ikan jenis ini sering diikut sertakan dalam berbagai macam kontes ikan hias kelas dunia. Ikan air tawar ini banyak digemari oleh pecinta ikan hias karena memiliki sirip yang lebar dengan beraneka ragam warna. Cupang berasal Asia Tenggara antara lain Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Indonesia. Betta channoides merupakan jenis ikan cupang yang habitat aslinya berasal dari daerah Pampang, Kalimantan Timur.
Berdasarkan cara berkembang biak, cupang dibedakan menjadi 2, mouth breeder dan bubble nest. Mouth breeder yaitu ikan cupang yang mengerami telurnya dalam mulut, sedangkan bubble nest merupakan jenis yang berkembang biak dengan menggunakan busa (gelembung udara) sebagai tempat penyimpanan telur.
Ikan arwana adalah ikan hias yang sangat mahal karena dikenal keindahannya, habitat ikan ini hidup di sungai. Diantara ikan hias arwana jenis yang paling mahal adalah arwana Super red, ikan ini dikenal sebagai ikan purbakala, karena memiliki bentuk serta penampilan cantik dan unik. Proses perkembangbiakan ikan arwana memiliki keistimewaan diman ikan jantan bertugas memeram dan memelihara telur-telur didalam mulut selama 40-50 hari sampai menetas, sedngkan ikan ikan betina hanya bertelur saja.
Pemeliharaan ikan mas koki tidak dicampur dengan ikan jenis lain. Sedangkan akuariumnya lebih baik di beri tanaman air, kerang atau kayu bakau sebagai hiasan. Biarkan lumut dan tanaman air tumbuh, tanaman air ini akan jadi makanan ikan yang bagus untuk kecerahan warna ikan koki. Lumut dan tanaman air mengandung sitokinin, yang dapat menambah cerah warna merah dan orange. Kaca akuarium tetap bersih agar enak dipandang. Tidak perlu dikhawatirkan jamur di kaca, beberapa jamur tidak akan menjadi penyakit bagi ikan mas koki.
Guppy awalnya hidup di perairan payau, bereproduksi dengan cara beranak sehingga pemijahan tergolong mudah, dan anak guppy yang baru lahirpun langsung dapat berenang dengan baik. Sama seperti ikan hias umumnya guppy jantan berwarna lebih cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang dibandingkan guppy betinanya.
Guppy memiliki 4 macam varietasnya berdasarkan bentuk ekor, yaitu :
1. Wide tail (ekor lebar)
2. Sword tail (ekor panjang)
3. Short tail (ekor pendek)
4. Swallow/Ribbon
Louhan adalah ikan jenis kelompok ciclid, memiliki hubungan kekerabatan dengan ikan nila. Ikan Louhan hasil rekayasa DNA. Ikan ini memiliki harga yang tinggi karena sebagian orang memiliki kepercayaan dapat memberikan keberuntungan.
Discus adalah ikan yang memiliki keunikan tersendiri dimana ikan ini memiliki sifat kesetiaan yang tinggi. Apabila pasangannya mati, maka tidak mencari pasangan lain lagi. Diskus jantan umumnya memiliki postur tubuh yang lebih besar dengan bentuk forehead lebih kekar atau kasar. Sementara itu, diskus betina umumnya berukuran lebih kecil dengan bentuk forehead lebih halus.
Membedakan kelamin diskus dilihat dari betuk mulut dan hidung. Pada tahap dewasa, diskus betina memiliki bibir yang simetris, sama besar antara bibir atas dengan bibir bawah. Sedangkan diskus jantan, bibir atasnya lebih menonjol. Jika melihat hidungnya, maka jantan mempunyai bentuk agak bengkok, berlainan dengan betina yang hidungnya berbentuk lurus. Dilihat dari sekitar sirip dubur, pada diskus jantan ratarata lurus sedangkan pada diskus betina bentuknya membulat. Melihat gerakannya, diskus jantan mempunyai pergerakan yang lebih agresif dari diskus betina.
