Budidaya ikan

Potensi ikan budidaya sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia, seiring dengan penurunan hasil tangkapan ikan di perairan laut oleh nelayan akibat over fishing, kerusakan habiatat dan meningkatnya biaya operasional penangkapan. Pada kondisi demikian nelayan berkesempatan untuk mencoba melakukan usaha budidaya seiring dengan semakin tingginya permintaan konsumen.
Indonesia mempunyai potensi perairan laut seluas 8,4 juta ha untuk budidaya perikanan laut. Potensi ini baru dimanfaatkan 1%. Potensi perikanan budidaya payau baru dimanfatkan 23.04 %. Potensi perikanan budidaya akan semakin besar karena dapat memanfaatkan lahan budidaya air tawar di kolam, perairan umum dan mina padi.
Wilayah perairan Indonesia sangat luas dan kaya sumberdaya perikanan, dapat dikelompokan menjadi perairan tawar, perairan payau dan perairan laut berdasarkan kadar garamnya. Potensi perikanan tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan mayarakat.
Budidaya ikan konsumsi yang dikembangkan disetiap daerah akan berbeda tergantung kondisi wilayahnya. Lokasi budidaya sangat menentukan wadah budidaya yang tepat. Pemilihan lokasi, penentuan tata letak, desain dan kontruksi wadah budidaya merupakan proses pra produksi yang harus disiapkan dengan baik.
1. Dilihat dari ketinggiannya, termasuk daerah dataran tinggi atau rendah daerahmu?
2. Jenis wadah budidaya ikan konsumsi seperti apa yang banyak digunakan di wilayahmu?
3. Jenis wadah seperti apa yang bisa dikembangkan di wilayahmu dilihat dari potensi yang ada?
Kegiatan budidaya bisa dilakukan dengan skala kecil, yang terpenting produktivitas yang dihasilkan bisa maksimal. Pengembangan budidaya perikanan air tawar mencoba mengatasi keterbatasan lahan melalui budidaya ikan konsumsi di bak yang terbuat dari beton, fiber dan terpal. Budidaya ikan konsumsi menggunakan terpal banyak dikembangkan di berbagai daerah. Hal ini dilakukan karena beberapa kelebihan diantaranya:
1. Tidak memerlukan lahan yang luas dan lebar seperti kolam pada umumnya.
2. Lebih fleksibel bisa ditempatkan di sekitar pekarangan rumah.
3. Efisiensi penggunaan air, karena hanya dilakukan pada awal dan penambahan atau pergantian disesuikan dengan kondisi kualitas air.
4. Dapat dibuat pada kondisi lahan yang poros.
5. Air media budidaya tidak merembes keluar areal sehingga menghemat penggunaan air.
6. Biaya lebih murah dibanding kolam permanen atau semi permanen.
7. Terhindar dari pemangsa ikan liar.
8. Mempermudah pergantian air dan panen.
9. Dapat dijadikan peluang usaha rumahan/mikro.
10. Ikan yang dihasilkan lebih bersih dan tidak berbau.
Akuarium adalah wadah untuk pemeliharaan ikan yang terbuat dari kaca dengan ukuran terbatas.
Jenis ikan yang dipelihara tidak terbatas pada ikan hias.

Keramba jaring apung (cage culture) merupakan sistem budidaya dalam wadah berupa jaring yang mengapung dengan batuan pelampung. Keramba jaring apung (KJA) ditempatkan di perairan umum seperti danau, waduk, selat dan teluk. Keramba jaring apung ditempatkan dengan kedalaman perairan lebih dari 2 m, yang dikenal sebagai kantong jaring apung, keramba kolam terapung dan jaring keramba terapung atau disingkat bajapung. Keunggulan ekonomis budidaya ikan dalam keramba jaring apung adalah.
1. Menambah efisien penggunaan sumberdaya.
2. Konsep pengurungan dan memberi makan dapat meningkatkan produksi.
3. Memberikan pendapatan yang lebih teratur dibanding usaha penagkapan (KJA laut).

Peserta didik diminta untuk menuliskan kelebihan dan kekurangan setiap wadah budidaya.
1. Desain wadah budidaya adalah kerangka bentuk atau rancangan pola wadah budidayan ikan .
2. Kontruksi wadah budidaya ikan berkaitan dengan susunan model dan tataletak wadah bididaya.
3. Desain dan kontruksi wadah budidaya ikan perlu memperhatikan aspek-aspek:
a) Lokasi budidaya berdasarkan pertimbangan umum dan teknis
b) Macam-wadah budidaya berdasarkan bentuk dan jenisnya
c) Bagian- bagian wadah budidaya.
Persiapan wadah budidaya pada proses budidaya bertujuan menciptakan suasana lingkungan hidup ikan agar perairan memiliki suasana yang nyaman. Suasana nyaman bagi ikan yaitu tersedianya air cukup, kwalitas air yang sesuai dengan persyaratan hidup, tersedianya pakan alami yang cukup dan sesuai, dan terhidar dari hama penyakit.
Keberhasilan budidaya ikan sangat dipengaruhi oleh lingkungan perairan. Lingkungan yang baik akan memberikan stimulus yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan ikan.
Perencanaan adalah serangkaian tahapan yang perlu dipersiapkan sebelum melaksanakan kegiatan. Jadwal kegiatan pembuatan wadah budidaya adalah jadwal kegiatan tahapan pembuatan wadah budidaya, disertai waktu pelaksanaannya sesuai tahapan pembuatan.
Penting menyusun jadwal kegiatatan pembuatan untuk mengetahi kegiatan yang harus dilakukan sesuai waktunya, memudahkan mengontrol kegiatan, serta disiplin melakukan kegiatan sesuai jadwal perlu dilaksanakan. Bahan yang digunakan untuk pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi disusaikan dengan lokasi dan ketersediannya.
Pembuatan wadah budidaya dari terpal atau plastik bisa dengan berbagai cara. Pembuatan bak dengan rangka di atas tanah atau pembuatan kolam dengan menggali tanah kemudiandilapisi terpal.
Bahan yang digunakan untuk kontruksi kolam/bak beragam. Kontruksi rangka dapat dibuat dari bamboo, besi, baja ringan, asbes, batako yang disusun. Tiang dapat menggunakan bamboo, kayu, pipa besi, dan tanaman hanjuang.
Pembuangan kolam/bak terpal dapat dibuat permanen ada aliran air masuk dan keluar. Dibuat aliran pembungan sederhana dengan pipa dan saringan. Atau tanpa saluran pembuangan. Pembuangan dilakukan dengan menyedot air ketika akan membuang dan mengganti air kolam/bak.
Pengujian wadah budidaya dilakukan untuk mengetahui sejauh mana wadah budidaya bisa digunakan. Wadah budidaya diuji kekuatannnya menahan air dengan volume tertentu.
Diuji adakah kebocoran pada kolam/ bak yang telah dibuat. Lakukan pengujian wadah budidaya yang telah dibuat dengan mengisi bak/kolam dengan air selama satu malam.

Sumber : buku k13 prakarya dan kewirausahaan kelas VIII