Bulan Suci Dzulhijah

Wahai Muslimiin! Dzulhijah, bulan Haji, tengah mendatangi kita dalam dua hari ini. Kita wajib melakukan salah satu dari lima rukun Islam pada bulan ini, yaitu untuk menunaikan ibadah haji.
Mereka yang tidak berangkat Haji pada tahun ini, mesti melakukan persiapan untuk pergi Haji, hari ini, besok, atau tahun depan, yang penting adalah kalian mesti berniat untuk melakukannya dan bersiap untuk pergi. Nabi ﷺ bersabda pada para Sahabat radhiyAllahu `anhum bahwa ada hari-hari dalam satu tahun ini yang jika mereka melakukan suatu kebaikan, Allah (swt) amat menyukainya lebih daripada kebaikan di hari-hari lain dalam tahun tersebut. Para sahabat (ra) bertanya, “Bahkan daripada jihad di jalan Allah?” Artinya sepuluh hari di bulan Dzulhijah ini adalah lebih penting daripada hal tersebut (jihad di jalan Allah pada hari-hari lainnya, red.). Karena itu, berusahalah untuk melakukan zikir sebanyak yang kalian bisa, misalnya “Hasbunallah Rabbunallah”, “Laa ilaaha illa-Llaah”, dan zikir-zikir lainnya yang terilhamkan dalam hati kalian.
Sepuluh hari ini tengah tiba, dan saya menyerukan perhatian kalian pada hari Arafat, khususnya buat mereka yang tidak pergi berhaji. Pada hari tersebut, hari ke-9 bulan Dzulhijjah, para Hujjaaj (orang-orang yang berhaji) keluar dari Mekah menuju Padang Arafat, berdiri dan berdoa di sana sepanjang hari untuk kemudian pergi ke Muzdalifah. Mereka yang tidak pergi haji pernah bertanya pada Nabi ﷺ tentang berpuasa pada hari Arafat tersebut. Beliau ﷺ menjawab, “Shawmu Arafat kaffaaratan li sanatayn, Puasa Arafat adalah penebus dosa selama dua tahun”. Sebagai contoh, jika hari ‘Idul Adha adalah pada hari Selasa, maka siapa yang berpuasa pada hari Senin sebelumnya, dosa-dosanya akan diampuni untuk setahun sebelumnya dan setahun yang akan datang. Sebagaimana Sayyidina ‘Ali karramallahu wajhahu pernah berkata, “Bekerjalah untuk duniamu sekeras yang kau mampu, tetapi jangan lupa bahwa engkau akan mati”. Karena itulah, kita berpuasa pada hari itu, dan mencari hari yang paling berharga untuk berpuasa, berdoa atau beribadah, karena kalian tidak pernah tahu kapan Malaikat Maut akan mendatangi kalian.
~ Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

On The Holy Month of Dhul Hijjah :
O Muslims ! Dhul-Hijjah, the month of Hajj, is coming in two days. We are under one obligation of the five pillars of Islam. Those who did not go for Hajj must prepare to go, today, tomorrow, or next year, but make your intention and prepare to go. (Prophet [ﷺ ]said to the Sahaabah [Ra]) there are no other days during the year that if you do a goodness, Allah is more happy with it. And they asked, “Even the jihad in the way of Allah?” And Prophet (ﷺ ) said, wa laa al-jihaadu fee sabeelillah. “And not even the jihaad in the way of Allah.” It means these ten days are more important than that, so try to do dhikr as much as possible, of hasbunallah rabbunallah, laa ilaaha illa-Llah, and others, what comes to the heart.
These ten days are coming and I call the attention to the day of Arafat. for of those who are not going to Hajj. On that day, the ninth Dhul-Hijjah, the hujjaaj go out from Mecca to Arafat and stand and make du`a the whole day, and then go to Muzdalifah. Those staying home asked the Prophet (ﷺ ) about fasting that day. He said it is kafaaratan li sanatayn, forgiveness for two years. For example, if `Eid is Tuesday, who fasts on Monday is going to have his sins waived for the past year and for the coming year. Let us make the intention now to fast that day, then Allah ﷻ will forgive you for what came before and what will come in the next year. As Sayyidina `Ali said, work as much as you can for dunya but don’t forget you are going to die. So we fast that day, and look, taharar, to find the days that are most valuable to fast, pray or worship, as you don’t know when the Angel of Death will come.
~ Mawlana Shaykh Hisham Kabbani

14102261_1089956061058746_4591457795635692696_n