Ibnu Hajar al-Asqalani (773 H/ 1372M - 852H/ 1449 M) adalah seorang ahli hadis yang terkemuka. Salah satu karyanya yang terkenal adalah kitab Fathul Bari (Kemenangan Sang Pencipta), yang merupakan penjelasan dari kitab sahih milik Imam Bukhari dan disepakati sebagai kitab penjelasan Sahih Bukhari yang paling detail yang pernah dibuat. Dengan demikian jasa beliau dalam dunia Islam tidak diragukan lagi.
Beliau sudah hafal al-Qur’ān ketika usianya masih 9 tahun. Pada usianya yang baru 12 tahun, Ibnu Hajar sudah dipercaya untuk menjadi imam śalat Tārawih di Masjidil Haram. Sungguh sebuah tugas dan kepercayaan yang sangat terpuji dan mulia.
Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar adalah seorang yang sangat sibuk. Hariharinya di diisi dengan berpetualang untuk menggali, mencari, dan mendalami hadis. Beliau blusukan ke berbagai pelosok wilayah untuk bertemu dengan para ahli ilmu agama, ahli fiqih, dan ahli hadis untuk menimba ilmu kepada mereka.
Namun di balik kesibukannya, Ibnu Hajar adalah orang yang sangat rajin beribadah. Setiap malam beliau selalu melakukan śalat Tahajjud. Orangorang yang sering menyertai Ibnu Hajar menceritakan bahwa pada saat sedang bepergian pun, beliau tetap menjalankan śalat Tahajjud. Kisah ketekunan Ibnu Hajar yang selalu menjalankan śalat sunnah Tahajjud ini menjadi contoh nyata bahwa Allah kemudian mengangkat derajatnya pada tempat yang sangat terpuji. Subhanallah …
Dikisahkan bahwa Ibnu Hajar adalah seorang yang sangat sibuk. Hariharinya di diisi dengan berpetualang untuk menggali, mencari, dan mendalami hadis. Beliau blusukan ke berbagai pelosok wilayah untuk bertemu dengan para ahli ilmu agama, ahli fiqih, dan ahli hadis untuk menimba ilmu kepada mereka.
Namun di balik kesibukannya, Ibnu Hajar adalah orang yang sangat rajin beribadah. Setiap malam beliau selalu melakukan śalat Tahajjud. Orangorang yang sering menyertai Ibnu Hajar menceritakan bahwa pada saat sedang bepergian pun, beliau tetap menjalankan śalat Tahajjud. Kisah ketekunan Ibnu Hajar yang selalu menjalankan śalat sunnah Tahajjud ini menjadi contoh nyata bahwa Allah kemudian mengangkat derajatnya pada tempat yang sangat terpuji. Subhanallah …
Namun di balik kesibukannya, Ibnu Hajar adalah orang yang sangat rajin beribadah. Setiap malam beliau selalu melakukan śalat Tahajjud. Orangorang yang sering menyertai Ibnu Hajar menceritakan bahwa pada saat sedang bepergian pun, beliau tetap menjalankan śalat Tahajjud. Kisah ketekunan Ibnu Hajar yang selalu menjalankan śalat sunnah Tahajjud ini menjadi contoh nyata bahwa Allah kemudian mengangkat derajatnya pada tempat yang sangat terpuji. Subhanallah …!
Sumber: Kemdikbud
Sumber : buku k13 PAI kelas VIII
Sumber: Kemdikbud
Sumber : buku k13 PAI kelas VIII