1) Pengertian Indeks Pambangunan Manusia
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) merupakan indeks pembangunan manusia yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan yaitu: lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standar hidup layak.
IPM dikembangkan oleh ahli ekonomi dari India Amartya Sen dan Pakistan Mahbub ul Haq, dan dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada 1990. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
2) Unsur Dasar IPM
Sesuai dengan pengertian di atas, untuk mengukur IPM, digunakan tiga unsur dasar pembangunan manusia yaitu usia harapan hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak.
a) Usia Harapan Hidup
Usia harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan manusia harus lebih mengupayakan agar penduduk dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang. Indikator Harapan Hidup meliputi antara lain:
(1) Angka kematian bayi.
(2) Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun.
(3) Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan.
(4) Persentase penduduk yang sakit (morbiditas).
(5) Rata-rata lama sakit.
(6) Persentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri.
(7) Persentase kelahiran ditolong oleh tenaga medis.
(8) Persentase balita kurang gizi.
(9) Persentase rumahtangga yang mempunyai akses ke sumber air minum bersih.
(10) Persentase rumahtangga yang menghuni rumah berlantai tanah.
(11) Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan.
(12) Persentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi.
b) Pengetahuan
Pengetahun/tingkat pendidikan juga diakui secara luas sebagai unsur mendasar dari pembangunan manusia. Indikator Pendidikan meliputi antara lain: Angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah, angka putus sekolah (Drop Out/DO), dan lain-lain.
c) Standar Hidup Layak
Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga adalah standar hidup layak. Indikator Standar Hidup Layak dilihat dari daya beli meliputi antara lain:
(1) Jumlah yang bekerja.
(2) Jumlah pengangguran terbuka.
(3) Jumlah dan persentase penduduk miskin.
(4) PDRB riil per kapita.
3) Kegunaan IPM
Kegunaan IPM adalah untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.
Rumus IPM
Secara sederhana perhitungan IPM menggunakan rumus
IPM = 1/3 (A + B + C)
Keterangan:
A = Indeks Harapan hidup
B = Indeks Pendidikan/pengetahuan
C = Indeks Hidup Layak
4) IPM Indonesia
IPM di Indonesia digunakan sebagai indikator keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) yang dijadikan sebagai Salah satu ukuran kinerja daerah.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI) merupakan indeks pembangunan manusia yang digunakan untuk mengukur pencapaian hasil pembangunan dari suatu daerah/wilayah dalam tiga dimensi dasar pembangunan yaitu: lamanya hidup, pengetahuan/tingkat pendidikan dan standar hidup layak.
IPM dikembangkan oleh ahli ekonomi dari India Amartya Sen dan Pakistan Mahbub ul Haq, dan dibantu oleh Gustav Ranis dari Yale University dan Lord Meghnad Desai dari London School of Economics pada 1990. Sejak itu indeks ini dipakai oleh Program pembangunan PBB pada laporan IPM tahunannya.
2) Unsur Dasar IPM
Sesuai dengan pengertian di atas, untuk mengukur IPM, digunakan tiga unsur dasar pembangunan manusia yaitu usia harapan hidup, pengetahuan, dan standar hidup layak.
a) Usia Harapan Hidup
Usia harapan hidup mencerminkan usia maksimum yang diharapkan seseorang untuk bertahan hidup. Pembangunan manusia harus lebih mengupayakan agar penduduk dapat mencapai usia harapan hidup yang panjang. Indikator Harapan Hidup meliputi antara lain:
(1) Angka kematian bayi.
(2) Penduduk yang diperkirakan tidak mencapai usia 40 tahun.
(3) Persentase penduduk dengan keluhan kesehatan.
(4) Persentase penduduk yang sakit (morbiditas).
(5) Rata-rata lama sakit.
(6) Persentase penduduk yang melakukan pengobatan sendiri.
(7) Persentase kelahiran ditolong oleh tenaga medis.
(8) Persentase balita kurang gizi.
(9) Persentase rumahtangga yang mempunyai akses ke sumber air minum bersih.
(10) Persentase rumahtangga yang menghuni rumah berlantai tanah.
(11) Persentase penduduk tanpa akses terhadap fasilitas kesehatan.