Ikan hias air laut jenis Blue tangs dan Yellow tangs adalah ikan hias laut yang memiliki warna menarik dan memiliki habitat di daerah terumbu karang. Ikan Blue tangs memiliki nama lokal botana biru, banyak didaerah perairan laut Sumatra Bagian Barat dan Indonesia Bagian Timur. Yellow tangs memiliki sebutan lokal burung laut kuning, ikan jenis ini sangat jarang ditemukan di Indonesia. Plankton yang hidup diantara terumbu karang menjadi makan utama. Pada pemeliharaan di akuarium air laut, ikan ini diberi makan rebon (kelompok krustase) yang berukuran kecil.
Ikan Clownfish hidup bersimbiosis dengan anemone laut, dimana ikan ini menggunakan anemone sebagai tempat hidupnya secara koloni. Ikan jenis ini hidup di perairan Indonesia. Clownfish lebih dikenal dengan istilah ikan nemo.
Simbiosis mutualisme terjalin antara ikan nemo dan anemone laut. Anemon akan melindungi ikan badut dari predator karena anemon memiliki racun yang mematikan tersebut dan ikan badut akan menangkal ikan kupu-kupu (Butterfly Fish) yang suka memakan anemon. Ikan badut juga akan memakan invertebrata kecil yang melekat di tentakel anemon yang membahayakan anemon (parasit) dan membantu membersihkan anemon dari kotoran seperti pasir dan sebagainya.
Kotoran dari ikan badut memberikan nutrisi untuk anemon. Anemon memiliki sengatan beracun yang hanya dapat diperoleh ikan badut. Mekanisme tersebut dapat terjadi karena adanya lapisan lendir pada ikan badut (berbahan dasar gula). Hal ini akan menjadikan anemon tidak mengenali ikan badut sebagai musuh sehingga anemon tidak menyengat ikan badut. Sebutan lokal dari ikan Butterfly fish adalah kepe-kepe, yang terlihat di gambar termasuk jenis ikan kepe monyong, ikan ini hidup di daerah terumbu karang dan menjadikan terumbu karang sebagai sumber tempat makanannya. Apabila memelihara ikan ini dalam akuarium maka tidak disarankan disatukan dengan terumbu karang yang asli karena akan habis dimakan.
Sarana produksi ikan hias meliputi alat dan bahan yang digunakan dalam proses budidaya. Alat yang digunakan berupa alat-alat perikanan untuk proses budidaya, dengan jenis bahan yang digunakan sebagai berikut:
1. Benih
2. Pakan
3. Obat-obatan
Induk dibutuhkan pada saat proses budidaya dari mulai dari fase pembenihan, apabila budidaya dimulai fase pendederan maka dibutuhkan benih.
Intrumen yang digunakan dalam kegiatan budidaya ikan hias terdiri dari alat, wadah budidaya, aerasi dan seser. Proses persiapan alat budidaya ikan hias meliputi tahapan sebagai berikut :
1. Wadah budidaya ikan hias
Wadah yang digunakan haruslah bersih dan terbebas dari sumber penyakit yang berasal dari jamur, bakteri ataupun parasit. Sebelum menggunakan wadah maka harus menguji wadah budidaya tersebut agar tidak bocor.
2. Instalansi aerasi
Suplai oksigen dalam wadah budidaya menjadi bagian yang sangat penting, skala budidaya yang kecil atau jumlah wadah budidayanya sedikit biasanya menggunakan alat yang yaitu aerator. Jika wadah yang digunakan banyak maka menggunakan blower. Pada wadah kolam atau bak yang berukuran besar suplay oksigen digunakan dengan sirkulasi masuk dan keluarnya air, sehingga terjadi penggantian air setiap saat.
Proses budidaya ikan hias terdiri atas beberapa tahap yakni: pembenihan, pendederan dan pembesaran. Pada setiap tahap kegiatan dapat dilakukan pemanenan hanya saja ukuran ikan yang dipanen mengalami ukuran yang berbeda-beda. Pada fase pembesaran yang dihasilkan berupa ikan calon induk yang memang siap untuk di pijahkan.
Selama pemeliharaan memungkinkan ikan terkena penyakit yang dipicu oleh kualitas air yang buruk dan genetis ikan tersebut. Penyakit ikan digolongkan menjadi 2 jenis yaitu parasite dan non parasite. Parasit biasanya berupa jamur, bakteri, dan cacing. Serangan penyakit akibat parasit dapat menular secara kontak fisik antar ikan. Penyakit ini disebabkan kondisi tubuh yang menurun. Penyakit parasit menyerang insang, kulit, sirip dan bagian dalam tubuh ikan. Penyakit non parasit biasanya akibat dari pakan, lingkungan, dan genetik ikan.
