Agar Kuku Menjadi Sumber Pahala
Oleh Muhammad Ajir ‘Ubaidillah
Alumni Sunniyah Salafiyyah (Pasuruan)
Sobat, sebagai agama yang sempurna dan juga merupakan the way of life, Islam menata begitu indah seluruh aktivitas manusia bahkan dalam hal-hal yang mungkin oleh kebanyakan orang dianggap sebagai hal remeh.
Oleh Muhammad Ajir ‘Ubaidillah
Alumni Sunniyah Salafiyyah (Pasuruan)
Sobat, sebagai agama yang sempurna dan juga merupakan the way of life, Islam menata begitu indah seluruh aktivitas manusia bahkan dalam hal-hal yang mungkin oleh kebanyakan orang dianggap sebagai hal remeh.
Kuku, tahu nggak
sih? bahwa ternyata Islam punya gaya tersendiri dalam memperlakukan
benda yang satu ini. bukan sekedar anggota penghias saja lho, bahkan
Islam memberi tips agar selain nampak elok, kuku juga bisa jadi sumber
pahala untuk kita.
Caranya???
Simak dan pahami dengan seksama poin-poin di bawah ini:
1. Hukum Dan Hikmah Memotong Kuku
Memotong kuku adalah amalan sunah sebagaimana disebutkan dalam hadis dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha:
“ Sepuluh perkara yang termasuk fitrah (sunnah): memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (istinsyaq), memotong kuku, membasuh persendian , mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: “berkata Mus’ab: “Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur.”(1) (HR. Muslim)
2. Cara Dan Benda Untuk Memotong Kuku
RASULULLAH SAW sangat menyukai "tayaamun" atau memulai kebaikan dari yg kanan begitupun dalam memotong kuku, sebaiknya dimulai dari tangan kanan.(2)
Adapun detail caranya adalah:
A. Jari Tangan Dimulai dari jari telunjuk kemudian ke arah kanan hingga kelingking seletah itu bergeser ke tangan kiri dimulai dari kelingking urut sampai dengan ibu jari.
B. Jari kaki Dimulai dari kelingking kaki kanan, kemudian urut ke arah kiri sampai kelingking kaki kiri. (3)
Lihat di gambar biar lebih jelas.
Alat untuk memotong kuku dapat menggunakan gunting, pisau atau benda khas yang tidak menyebabkan mudharat pada kuku atau jari seperti alat pemotong kuku. Dan sebaiknya jangan menggunakan gigi karena beberapa ulama menyatakan hukumnya MAKRUH (4)
Setelah selesai memotong kuku sebaiknya segera membasuh tangan dan kakinya dengan air. Dikarenakan jika seseorang menggaruk anggota badan sebelum cuci tangan, dikahawatirkan akan menyebabkan penyakit "baros" (rusaknya pigmen kulit. (5)
3. Waktu Memotong Kuku & rentangnya
Memotong kuku sebaiknya dilakukan di hari Senin, Kamis ataupun di Hari Jumat sebelum melakukan Shalat Jumat. (6)
Adapun rentang atau jarak waktu untuk memotong nya hendaknya jangan melewati 40 Hari Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.”(7)
4. Mengubur Potongan Kuku
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, bahwa Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.
5. Sebaiknya Jangan memotong Kuku Ketika haid atau Junub
Diterangkan di Kitab Ihya’ Uluumiddin, karya Imam Al-Ghozali bahwa jika seseorang dalam keadaan junub atau berhadas besar, janganlah dia memotong rambut, kuku atau memotong sesuatu dari badannya sebelum dia mandi junub. Kerana segala potongan yang terlepas dalam keadaan junub itu kelak di khirat akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.(9)
6. Hukum Memanjangkan Kuku?
Kebiasaan memanjangkan kuku dan membiarkannya tanpa dipotong adalah perbuatan yang bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihhi wasallam, karena beliau menggalakkan supaya kita rajin memotong kuku. So.. Silakan pilih ikut RASULULLAH yang gemar memotong kuku atau mau ikut Kucing?
7. Hukum mewarnainya
Bagi seseorang perempuan yang sudah bersuami dianjurkan untuk mewarnai kukunya dengan warna kuning menggunakan Khina (pacar.red) (10), ataupun yang lainnya yang terpenting jangan menggunakan sesuatu yang menghalangi sampainya air seperti cat dsb karena bisa mengalangi sampainya air ke kulit.
Sobat, Perhatikan baik-baik betapa RASULULLAH SAW mengajarkan kebersihan dan kerapihan kepada segenap umatnya,
So.. sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan kita kepada beliau, Yuk pahami dan berusahalah untuk mengamalkan apa yang telah beliau ajarkan kepada kita. Di antaranya hal-hal yang berhubungan dengan kuku kita. Sudah Bersih, nampak indah and dapat pahala pula, enak to?? Yuk AMALKAN....
Semoga bermanfaat....
Caranya???
Simak dan pahami dengan seksama poin-poin di bawah ini:
1. Hukum Dan Hikmah Memotong Kuku
Memotong kuku adalah amalan sunah sebagaimana disebutkan dalam hadis dari ‘Aisyah Radhiallahu ‘anha:
“ Sepuluh perkara yang termasuk fitrah (sunnah): memotong kumis, memelihara jenggot, bersiwak, memasukkan air ke hidung (istinsyaq), memotong kuku, membasuh persendian , mencabut bulu ketiak, mencukur rambut kemaluan, bersuci dengan air (beristinja), berkata Zakaria: “berkata Mus’ab: “Aku lupa yang kesepuluh kecuali berkumur.”(1) (HR. Muslim)
2. Cara Dan Benda Untuk Memotong Kuku
RASULULLAH SAW sangat menyukai "tayaamun" atau memulai kebaikan dari yg kanan begitupun dalam memotong kuku, sebaiknya dimulai dari tangan kanan.(2)
Adapun detail caranya adalah:
A. Jari Tangan Dimulai dari jari telunjuk kemudian ke arah kanan hingga kelingking seletah itu bergeser ke tangan kiri dimulai dari kelingking urut sampai dengan ibu jari.
B. Jari kaki Dimulai dari kelingking kaki kanan, kemudian urut ke arah kiri sampai kelingking kaki kiri. (3)
Lihat di gambar biar lebih jelas.
Alat untuk memotong kuku dapat menggunakan gunting, pisau atau benda khas yang tidak menyebabkan mudharat pada kuku atau jari seperti alat pemotong kuku. Dan sebaiknya jangan menggunakan gigi karena beberapa ulama menyatakan hukumnya MAKRUH (4)
Setelah selesai memotong kuku sebaiknya segera membasuh tangan dan kakinya dengan air. Dikarenakan jika seseorang menggaruk anggota badan sebelum cuci tangan, dikahawatirkan akan menyebabkan penyakit "baros" (rusaknya pigmen kulit. (5)
3. Waktu Memotong Kuku & rentangnya
Memotong kuku sebaiknya dilakukan di hari Senin, Kamis ataupun di Hari Jumat sebelum melakukan Shalat Jumat. (6)
Adapun rentang atau jarak waktu untuk memotong nya hendaknya jangan melewati 40 Hari Sebagaimana Hadits yang diriwayatkan dari Anas bin Malik:
“Telah ditentukan waktu kepada kami memotong kumis, memotong kuku, mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu ari-ari agar kami tidak membiarkannya lebih daripada empat puluh malam.”(7)
4. Mengubur Potongan Kuku
Sebagaimana disebutkan dalam kitab Fath al-Bari, bahwa Ibnu ‘Umar Radhiallahu ‘anhu menanam potongan kuku.
5. Sebaiknya Jangan memotong Kuku Ketika haid atau Junub
Diterangkan di Kitab Ihya’ Uluumiddin, karya Imam Al-Ghozali bahwa jika seseorang dalam keadaan junub atau berhadas besar, janganlah dia memotong rambut, kuku atau memotong sesuatu dari badannya sebelum dia mandi junub. Kerana segala potongan yang terlepas dalam keadaan junub itu kelak di khirat akan kembali kepadanya dengan keadaan junub.(9)
6. Hukum Memanjangkan Kuku?
Kebiasaan memanjangkan kuku dan membiarkannya tanpa dipotong adalah perbuatan yang bertentangan dengan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihhi wasallam, karena beliau menggalakkan supaya kita rajin memotong kuku. So.. Silakan pilih ikut RASULULLAH yang gemar memotong kuku atau mau ikut Kucing?
7. Hukum mewarnainya
Bagi seseorang perempuan yang sudah bersuami dianjurkan untuk mewarnai kukunya dengan warna kuning menggunakan Khina (pacar.red) (10), ataupun yang lainnya yang terpenting jangan menggunakan sesuatu yang menghalangi sampainya air seperti cat dsb karena bisa mengalangi sampainya air ke kulit.
Sobat, Perhatikan baik-baik betapa RASULULLAH SAW mengajarkan kebersihan dan kerapihan kepada segenap umatnya,
So.. sebagai bentuk penghargaan dan kecintaan kita kepada beliau, Yuk pahami dan berusahalah untuk mengamalkan apa yang telah beliau ajarkan kepada kita. Di antaranya hal-hal yang berhubungan dengan kuku kita. Sudah Bersih, nampak indah and dapat pahala pula, enak to?? Yuk AMALKAN....
Semoga bermanfaat....