Berabad-abad lamanya bangsa Eropa percaya bahwa bumi rata seperti lapangan bola. Samudera Atlantik di Barat Eropa memiliki garis akhir yang dapat menyebabkan pelayaran dapat masuk palung sangat dalam. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, kepercayaan tersebut goyah dengan lahirnya teori baru yang disebut heliosentris.
Nicolaus Copernicus seorang ilmuwan Polandia memperkenalkan teori Heliosentris tahun 1543. Menurut teori Heliosentris bahwa pusat tata surya adalah matahari. Bumi berbentuk bulat seperti bola. Teori ini bertentangan dengan teori Geosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi. Galileo, seorang ilmuwan Italia sebagai salah satu penyokong semangat pelayaran, karena ia menemukan
Nicolaus Copernicus seorang ilmuwan Polandia memperkenalkan teori Heliosentris tahun 1543. Menurut teori Heliosentris bahwa pusat tata surya adalah matahari. Bumi berbentuk bulat seperti bola. Teori ini bertentangan dengan teori Geosentris yang menyatakan bahwa pusat tata surya adalah bumi. Galileo, seorang ilmuwan Italia sebagai salah satu penyokong semangat pelayaran, karena ia menemukan teropong (teleskop) yang mampu melihat benda-benda yang letaknya sangat jauh. Penemuan yang sangat penting dalam kaitannya dengan kegiatan pelayaran adalah kompas, yaitu alat penunjuk arah. Alat semacam ini sebenarnya sudah dikenal oleh orangorang Cina sejak tahun 1100. Kemudian pada awal abad ke 16 seorang ahli dari Italia bernama Girolamo Cordano mengembangkan alat yang disebut kompas.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII