Ayam merupakan unggas yang lebih luas penggunaan dan lebih tinggi permintaannya dibanding jenis unggas lainnya. Selain daging ayam, produk budidaya unggas petelur lainnya adalah daging bebek/itik, atau daging burung puyuh.
Unggas seperti bebek atau burung puyuh lebih banyak dipasarkan dalam bentuk unggas utuh, sedangkan ayam dipasarkan juga dalam bentuk potongan atau tanpa tulang.
Hasil budidaya unggas ayam terdiri dari karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalam. Non karkas (oal) adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk.
Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:
1. Ayam utuh:
Ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya.
2. Ayam potong:
Ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.
3. Ayam tanpa tulang:
Daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam !llet dan ayam giling !llet. Harga ayam yang di!llet dan digiling lebih mahal dari pada harga ayam utuh.
Unggas seperti bebek atau burung puyuh lebih banyak dipasarkan dalam bentuk unggas utuh, sedangkan ayam dipasarkan juga dalam bentuk potongan atau tanpa tulang.
Hasil budidaya unggas ayam terdiri dari karkas dan non karkas. Karkas adalah tubuh ayam setelah dipotong dikurangi dengan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalam. Non karkas (oal) adalah bagian tubuh ayam yang layak dan tidak layak dimakan. Bagian darah dan bulu ayam biasanya dibuang, namun saat ini dapat diolah menjadi pakan atau pupuk.
Ayam pedaging dapat dipasarkan dalam bentuk:
1. Ayam utuh:
Ayam yang telah dipotong dan dipisahkan kepala, kaki, darah, bulu, dan organ dalamnya.
2. Ayam potong:
Ayam utuh yang dipotong sesuai dengan bagian tubuh ayam.
3. Ayam tanpa tulang:
Daging ayam sudah dipisahkan dari tulangnya, seperti ayam !llet dan ayam giling !llet. Harga ayam yang di!llet dan digiling lebih mahal dari pada harga ayam utuh.
Ayam pedaging potong dipasarkan berdasarkan bagian tubuh ayam, misalnya bagian paha, bagian dada, bagian sayap, atau bagian kepala. Potongan ayam terdiri terdiri dari:
1. Kepala:
Nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di restroan, misalnya soup.
2. Sayap:
Sayap banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung tulang dari pada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya sehingga sangat disukai oleh konsumen
3. Dada:
Terdiri dari dada tanpa tulang dan !llet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian !llet lebih mahal dari pada dada tanpa tulang.
4. Paha:
Terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen.
5. Kaki:
Kaki banyak digunakan untuk membuat soup
6. Punggung:
Bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan sup atau bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Selain produk utama, dihasilkan pula produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organik.
Kegiatan budidaya unggas petelur untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani harus dilakukan. Jika produksi dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan maka akan dipenuhi melalui impor. Dalam jangka panjang akan membuat bangsa Indonesia menjadi sangat tergantung kepada negara lain. Adanya ketergantungan pangan terhadap negara lain dapat membuat independency bangsa Indonesia terganggu.
Salah satu usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak hewani dilakukan melalui budidaya unggas pedaging.
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur adalah kandang dan perlengkapannya, bibit ayam, pakan, obat-obatan, hormon, dan vitamin.
Instalasi air, serta perlengkapan pendukung lainnya, seperti timbangan, alat untuk mengaplikasi obat-obatan, hormon, dan vitamin. Keranjang untuk panen, bahkan kalau memungkin disediakan mobil angkutan.
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usaha budidaya yang dilakukan. Semakin besar skala budidaya yang di
1. Kepala:
Nilai ekonomis bagian kepala rendah. banyak digunakan untuk membuat hidangan di restroan, misalnya soup.
2. Sayap:
Sayap banyak digunakan oleh restoran cepat saji. Pada bagian sayap, lebih banyak mengandung tulang dari pada daging, namun harganya murah dan mudah menyajikannya sehingga sangat disukai oleh konsumen
3. Dada:
Terdiri dari dada tanpa tulang dan !llet serta kandungan proteinnya sangat tinggi. Bagian !llet lebih mahal dari pada dada tanpa tulang.
4. Paha:
Terdiri dari paha atas dan paha bawah. Sangat diminati oleh konsumen.
5. Kaki:
Kaki banyak digunakan untuk membuat soup
6. Punggung:
Bagian ini lebih banyak mengandung tulang sehingga cocok untuk dijadikan sup atau bahan pembuat kaldu untuk dicampur dengan bahan makanan lainnya.
Selain produk utama, dihasilkan pula produk sampingan dari ayam pedaging, seperti kepala, ceker, hati-ampela-usus ayam, dan kulit ayam. Semua jenis produk sampingan dapat dijual bersama dengan produk utama atau dijual terpisah. Selain itu, produk sampingan ayam pedaging adalah berupa kotoran ayam yang dapat dijadikan pupuk kandang atau pupuk organik.
Kegiatan budidaya unggas petelur untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani harus dilakukan. Jika produksi dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan maka akan dipenuhi melalui impor. Dalam jangka panjang akan membuat bangsa Indonesia menjadi sangat tergantung kepada negara lain. Adanya ketergantungan pangan terhadap negara lain dapat membuat independency bangsa Indonesia terganggu.
Salah satu usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak hewani dilakukan melalui budidaya unggas pedaging.
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur adalah kandang dan perlengkapannya, bibit ayam, pakan, obat-obatan, hormon, dan vitamin.
Instalasi air, serta perlengkapan pendukung lainnya, seperti timbangan, alat untuk mengaplikasi obat-obatan, hormon, dan vitamin. Keranjang untuk panen, bahkan kalau memungkin disediakan mobil angkutan.
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usaha budidaya yang dilakukan. Semakin besar skala budidaya yang di
Kegiatan budidaya unggas petelur untuk memenuhi kebutuhan protein dan lemak hewani harus dilakukan. Jika produksi dalam negeri tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan maka akan dipenuhi melalui impor. Dalam jangka panjang akan membuat bangsa Indonesia menjadi sangat tergantung kepada negara lain. Adanya ketergantungan pangan terhadap negara lain dapat membuat independency bangsa Indonesia terganggu.
Salah satu usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak hewani dilakukan melalui budidaya unggas pedaging.
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur adalah kandang dan perlengkapannya, bibit ayam, pakan, obat-obatan, hormon, dan vitamin.
Instalasi air, serta perlengkapan pendukung lainnya, seperti timbangan, alat untuk mengaplikasi obat-obatan, hormon, dan vitamin. Keranjang untuk panen, bahkan kalau memungkin disediakan mobil angkutan.
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usaha budidaya yang dilakukan. Semakin besar skala budidaya yang dilakukan, maka semakin banyak peralatan yang dibutuhkan.
Salah satu usaha memenuhi kebutuhan bahan pangan sumber protein dan lemak hewani dilakukan melalui budidaya unggas pedaging.
Budidaya unggas petelur merupakan usaha pengelolaan sumber daya hayati berupa unggas dengan untuk dipanen hasilnya. Dalam budidaya unggas petelur dibutuhkan sarana dan peralatan. Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dalam budidaya unggas petelur adalah kandang dan perlengkapannya, bibit ayam, pakan, obat-obatan, hormon, dan vitamin.
Instalasi air, serta perlengkapan pendukung lainnya, seperti timbangan, alat untuk mengaplikasi obat-obatan, hormon, dan vitamin. Keranjang untuk panen, bahkan kalau memungkin disediakan mobil angkutan.
Sarana dan peralatan yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan skala usaha budidaya yang dilakukan. Semakin besar skala budidaya yang dilakukan, maka semakin banyak peralatan yang dibutuhkan.