Saat melakukan praktek pengolahan hasil samping bahan pangan serealia, ingatkan peserta didik tentang keselamatan kerja dan pentingnya memperhatikan keselamatan kerja. Ikuti instruksi dan langkah kerja yang tepat sesuai prosedur. Hati-hati dengan benda tajam. Setelah mengikuti serangkaian kegiatan praktik pengolahan non pangan dari bahan hasil samping serealia, mintalah peserta didik memberikan penilaian kelompok dan refleksi diri. Peserta didik diminta mengungkapkan pengalamannya selama melaksanakan kegiatan pengolahan non pangan dari bahan hasil samping serealia. Tanyakan pada peserta didik hal-hal berikut:
1. Setelah belajar pengolahan non pangan dari bahan hasil samping serealia berminatkah mengembangkan mencoba membuatnya di lingkunganmu dengan memanfaatkan bahan serealia yang ada?
2. Adakah ide/inspirasi untuk membuat produk olahan non pangan dari bahan hasil samping serealia yang inovatif?
Pakan ternak alternative dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Harga pangan yang semakin meningkat membuat peternak harus mencari pakan alternative untuk memenuhi kebutuhan pangan ternak.
Kulit singkong sebagai bahan samping dari tanaman singkong dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan serat yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Presentase limbah kulit bagian dalam( berwarna putih kemerah-merahan dan halus) 8-15% dari total berat singkong.
Kendala dalam pemanfaatan kulit singkong adalah rendahnya kadar protein, tingginya kadar serat kasar, dan tingginya kadar senyawa toksik sianogenik. Fermentasi substrat padat menggunakan kapang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan nilai nutrisi dan menghilangkan senyawa toksik kulit singkong. Pertumbuhan kapang pada proses fermentasi meningkatkan kadar protein bila ditambahkan nitrogen, sedangkan aktivitas degradasi serat dan glukosianida menurunkan kadar serat dan sianida. Proses fermentasi substrat padat yang telah dilaporkan dapat menggunakan hanya kulit singkong atau dicampurkan dengan gandum. kulit singkong terfermentasi dapat digunakan hingga 10% sebagai bahan pakan unggas pengganti jagung.
Pengemasan produk penting diperhatikan demi menjaga kualitas produk yang telah dihasilkan. Pengemasan pakan dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas pakan, karena dengan pengemasan yang baik proses penurunan mutu pakan dapat ditekan. Wadah untuk pengemasan pakan sangat beragam, mulai dari karung plastik, kertas semen dan plastik tebal, untuk kapasitas besar dan kapasitas kecil dapat digunakan aluminium.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyimpaman, yakni hindari dari serangga, organisme mikroskopis dan perubahan deterioratif, yang akan menyebabkan kehilangan bobot, kualitas, resiko kesehatan dan mutu ekonomis.
Kehadiran serangga dipengaruhi oleh dua faktor : yaitu suhu dan kelembaban. Kelembaban > 70% menyebabkan perkembangan serangga dan jamur pada pakan, bakteri dan jamur tidak dapat hidup pada kelembaban < 29%. Dampak yang ditimbulkan serangan jamur pada pakan antara lain :
1. Produksi racun oleh jamur
2. Timbulnya panas
3. Naiknya kelembaban
4. Munculnya jamur kelopok aspergilus sp.
Hal terpenting dalam penyimpanan bahan pakan dan pakan adalah :
1. Kebersihan ruangan
2. Keluar masuk barang/ pakan
3. Ukuran bantalan kayu dan posisi penumpukkan bahan/pakan.
Sumber : prakarya dan KWU kelas 8 k13
1. Setelah belajar pengolahan non pangan dari bahan hasil samping serealia berminatkah mengembangkan mencoba membuatnya di lingkunganmu dengan memanfaatkan bahan serealia yang ada?
2. Adakah ide/inspirasi untuk membuat produk olahan non pangan dari bahan hasil samping serealia yang inovatif?
Pakan ternak alternative dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pakan ternak. Harga pangan yang semakin meningkat membuat peternak harus mencari pakan alternative untuk memenuhi kebutuhan pangan ternak.
Kulit singkong sebagai bahan samping dari tanaman singkong dimanfaatkan sebagai pakan ternak karena memiliki kandungan serat yang dapat digunakan sebagai sumber energi. Presentase limbah kulit bagian dalam( berwarna putih kemerah-merahan dan halus) 8-15% dari total berat singkong.
Kendala dalam pemanfaatan kulit singkong adalah rendahnya kadar protein, tingginya kadar serat kasar, dan tingginya kadar senyawa toksik sianogenik. Fermentasi substrat padat menggunakan kapang dapat diaplikasikan untuk meningkatkan nilai nutrisi dan menghilangkan senyawa toksik kulit singkong. Pertumbuhan kapang pada proses fermentasi meningkatkan kadar protein bila ditambahkan nitrogen, sedangkan aktivitas degradasi serat dan glukosianida menurunkan kadar serat dan sianida. Proses fermentasi substrat padat yang telah dilaporkan dapat menggunakan hanya kulit singkong atau dicampurkan dengan gandum. kulit singkong terfermentasi dapat digunakan hingga 10% sebagai bahan pakan unggas pengganti jagung.
Pengemasan produk penting diperhatikan demi menjaga kualitas produk yang telah dihasilkan. Pengemasan pakan dimaksudkan untuk mempertahankan kualitas pakan, karena dengan pengemasan yang baik proses penurunan mutu pakan dapat ditekan. Wadah untuk pengemasan pakan sangat beragam, mulai dari karung plastik, kertas semen dan plastik tebal, untuk kapasitas besar dan kapasitas kecil dapat digunakan aluminium.
Hal yang perlu diperhatikan dalam proses penyimpaman, yakni hindari dari serangga, organisme mikroskopis dan perubahan deterioratif, yang akan menyebabkan kehilangan bobot, kualitas, resiko kesehatan dan mutu ekonomis.
Kehadiran serangga dipengaruhi oleh dua faktor : yaitu suhu dan kelembaban. Kelembaban > 70% menyebabkan perkembangan serangga dan jamur pada pakan, bakteri dan jamur tidak dapat hidup pada kelembaban < 29%. Dampak yang ditimbulkan serangan jamur pada pakan antara lain :
1. Produksi racun oleh jamur
2. Timbulnya panas
3. Naiknya kelembaban
4. Munculnya jamur kelopok aspergilus sp.
Hal terpenting dalam penyimpanan bahan pakan dan pakan adalah :
1. Kebersihan ruangan
2. Keluar masuk barang/ pakan
3. Ukuran bantalan kayu dan posisi penumpukkan bahan/pakan.
Sumber : prakarya dan KWU kelas 8 k13