(12) Persentase rumah tangga tanpa akses terhadap sanitasi.
b) Pengetahuan
Pengetahun/tingkat pendidikan juga diakui secara luas sebagai unsur mendasar dari pembangunan manusia. Indikator Pendidikan meliputi antara lain: Angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, angka partisipasi sekolah, angka putus sekolah (Drop Out/DO), dan lain-lain.
c) Standar Hidup Layak
Unsur dasar pembangunan manusia yang ketiga adalah standar hidup layak. Indikator Standar Hidup Layak dilihat dari daya beli meliputi antara lain:
(1) Jumlah yang bekerja.
(2) Jumlah pengangguran terbuka.
(3) Jumlah dan persentase penduduk miskin.
(4) PDRB riil per kapita.
3) Kegunaan IPM
Kegunaan IPM adalah untuk mengklasifikasikan apakah sebuah negara adalah negara maju, negara berkembang, atau negara terbelakang.
Rumus IPM
Secara sederhana perhitungan IPM menggunakan rumus
IPM = 1/3 (A + B + C)
Keterangan:
A = Indeks Harapan hidup
B = Indeks Pendidikan/pengetahuan
C = Indeks Hidup Layak
4) IPM Indonesia
IPM di Indonesia digunakan sebagai indikator keberhasilan upaya membangun kualitas hidup manusia (masyarakat/penduduk) yang dijadikan sebagai Salah satu ukuran kinerja daerah.
Ketimpangan pembangunan manusia di Indonesia ternyata cenderung semakin mengecil. Data dari kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional memperlihatkan juga bahwa Indonesia telah menunjukkan kemajuan yang kuat dalam setiap indikator Indeks Ilmu Pengetahuan Sosial 157
Pembangunan Manusia (IPM) dalam 40 tahun terakhir. Indonesia termasuk dari 10 negara yang selama empat puluh tahun terakhir mengalami peningkatan secara berkesinambungan. Baik dari sisi pendapatan maupun indikator indeks pembangunan manusia.
pada tahun 2011, IPM kawasan Sumatra, Jawa dan Bali pada umumnya berada di atas rata-rata nasional. Sedangkan Indonesia bagian Tengah dan Timur pada umumnya di bawah rata-rata nasional, kecuali Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Kamu cermati tabel di atas, daerah yang dianggap tertinggal seperti NTT, NTB dan Papua juga telah mengalami kemajuan tingkat IPM yang lebih pesat dibanding daerah lainnya.
Peningkatan IPM ini ditunjukkan oleh penuruan tingkat kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2009, tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 17,35% dari jumlah penduduk di pedesaan, sedangkan di perkotaan sebesar 10,72 %. Selanjutnya, pada tahun 2012 dilaporkan bahwa tingkat kemiskinan pedesaan turun menjadi 14, 7% dari jumlah penduduk di pedesaan, sedangkan di perkotaan turun menjadi 8,6%.
Peningkatan lainnya pada sector pendidikan yang diprediksi pada tahun 2014 semua warga Negara Indonesia usia sekolah dasar atau sederajat dan SMP atau sederajat akan melampauinya. Sementara itu, target angka harapan hidup (AHH) juga memperlihatkan perbaikan dan diprediksi mencapai target 2014 (72 tahun).
Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa Hasil evaluasi awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014 menemukan kekuatan ekonomi baru (emerging economy) yakni Sulawesi dan Kalimantan. Diprediksi kekuatan-kekuatan baru yang lain akan bermunculan apabila sesuai dengan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia terlaksana sesuai harapan.
Perlu kamu ketahui juga, posisi IPM Indonesia relatif tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga. Kamu perhatikan data IPM Indonesia di antara negaranegara Asia Tenggara yang dikeluarkan oleh UNDP tahun tanggal 14 Maret 2013.
Nilai IPM Indonesia pada 2012 meningkat menjadi 0,629, menjadikannya naik tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negara.
Menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati.
Antara 1980 dan 2012, nilai IPM Indonesia meningkat dari 0,422 menjadi 0.629, atau meningkat 49 persen, dikarenakan kenaikan angka harapan hidup pada periode yang sama, dari 57,6 tahun menjadi 69,8 tahun saat ini.
Tingkat harapan lamanya bersekolah meningkat dari 8,3 tahun pada 1980 menjadi 12,9 tahun pada 2012, artinya, anak usia sekolah di Indonesia memiliki harapan mengenyam bangku pendidikan selama 12,9 tahun atau mencapai tingkat pertama jenjang perguruan tinggi.
Meski naik tiga peringkat, IPM Indonesia masih di bawah rata-rata dunia 0,694 atau regional 0,683. Indonesia dikategorikan sebagai “Negara Pembangunan Menengah” bersama 45 negara lainnya.
Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masingmasing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654. Negara ASEAN lain seperti Vietnam, Laos dan Kamboja ada di bawah Indonesia.
Negara yang menduduki peringkat pertama adalah Norwegia, diikuti oleh Australia dan Amerika Serikat. Sementara IPM terendah dicatat oleh Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.
IPM/HDI Indonesia pada tahun 2012 Indonesia berada pada urutan 124 dari 178 negara, tahun 2013 naik peringkat berada di urutan 121 dari 185 negara. Indonesia termasuk dalam kelompok negara-negara berkembang. Karena itu, bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mencapai peningkatan IPM/HDI.
IPM sangat dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengakibatkan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
Demikian juga, naiknya tingkat pendidikan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu kalian harus belajar giat dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan nasional.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar. Menurut data sensus tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa.
Pada tahun 2014, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 250.000.000. Besarnya penduduk di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,49 % per tahun.
Dinamika penduduk Indonesia meliputi persebaran dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan migrasi penduduk. Tiga hal tersebut yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas penduduk. Bangsa Indonesia menghadapi masalah dalam hal persebaran penduduk dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar, sebagian besar tinggal di pulau Jawa. Hal ini berdampak pada berbagai permasalahan sosial masyarakat. Pertumbuhan penduduk 1,49% sangat berarti karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tentu menjadi salah satu modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Penduduk yang berkualitas dapat dilihat dari sisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Semakin sedikit jumlah penduduk yang buta huruf, berarti kondisi pendidikan di suatu negara semakin baik. Indikator kesehatan penduduk salah satunya dapat dilihat dari angka harapan hidup bangsa Indonesia. Sedangkan kesejahteraan penduduk, ditentukan oleh pendapatan kasa
Pembangunan Manusia (IPM) dalam 40 tahun terakhir. Indonesia termasuk dari 10 negara yang selama empat puluh tahun terakhir mengalami peningkatan secara berkesinambungan. Baik dari sisi pendapatan maupun indikator indeks pembangunan manusia.
pada tahun 2011, IPM kawasan Sumatra, Jawa dan Bali pada umumnya berada di atas rata-rata nasional. Sedangkan Indonesia bagian Tengah dan Timur pada umumnya di bawah rata-rata nasional, kecuali Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Sulawesi Utara. Kamu cermati tabel di atas, daerah yang dianggap tertinggal seperti NTT, NTB dan Papua juga telah mengalami kemajuan tingkat IPM yang lebih pesat dibanding daerah lainnya.
Peningkatan IPM ini ditunjukkan oleh penuruan tingkat kemiskinan. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2009, tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 17,35% dari jumlah penduduk di pedesaan, sedangkan di perkotaan sebesar 10,72 %. Selanjutnya, pada tahun 2012 dilaporkan bahwa tingkat kemiskinan pedesaan turun menjadi 14, 7% dari jumlah penduduk di pedesaan, sedangkan di perkotaan turun menjadi 8,6%.
Peningkatan lainnya pada sector pendidikan yang diprediksi pada tahun 2014 semua warga Negara Indonesia usia sekolah dasar atau sederajat dan SMP atau sederajat akan melampauinya. Sementara itu, target angka harapan hidup (AHH) juga memperlihatkan perbaikan dan diprediksi mencapai target 2014 (72 tahun).
Pemerintah Indonesia menyampaikan bahwa Hasil evaluasi awal pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) periode 2010-2014 menemukan kekuatan ekonomi baru (emerging economy) yakni Sulawesi dan Kalimantan. Diprediksi kekuatan-kekuatan baru yang lain akan bermunculan apabila sesuai dengan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia terlaksana sesuai harapan.
Perlu kamu ketahui juga, posisi IPM Indonesia relatif tertinggal dibanding dengan negara-negara tetangga. Kamu perhatikan data IPM Indonesia di antara negaranegara Asia Tenggara yang dikeluarkan oleh UNDP tahun tanggal 14 Maret 2013.
Nilai IPM Indonesia pada 2012 meningkat menjadi 0,629, menjadikannya naik tiga posisi ke peringkat 121 dari peringkat 124 pada 2011 (0,624), dari 187 negara.
Menduduki peringkat yang sama dengan Indonesia adalah Afrika Selatan dan Kiribati.
Antara 1980 dan 2012, nilai IPM Indonesia meningkat dari 0,422 menjadi 0.629, atau meningkat 49 persen, dikarenakan kenaikan angka harapan hidup pada periode yang sama, dari 57,6 tahun menjadi 69,8 tahun saat ini.
Tingkat harapan lamanya bersekolah meningkat dari 8,3 tahun pada 1980 menjadi 12,9 tahun pada 2012, artinya, anak usia sekolah di Indonesia memiliki harapan mengenyam bangku pendidikan selama 12,9 tahun atau mencapai tingkat pertama jenjang perguruan tinggi.
Meski naik tiga peringkat, IPM Indonesia masih di bawah rata-rata dunia 0,694 atau regional 0,683. Indonesia dikategorikan sebagai “Negara Pembangunan Menengah” bersama 45 negara lainnya.
Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masingmasing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654. Negara ASEAN lain seperti Vietnam, Laos dan Kamboja ada di bawah Indonesia.
Negara yang menduduki peringkat pertama adalah Norwegia, diikuti oleh Australia dan Amerika Serikat. Sementara IPM terendah dicatat oleh Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.
IPM/HDI Indonesia pada tahun 2012 Indonesia berada pada urutan 124 dari 178 negara, tahun 2013 naik peringkat berada di urutan 121 dari 185 negara. Indonesia termasuk dalam kelompok negara-negara berkembang. Karena itu, bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mencapai peningkatan IPM/HDI.
IPM sangat dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengakibatkan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
Demikian juga, naiknya tingkat pendidikan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu kalian harus belajar giat dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan nasional.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar. Menurut data sensus tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa.
Pada tahun 2014, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 250.000.000. Besarnya penduduk di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,49 % per tahun.
Dinamika penduduk Indonesia meliputi persebaran dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan migrasi penduduk. Tiga hal tersebut yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas penduduk. Bangsa Indonesia menghadapi masalah dalam hal persebaran penduduk dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar, sebagian besar tinggal di pulau Jawa. Hal ini berdampak pada berbagai permasalahan sosial masyarakat. Pertumbuhan penduduk 1,49% sangat berarti karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tentu menjadi salah satu modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Penduduk yang berkualitas dapat dilihat dari sisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Semakin sedikit jumlah penduduk yang buta huruf, berarti kondisi pendidikan di suatu negara semakin baik. Indikator kesehatan penduduk salah satunya dapat dilihat dari angka harapan hidup bangsa Indonesia. Sedangkan kesejahteraan penduduk, ditentukan oleh pendapatan kasa
Meski naik tiga peringkat, IPM Indonesia masih di bawah rata-rata dunia 0,694 atau regional 0,683. Indonesia dikategorikan sebagai “Negara Pembangunan Menengah” bersama 45 negara lainnya.
Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masingmasing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654. Negara ASEAN lain seperti Vietnam, Laos dan Kamboja ada di bawah Indonesia.
Negara yang menduduki peringkat pertama adalah Norwegia, diikuti oleh Australia dan Amerika Serikat. Sementara IPM terendah dicatat oleh Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.
IPM/HDI Indonesia pada tahun 2012 Indonesia berada pada urutan 124 dari 178 negara, tahun 2013 naik peringkat berada di urutan 121 dari 185 negara. Indonesia termasuk dalam kelompok negara-negara berkembang. Karena itu, bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mencapai peningkatan IPM/HDI.
IPM sangat dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengakibatkan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
Demikian juga, naiknya tingkat pendidikan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu kalian harus belajar giat dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan nasional.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar. Menurut data sensus tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa.
Pada tahun 2014, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 250.000.000. Besarnya penduduk di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,49 % per tahun.
Dinamika penduduk Indonesia meliputi persebaran dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan migrasi penduduk. Tiga hal tersebut yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas penduduk. Bangsa Indonesia menghadapi masalah dalam hal persebaran penduduk dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar, sebagian besar tinggal di pulau Jawa. Hal ini berdampak pada berbagai permasalahan sosial masyarakat. Pertumbuhan penduduk 1,49% sangat berarti karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tentu menjadi salah satu modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Penduduk yang berkualitas dapat dilihat dari sisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Semakin sedikit jumlah penduduk yang buta huruf, berarti kondisi pendidikan di suatu negara semakin baik. Indikator kesehatan penduduk salah satunya dapat dilihat dari angka harapan hidup bangsa Indonesia. Sedangkan kesejahteraan penduduk, ditentukan oleh pendapatan kasar penduduk per tahun.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII
Peringkat Indonesia masih jauh di bawah beberapa negara anggota ASEAN, termasuk Singapura, Brunei Darussalam, Malaysia, Thailand dan Filipina. Singapura memiliki IPM tertinggi di antara negara-negara ASEAN dengan 0,895 dan peringkat 18 di seluruh dunia. Brunei memiliki IPM 0,855 dan berada di peringkat 30, sementara Malaysia memiliki IPM 0,769 dengan peringkat 64. Thailand dan Filipina masingmasing ada di peringkat 103 dan 114, dengan IPM 0,690 dan 0,654. Negara ASEAN lain seperti Vietnam, Laos dan Kamboja ada di bawah Indonesia.
Negara yang menduduki peringkat pertama adalah Norwegia, diikuti oleh Australia dan Amerika Serikat. Sementara IPM terendah dicatat oleh Republik Demokratik Kongo dan Nigeria.
IPM/HDI Indonesia pada tahun 2012 Indonesia berada pada urutan 124 dari 178 negara, tahun 2013 naik peringkat berada di urutan 121 dari 185 negara. Indonesia termasuk dalam kelompok negara-negara berkembang. Karena itu, bangsa Indonesia harus terus berjuang untuk mencapai peningkatan IPM/HDI.
IPM sangat dipengaruhi oleh pendidikan, kesehatan, dan pendapatan masyarakat. Meningkatnya pendapatan masyarakat akan mengakibatkan meningkatnya tingkat pendidikan masyarakat.
Demikian juga, naiknya tingkat pendidikan masyarakat akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Karena itu kalian harus belajar giat dan menuntut ilmu setinggi-tingginya, agar dapat berpartisipasi dalam mengisi pembangunan nasional.
Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki penduduk sangat besar. Menurut data sensus tahun 2013, jumlah penduduk Indonesia adalah 237.641.326 jiwa.
Pada tahun 2014, diperkirakan jumlah penduduk Indonesia mencapai 250.000.000. Besarnya penduduk di Indonesia tidak lepas dari pengaruh pertumbuhan penduduk di Indonesia. Pertumbuhan penduduk di Indonesia sekitar 1,49 % per tahun.
Dinamika penduduk Indonesia meliputi persebaran dan pertumbuhan penduduk, komposisi penduduk, dan migrasi penduduk. Tiga hal tersebut yang berpengaruh terhadap peningkatan kualitas penduduk. Bangsa Indonesia menghadapi masalah dalam hal persebaran penduduk dan pertumbuhan penduduk. Jumlah penduduk yang besar, sebagian besar tinggal di pulau Jawa. Hal ini berdampak pada berbagai permasalahan sosial masyarakat. Pertumbuhan penduduk 1,49% sangat berarti karena jumlah penduduk Indonesia mencapai 250 juta jiwa.
Jumlah penduduk yang besar dan berkualitas tentu menjadi salah satu modal dasar pembangunan bangsa Indonesia. Penduduk yang berkualitas dapat dilihat dari sisi pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan. Semakin sedikit jumlah penduduk yang buta huruf, berarti kondisi pendidikan di suatu negara semakin baik. Indikator kesehatan penduduk salah satunya dapat dilihat dari angka harapan hidup bangsa Indonesia. Sedangkan kesejahteraan penduduk, ditentukan oleh pendapatan kasar penduduk per tahun.
Sumber : buku k13 Ilmu Pengetahuan Sosial kelas VIII