Adanya zat kimia yang berlebih di perairan dapat mempengaruhi kualitas air. Kualitas air yang tidak sesuai dengan kebiasaan hidup ikan dapat mengakibatkan penyakit.
Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasailan panen, yaitu kondisi ikan, lingkungan, dan pemeliharaan. Hasil panen bisa maksimal dan berkualitas jika dipanen pada waktu yang tepat. Produk perikanan merupakan produk yang mudah rusak (perisable) sehingga butuh penanganan khusus. Memanen ikan hias biasanya untuk di jual sebagai ikan hiasan ataupun sebagai induk ikan untuk dipijahkan lagi. Sehingga dalam proses pemanenan dilakukan dengan hati-hati jangan sampai ikan tersebut rusak karena luka atau siripnya mengalami sobek. Jenis pemanenan ada dua macam :
1. Panen sebagian yaitu memanen ikan dalam satu wadah budidaya, dimana ukuran ikan yang akan dipanen harus sesuai dengan keinginan pembeli saja, sementara ikan yang ukurannya tidak sesuai keinginan pembeli tetap dipelihara.
2. Panen total yaitu panen dimana seluruh ikan yang dipelihara dalam satu wadah di panen semuanya.
Pada proses kegiatan budidaya/pemeliharaan harus disiapkan mulai dari wadah yang digunakan. Akuarium yang akan digunakan harus dalam kondisi bersih dan tidak bocor. Air yang digunakan adalah air yang sudah diendapkan, bertujuan untuk tumbuhnya pakan alami. Kepadatan ikan dalam akuarium tidak boleh terlalu padat, disesuaikan dengan ukuran ikan yang dipelihara. Apabila terlalu padat, ikan akan mengalami stress sehingga stamina tubuh ikan mengalami penurunan dan bisa berakibat terkena penyakit. Penebaran benih ikan ke dalam akuarium sebaiknya dilakukan dengan hati-hati dan di hitung jumlahnya supaya dapat diketahui padat tebar dan kemampuan ikan bertahan sampai panen.
Pada penebaran benih ikan harus melalui proses aklimatisasi yaitu proses adaptasi/ penyesuaian suhu dalam wadah budidaya yang akan digunakan dengan wadah plastik yang membawa benih tersebut. Cara aklimatisasi yaitu dengan menyimpan plastik yang berisi benih di dalam wadah budidaya yang akan digunakan sebagai wadah pemeliharaan selama 5-15 menit. Setelah itu barulah ikan ditebar.
Pemeliharaan ikan hias meliputi pemberian pakan ikan dan penyiponan. Pemberian pakan ikan sebaiknya berupa pakan alami karena memiliki kandungan protein yang tinggi, sesuai dengan bukaan mulut ikan, dan bergerak-gerak sehingga menarik perhatian ikan. Pemberian pakan ikan dilakukan sehari 3 kali. Apabila pakan alami tidak tersedia bisa digantikan dengan pellet.
Penyiponan adalah pengambilan kotoran ikan dan sisa pakan yang berada di dasar perairan menggunakan selang yang diameternya disesuaikan dengan ukuran ikan agar ikan tidak ikut masuk kedalam selang. Penyiponan dilakukan sehari 2 kali (pagi hari setelah makan dan sore hari). Setiap dua hari sekali dilakukan penggantian air dengan cara membuang air sebanyak 70 0% dari volume akuarium.
Setiap ikan yang akan di tebar harus di lakukan aklimatisasi terlebih dahulu agar ikan mampu beradaptasi dengan baik. Aklimatisasi yaitu proses pengadaptasian ikan dengan lingkungannya, caranya dengan menyimpan plastik packing yang berisi ikan dalam wadah budidaya selama 5-15 menit, baru ikan di tebar atau dibiarkan keluar dengan sendirinya.
Tahapan proses budidaya
1. Berikan pemahaman pada peserta didik tentang alat yang digunakan pada kegiatan budidaya ikan
hias.
2. Manfaatkan barang bekas yang ada disekitarmu untuk budidaya ikan hias.
3. Mintalah peserta didik merancang model wadah budidaya ikan hias. Berikan penjelasan gambar dan alasan memilih bahan dan model tersebut.
Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII