Beberapa pulau besar di Indonesia seperti di Sumatra, Kalimantan, dan Papua dapat ditemukan beberapa daerah yang merupakan lokasi transmigrasi. Sebagai contoh apabila kamu tinggal di Kabupaten Lampung Selatan, kamu akan menemukan daerah yang memiliki bahasa berbeda-beda. Apabila kamu tinggal di dekat Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, kamu menemukan masyarakat yang sebagian besar menggunakan Bahasa Jawa. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal tersebut tidak lepas dari pengaruh terjadinya transmigrasi pada masa lalu. Di Kecamatan Tanjungsari dan Merbau Mataram, sebagian besar transmigran berasal dari DIY dan Jawa Tengah, sehingga sebagian besar mereka masih menggunakan Bahasa Jawa.
Migrasi internasional dibedakan menjadi empat, yaitu :
• Imigrasi : Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang didatanginya.
• Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
• Remigrasi: Pepindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya, Istilah lainnya disebut repatriasi.
Apakah yang dimaksud dengan transmigrasi? Perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi.
Transmigrasi dapat berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga dapat dilakukan antar provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah misalnya penduduk di Garut Utara, Jawa Barat dipindahkan ke Garut Selatan yang penduduknya masih sangat jarang. Pada saat ini transmigrasi dalam satu daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, karena hampir semua lokasi di Pulau Jawa sudah padat penduduknya.
Transmigrasi dapat dilakukan atas kehendak sendiri maupun mengikuti program pemerintah. Mengapa penduduk melakukan transmigrasi?
Berdasarkan latar belakang transmigrasi di atas, tentu kamu dapat menemukan tujuan pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia. Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi adalah pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke berbagai daerah dan pulau. Transmigrasi juga secara tidak langsung turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya baru di lokasi kedatangan.
Tujuan lain transmigrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melakukan transmigrasi, suatu keluarga akan memperoleh lahan luas di Pulau Sumatra. Ketersediaan lahan yang luas membuat seluruh anggota keluarga dapat bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah.
Masalah pengangguran juga terselesaikan berkat dengan program transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi bencana alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan bencana seperti Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya.
Sebagai warga negara, sepatutnya kamu mendukung program transmigrasi dengan baik. Dengan pemerataan penduduk yang baik, maka bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa selalu terjaga. Karena itu masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan mengembangkan sikap toleransi. Terjadinya transmigrasi pasti akan mempertemukan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.
Setiap masyarakat harus saling menjaga untuk saling memahami kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang ideal.
Penyebab Transmigrasi Penjelasan Tujuan Daerah Persebaran penduduk tidak merata Alasan ekonomi Bencana alam Dst.
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:
a) Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/ kerabat para transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran.
b) Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan tujuan yang khusus. Misalnya transmigrasi para pejuang atau para veteran perang di daerah perbatasan. contoh lain transmigrasi dalam upaya penanggulangan bencana alam.
c) Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas dua hektar, penyediaan peralatan pertanian, rumah, dan bibit.
d) Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam satu provinsi disebut transmigrasi lokal. Contoh transmigrasi antarkabupaten di provinsi Jambi.
e) Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk atas biaya dan kehendak sendiri disebut transmigrasi spontan.
f) Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ-organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa. Transmigrasi ini dilakukan dengan memanfaatkan daerah asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya pembangunan Waduk Gajah Mungkur.
g) Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.
h) Transmigrasi Sektoral: perpindahan penduduk oleh para petani teladan atas biaya Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, dan Pemda.
i) Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan transmigrasi.
j) Evakuasi: perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan.
k) Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara, karena suatu tugas pekerjaan. Contohnya penduduk daerah pinggiran yang bekerja di kota dengan cara dilaju (pulang-pergi).
l) Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan untuk rekreasi.
m) Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu derah ke daerah lain yang sifatnya sementara, terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain. Contohnya pada saat musim panen tebu di suatu daerah, banyak tenaga kerja dari daerah lain yang datang untuk menjadi buruh tebang tebu. Setelah selesai proses penggilingan tebu, para tenaga kerja kembali ke daerah asalnya.
Migrasi internasional dibedakan menjadi empat, yaitu :
• Imigrasi : Perpindahan penduduk yang masuk ke dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap di negara yang didatanginya.
• Emigrasi : Perpindahan penduduk yang meninggalkan suatu negara ke negara lain dengan tujuan untuk menetap.
• Remigrasi: Pepindahan penduduk dari suatu negara ke negara tempat asalnya, Istilah lainnya disebut repatriasi.
Apakah yang dimaksud dengan transmigrasi? Perpindahan penduduk dari suatu daerah atau pulau yang berpenduduk padat ke daerah atau pulau yang berpenduduk jarang dalam rangka untuk kepentingan pembangunan nasional disebut transmigrasi.
Transmigrasi dapat berupa perpindahan penduduk dalam satu daerah, tetapi juga dapat dilakukan antar provinsi atau antar pulau. Transmigrasi dalam satu daerah misalnya penduduk di Garut Utara, Jawa Barat dipindahkan ke Garut Selatan yang penduduknya masih sangat jarang. Pada saat ini transmigrasi dalam satu daerah sangat jarang ditemukan di Pulau Jawa, karena hampir semua lokasi di Pulau Jawa sudah padat penduduknya.
Transmigrasi dapat dilakukan atas kehendak sendiri maupun mengikuti program pemerintah. Mengapa penduduk melakukan transmigrasi?
Berdasarkan latar belakang transmigrasi di atas, tentu kamu dapat menemukan tujuan pelaksanaan program transmigrasi di Indonesia. Salah satu tujuan pelaksanaan transmigrasi adalah pemerataan penduduk. Agar penduduk tidak memusat di suatu lokasi, maka mereka disebar ke berbagai daerah dan pulau. Transmigrasi juga secara tidak langsung turut membentuk persebaran sumber daya manusia, alam, budaya baru di lokasi kedatangan.
Tujuan lain transmigrasi adalah meningkatkan taraf hidup masyarakat. Lahan yang sempit di Pulau Jawa ketika diolah mungkin hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dengan melakukan transmigrasi, suatu keluarga akan memperoleh lahan luas di Pulau Sumatra. Ketersediaan lahan yang luas membuat seluruh anggota keluarga dapat bekerja dengan baik, sehingga hasilnya melimpah.
Masalah pengangguran juga terselesaikan berkat dengan program transmigrasi. Transmigrasi juga bertujuan untuk menanggulangi bencana alam. Sebagai contoh, penduduk di sekitar daerah rawan bencana seperti Gunung Merapi dan Gunung Sinabung dipindahkan ke daerah lain yang tidak berbahaya.
Sebagai warga negara, sepatutnya kamu mendukung program transmigrasi dengan baik. Dengan pemerataan penduduk yang baik, maka bangsa Indonesia semakin kuat. Persatuan dan kesatuan bangsa selalu terjaga. Karena itu masyarakat harus selalu menjaga kebersamaan dengan mengembangkan sikap toleransi. Terjadinya transmigrasi pasti akan mempertemukan kebudayaan-kebudayaan yang berbeda.
Setiap masyarakat harus saling menjaga untuk saling memahami kebudayaan lain, sehingga tercipta keselarasan sosial yang ideal.
Penyebab Transmigrasi Penjelasan Tujuan Daerah Persebaran penduduk tidak merata Alasan ekonomi Bencana alam Dst.
Bentuk-bentuk transmigrasi di Indonesia:
a) Transmigrasi Keluarga: perpindahan penduduk yang disebabkan oleh keluarga/ kerabat para transmigran lama yang sudah menetap di daerah migran.
b) Transmigrasi Khusus: perpindahan penduduk dari daerah padat ke daerah jarang dengan tujuan yang khusus. Misalnya transmigrasi para pejuang atau para veteran perang di daerah perbatasan. contoh lain transmigrasi dalam upaya penanggulangan bencana alam.
c) Transmigrasi Umum: perpindahan penduduk yang dibiayai dan difasilitasi oleh pemerintah sejak dari daerah asal sampai ke daerah tujuan transmigrasi dengan diberikan tanah seluas dua hektar, penyediaan peralatan pertanian, rumah, dan bibit.
d) Transmigrasi Lokal: perpindahan penduduk dari satu daerah ke daerah lain masih dalam satu provinsi disebut transmigrasi lokal. Contoh transmigrasi antarkabupaten di provinsi Jambi.
e) Transmigrasi Spontan: perpindahan penduduk atas biaya dan kehendak sendiri disebut transmigrasi spontan.
f) Bedol Desa: perpindahan penduduk dari satu desa dengan segenap aparatnya dan organ-organ di dalamnya disebut transmigrasi bedol desa. Transmigrasi ini dilakukan dengan memanfaatkan daerah asal transmigran untuk tujuan yang lebih besar. Misalnya pembangunan Waduk Gajah Mungkur.
g) Transmigrasi Swakarsa: perpindahan penduduk yang seluruh biaya ditanggung oleh transmigran atau pihak lain diluar pemerintah.
h) Transmigrasi Sektoral: perpindahan penduduk oleh para petani teladan atas biaya Departemen Dalam Negeri, Departemen Transmigrasi, dan Pemda.
i) Transmigrasi Padat Karya: perpindahan penduduk pada suatu daerah yang padat penduduknya untuk dipekerjakan pada proyek-proyek pembangunan daerah tujuan transmigrasi.
j) Evakuasi: perpindahan penduduk dari daerah ke daerah lain baik perorangan maupun kelompok karena adanya bencana alam atau peperangan.
k) Forentisme: perpindahan penduduk yang sifatnya sementara, karena suatu tugas pekerjaan. Contohnya penduduk daerah pinggiran yang bekerja di kota dengan cara dilaju (pulang-pergi).
l) Tourisme: perpindahan penduduk untuk sementara waktu dengan tujuan untuk rekreasi.
m) Migrasi Musiman: perpindahan penduduk dari suatu derah ke daerah lain yang sifatnya sementara, terutama pada saat suatu daerah membutuhkan tenaga kerja dari daerah lain. Contohnya pada saat musim panen tebu di suatu daerah, banyak tenaga kerja dari daerah lain yang datang untuk menjadi buruh tebang tebu. Setelah selesai proses penggilingan tebu, para tenaga kerja kembali ke daerah asalnya.